25. berdamai

1.7K 119 7
                                    

Happy Reading!!

*****

Tok tok

"Masuk"ucap Taeil mendengar ada ketukan pintu dar arah luar, ia pikir itu adalah seketarisnya. Taeil tak mengalih
Kan pandangannya dari arah layar laptop miliknya, hingga ketika ada suara yang sangat ia kenali terdengar.

"Kak..."

"Doyoung?"ucap Taeil sedikit terkejut.

"Aku mau ngomong sesuatu, sibuk gak? Kalau sibuk besok juga bisa"Ucap Doyoung yang langsung duduk disofa, Taeil yang awalnya duduk dikursi kerja langsung bangkit dan ikut duduk disofa, tepat disamping Doyoung.

"Aku sibuk tapi kalo buat kamu aku bisa luangin waktu aku, emangnya mau ngomong apa?"

"Aku maafin segala kesalahan kakak terhadap aku, setelah aku pikir ngak ada salahnya kan aku kasih kakak kesempatan lagi dan lagi. Dan aku ngak mau egois dengan bercerai sama kakak tanpa memikirkan perasaan Winter dan Yangyang, kakak udah buktikan bahwa kakak udah berubah. Kakak udah perhatian keaku, khawatirin aku.
Aku bener-bener seneng rasanya karena dulu aku sangat ingin kakak lakuin semua hal itu untuk aku"ucap Doyoung dengan pandangan menunduk.

Doyoung setelah mendapatkan mimpi tentang yangyang yang meninggalkan nya membuat Doyoung langsung berpikir dua kali untuk menggugat cerai Taeil, ia langsung berpikir tentang Winter dan Yangyang. Lagipula dia masih mencintai Taeil dan Taeil juga sudah berubah, tidak pernah berselingkuh lagi dan sekarang malah terlihat sangat bucin terhadap Doyoung.

Ia tidak tahu apa mungkin orang berpikir ia terlalu bodoh karena dengan mudah memaafkan Taeil, Doyoung juga sudah memberi Taeil hukuman dengan pergi jauh dari Taeil selama hampir 4 tahun. Doyoung rasa itu sudah cukup membuat Taeil mengerti akan kesalahannya.

Doyoung terkejut ketika Taeil tiba-tiba langsung memeluknya dan Doyoung merasa pakaian yang ia kenakan menjadi basah, apakah mungkin Taeil menangis?

"Makasih karena udah maafin aku, aku tau seharusnya aku ngak cocok buat dimaafin karena kesalahan aku terlalu fatal. Aku udah buat kamu sakit hati selama belasan tahun tapi kamu mau maafin aku, makasih banyak Moon Doyoung"ucap Taeil masih memeluk Doyoung dan tak berniat melepaskan pelukannya dan malah mengeratkannya.

"Aku juga salah kak.. maafin aku juga, selama ini aku egois kar-" belum selesai Doyoung menyelesaikan ucapannya karena tiba-tiba Taeil langsung membungkam bibir Doyoung dengan bibir miliknya. Taeil langsung melepas kannya, ia tak berniat memperdalam ciuman.

"Kamu enggak egois, jangan bicara seperti itu. Aku jadi ngerasa bersalah"
Ucap Taeil lalu menarik pinggang Doyoung mendekat, membuat tubuh mereka bersentuhan. Ia menunduk sedikit dan mulai mencium Doyoung lagi. Ciuman itu begitu pelan dan tidak menuntut, mereka berdua sama sama saling menyalurkan rasa cintanya. Taeil menghisap dan melumat pelan bibir Doyoung.

Tangan Doyoung bergerak terulur mengalung pada leher Taeil. Mereka berdua saling menikmati ciuman ini, ciuman yang masih di pimpin oleh Taeil.

"Boleh?"ucap Taeil tertanya terlebih dahulu, Doyoung yang mengerti maksud Taeil mengangguk pelan dengan malu-malu. Tak mau menunjukan pipinya yang memerah.

Tangan Taeil melingkar pada pinggang Doyoung. Dalam sekali tarik, Doyoung sudah berada di gendongannya. Taeil berjalan pelan menuju kamar yang ada didalam ruangan miliknya meletakan Doyoung dikasur dengan pelan tanpa menyudahi tautan mereka.

[IS NOT] FAMILY || ILYOUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang