BAB 17 Apakah Kamu Seseorang yang Pantas Ku Pertahankan?

5 1 0
                                    

            Setelah pertengkaran hebat antara Kasih dan Abadi berakhir. Abadi masih terlihat bingung sebenarnya apa kesalahannya? Apa yang membuat Kasih semarah itu padanya. Dan apa yang telah dilakukan Dave pada Kasih. Dengan segala pertanyaan yang memenuhi otaknya tanpa sadar Abadi berjalan dan sampailah dia di kelasnya. Dan tanpa sepengetahuan Abadi, Magenta sudah mengikutinya dari belakang sejak pertengkarannya dan Kasih berakhir.

"Bad, lu kok bisa berantem sama Kasih? Perasaan seminggu terakhir ini hubungan lu sama Kasih baik-baik aja." Tanya Magenta

Abadi yang mendengar perkataan Kala kembali terkejut. Yang ia ingat momen terakhirnya dengan Kasih adalah pertengkaran mereka. Mana mungkin setelah pertengkaran tersebut hubungannya dengan Kasih bai-baik saja.

"Baik-baik aja dalam artian apa nih?" tanya Abadi

"Bad, lu sehat kan? Gila gue kayak ngomong sama orang lain tahu nggak? Lu kayak orang linglung yang lupa sama kejadian seminggu terakhir ini."

"Oke. Gue harus mincing Abadi supaya dia mau cerita ke gue." Batin Magenta.

"Ngaco lu." Jawab Abadi singkat.

"Gue jelasin ya. Hubungan lu sama Kasih seminggu terakhir ini dekat banget. Kalian itu udah kayak orang pacaran. Lu antar jemput Kasih tiap hari, hang out bareng dan masih banyak lagi."

"Gue?"

Abadi teringat kejadian pagi tadi saat ia terbangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut ketika melihat kalender di meja samping tempat tidurnya. Bagaimana tidak kalender tersebut menunjukkan tanggal 25 Maret yang artinya ia sudah tidak sadarkan diri selama seminggu. Kemudian Abadi menemukan buku milik Dave. Saat ia membukanya, ia melihat banyak sekali foto kebersamaan Kasih dan Dave. Mereka terlihat sangat bahagia dan tentu saja Abadi melihat Kasih bisa tersenyum lebar pada Dave. Hal yang tidak pernah Kasih tunjukkan padanya. Dan banyak sekali momen kebersamaan Kasih dan Dave yang membuat Abadi tersulut cemburu.

"Gimana bisa Kasih sedekat ini sama Dave? Dan dia senyum semanis itu sama Dave? Hal yang nggak pernah gue lihat dari Kasih. setiap gue ketemu sama Kasih kita selalu berantem tapi kenapa ketika Kasih sama Dave dia bisa selepas dan seceria itu. Haah apa emang gue udah kalah start dari Dave."

Abadi yang tidak mau memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang membuatnya semakin cemburu, akhirnya memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Setelah rutinitas paginya selesai ia menuju lantai satu rumahnya dan melihat mamanya yang sudah mennggunya untuk sarapan bersama. Tanpa sepatah kata apapun Abadi duduk di seberang mamanya.

"Syukurlah kamu sadar di waktu yang tepat Di."

Abadi tidak mendengarkan ucapan mamanya dan melanjutkan sarapannya.

"Kamu tahu nggak? Ujian kali ini kamu dapat nilai tertinggi dan semuanya karena Dave."

Mendengar perkataan mamanya yang kembali mengungkit tentang Dave, Abadi pun segera membanting pelan sendok dan garpu yang ia pakai untuk makan. Langkah selanjutnya Abadi justru meninggalkan mamanya.

"Adi, mama belum selesai bicara ya."

"Mau ngomong apa lagi Ma? Tentang anak kesayangan Mama itu?"

"Di, anak mama cuma kamu."

"Mama salah, anak Mama itu Dave bukan Abadi. Dan yang berdiri sekarang, Abadi bukan Dave."

"Adi, kamu anak mama satu-satunya."

"Berapa kali Abadi harus bilang, anak Mama Dave. Dan Mama aku sudah meninggal bersama dengan kepergian papa."

Kasih AbadiWhere stories live. Discover now