29(Really End-Extra!)

8.2K 498 81
                                    

Hm... Baca ajalah intinya aku juga gak tau mau ngomong apa wkwk.



























Happy Reading
••
















Haechan memandang putri cantinya yang tertidur di sampingnya, ia mengusap pipi danielle dengan lembut dan mengecupnya.

Tak lama terdengar suara tangis bayi membuat haechan harus bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju jisung yang berada di box bayinya, haechan menggendong putranya dengan perlahan.

"Shh, anak mama. Jisung haus ya?" haechan berjalan keluar dengan membawa jisung di gendongannya lalu mengambil duduk di sebuah sofa berwarna abu.

Pemuda itu mulai membuka piyamanya dan menyerahkan apa yang putranya inginkan,Lengannya menepuk-nepuk bokong jisung dengan lembut dengan memberikannya lantunan-lantunan lirik lagu.

"Papamu sibuk bekerja dan itu selalu membuat kakak mu danielle marah, dia memang gadis tangguh. Dan nanti jika jisung sudah besar, kau harus bisa menjadi pria kuat bahkan lebih kuat dari kakak mu"

Haechan tersenyum memandang wajah putra tampannya yang begitu mirip dengan ayahnya, senyum haechan terbit ketika jisung memandang dirinya dengan mulut yang masih menyusu di dadanya.

Yeri dinyatakan gila, dan sudah lima tahun berada di rumah sakit jiwa namun dokter berkata jika keadaan Yeri semakin memperihatinkan, Yeru bahkan beberapa kali mencoba bunuh diri. Sedangkan Taeyong dan mina dinyatakan bersalah dan di bekam dalam penjara, Lalu Jaehyun memilih untuk fokus pada pekerjaanta karna sudah lama dia memilih untuk berhenti melakukan hal itu.

Semua dendam telah terbalaskan, Luka-luka di hatinya telah terbalaskan dengan puas. Haechan kini bahagia dengan anak-anak dan suami tercintanya. Pria yang selalu ada untuknya selama bertahun-tahun.

"Sayang"

Baru saja di bicarakan orang itu sudah datang, Dia tersenyum sembari berjalan menuju haechan.

"Aku merindukan mu" mengecup bibir haechan dengan lembut dan setelah itu nengecup pipi jisung yang masih asik menyusu.

"Aku juga merindukan mu" Haechan membenarkan pakaiannya ketika jisung sudah selesai, dan di gendong oleh ayahnya.

"Sore ini kita ke rumah sakit ya, dokter bilang dia sudah bangun" Haechan mengangguk ia merapatkan tubuhnya kepada sang suami dan memeluknya erat.

"Sudah lama sekali yah"

"Hm, benar. Dia tidur begitu lama"

"Terimakasih sudah selalu mendukung ku, jeno"

Jeno, pria itu merangkul haechan dengan sebelah tangannya dan yang sebelahnya lagi ia gunakan untuk menahan jisung yang berada di atas dadanya.

"Sudah aku katakan bahwa ini semua adalah kewajiban diriku, kau istri dari anak-anak ku. Dan dirimu, danielle juga jisung adalah tanggung jawab ku"

"Kenapa tuhan bisa menciptakan pria sebaik dirimu" Lengan haechan terangkat mengusap pipi sang suami dengan lembut.

"Karna tuhan tau bahwa jodohku seorang malaikat yang harus ku hargai, ku jaga." jeno mengecup bibir haechan dengan lembut.

PELACUR SIMPANAN || 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang