27. Liburan [END]

1.6K 79 3
                                    

Happy Reading!!

*****

Saat ini keluarga Moon sedang makan malam bersama dimeja makan, karena sedang makan dan saat makan tidak sopan jika sambil berbicara membuat suasana menjadi hening.

Setelah selesai menghabiskan makanan masing-masing, Winter berkata ia mengantuk dan lelah setelah beraktivitas yang lumayan berat disekolahnya tadi pagi dan ditemani oleh Doyoung jadi hanya tersisa Yangyang dan Taeil dimeja makan.

"Yangyang"panggil Taeil.

"Kenapa yah?"

"Sekarang Yangyang sudah besar, Kita jarang menghabiskan waktu berdua. Ayah jadi kangen dengan Yangyang yang dulu sangat manja kepada ayah, meskipun dahulu kita tidak terlalu sering menghabiskan waktu karena ayah sibuk bekerja, Ayah minta maaf karena dulu kurang memperhatikan Yangyang. Ayah terlalu sibuk hingga lupa bahwa ayah memiliki anak yang sangat manis seperti Yangyang"

Taeil berbicara panjang lebar sedangkan Yangyang hanya diam mendengarkan ucapan Taeil dan tak berniat memotong ucapan tersebut.

"Maafin, ayah. Ayah ngak bisa jadi ayah yang hebat buat Yangyang"perlahan air mata turun membasahi pipi mulus Yangyang, ia sudah mencoba untuk menahan agar air mata tersebut tapi gagal, Air mata tersebut keluar tanpa perintahnya.

"Ayah adalah ayah yang hebat bagi Yangyang, meskipun kita jarang menghabiskan waktu bersama. Tapi dengan hadirnya sosok ayah dikehidupan Yangyang itu lebih dari cukup"

"Maafkan ayah yang terlalu sibuk memberi kasih sayang kepada Winter hingga lupa anak sulung ayah juga butuh, kami semua sayang sama kamu. Jangan berpikir sekarang kami tak memperhatikanmu karena sudah ada Winter, kalian berdua adalah permata ayah, kalian berdua semesta sekaligus dunia ayah. Kalian berdua adalah anak-anak yang hebat bagi ayah, Yangyang jangan pernah menangis sendirian, ada ayah yang siap mendengarkan keluh kesah kamu. Ada bahu ayah yang siap untuk kamu sandar, Yangyang... jangan pernah merasa terabaikan"

Taeil sebenarnya sangat jarang mengungkapkan kasih sayang kepada seseorang secara langsung sekalipun kepada anaknya, Taeil jarang berbicara dengan Yangyang sejak dulu, rasa gengsi yang tinggi membuat Taeil sulit mengatakan bahwa ia sangat menyayangi sang anak.

"Ayah, terima kasih"ucap Yangyang dengan air mata yang keluar dari mata indah milik Yangyang bertambah banyak, ia menunduk berusaha menyembunyikan kesedihannya. Taeil berlahan berjalan kearah Yangyang dan memeluk anaknya dengan erat.

"Jangan mengucapkan kata terima kasih kepada ayah, ayah yang seharusnya berterima kasih kepada Yangyang"ucap Taeil masih memeluk sang anak.

Tiba-tiba Doyoung datang dan ikut bergabung kedalam pelukan mereka berdua, sejak awal Doyoung mendengar ucapan Taeil dan Yangyang. Mereka berdua memang sudah merencanakan hal ini sejak semalam.

"Yangyang anak yang hebat, papa bangga punya anak seperti kamu. Jangan merasa terabaikan, papa mohon. Papa merasa sakit hati dan gagal menjadi papa yang baik jika kamu sendiri merasa terabaikan, papa sayang sama kamu meskipun sudah ada Winter"ucap Doyoung memeluk sang anak dengan erat sedangkan Taeil sudah melepaskan pelukannya sejak Doyoung datang, ia sengaja membiarkan Doyoung memeluk Yangyang.

"Papa jangan menangis, Papa adalah papa yang baik dan hebat bagi Yangyang. Papa ngak pernah gagal untuk merawat Yangyang, maaf karena Yangyang sudah berpikir kalian tak menyayangi yangyang lagi. Ternyata Yangyang salah paham"ucap Yangyang sambil melepaskan pelukan mereka dan menghapus air mata Doyoung dengan lembut.

[IS NOT] FAMILY || ILYOUNG [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя