"Luka itu kejam ngga sih? Dunia emang ngga seindah itu ya? Semua yang ada sama kita belum tentu selamanya akan menjadi milik kita. Semuanya akan pergi gitu aja, bahkan orang yang kita sayang. Ya kan al? " ucap gadis itu pada Samuel yang masih bergem...
Satu bogeman mentah penuh amarah dan sorot mata penuh kebencian kembali melayang di wajah cowok itu. Perlahan, cowok itu jatuh tumbang dihadapannya.
Embusan nafas berat meluncur dari bibir tipis samuel, cowok itu kini tengah menepuk kedua tangannya layaknya mengusap debu yang menempel disana.
"Keparat lo, bangke! " pungkasnya pada revan yang sudah tumbang tak berdaya dihadapannya.
"Lo ng-ngga akan p-pernah b-bisa milikin Keisya, E-el! " lirih cowok itu terbata- bata, berkali-kali sudah cairan berwarna merah segar itu keluar dari mulutnya.
Samuel menatap nyalang pada revan yang masih bisa menyunggingkan senyum miring nya seakan masih menantang cowok itu untuk terus menghajarnya.
Bugh!
٭٭✩٭٭
Ya, dia Samuel Alegra. Wakil dari genk Alstand yang diketuai oleh Aslan Fagarita. Sosok paling misterius diantara lima inti Alstand lainnya.
"Batu hidup", itu sebutan sejatinya. Sorot mata tajamnya apalagi, mungkin bagi orang yang baru menemuinya akan menganggap aneh cowok satu ini. Selain itu, samuel juga terkenal dengan sifatnya yang tak pernah memberi ampun orang yang mengganggu ketenangannya maupun orang terdekatnya, apalagi Alstand.
٭٭✰٭٭
Samuel merengkuh tubuh ramping itu agar mendekat kepadanya, menopang kan dagunya tepat diatas pusat kepala gadis itu.
"Gue bakal ngelindungin lo, apapun caranya, " ucapnya pelan pada gadis yang tengah sibuk menatap indahnya rembulan di angkasa sana.
Gadis itu mendongak, berusaha menatap wajah samuel dengan jelas.
"Lo janji kan? " tanyanya meyakinkan samuel. Tanpa harus menunggu, cowok itu segera mengangguk dengan penuh keyakinan dan perlahan bibir tipisnya tertarik kesamping dan mengukir seulas senyum manis penuh arti untuk gadis itu.
"Jangan tinggalin gue, Al. " pinta gadis itu lirih.
Samuel kembali mengangguk "pasti sya," jawabnya.
Samuel segera mendekap gadisnya itu dan membiarkannya mencari tempat ternyaman dalam dirinya.
٭٭✰٭٭
Gadis itu tergeletak tak berdaya diatas paha milik Samuel, nafasnya mulai tersenggal-senggal dan terasa sesak luar biasa. Darah segar masih terus mengucur dari dahi kanannya yang terluka, dan mungkin saja mengalami kebocoran.
"Sya, tahan sya! " titah Samuel dengan paniknya, cairan bening berhasil membanjiri wajahnya.
"A-al, sakit, Al, " gadis itu benar-benar lemah saat ini, "a-aku c-apek, Al, a-aku mau i-istirahat sama ma-mama. "
"Sya! Lo ngga boleh ngomong gitu sya! Lo harus bertahan sya! Gue mohon sya! KEISYA!!! "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gimana ya kelanjutannya?
Kalian penasaran ga sih? Kalo aku sih iya 😁
Gimana ya rasanya luka nyatu sama luka yang sama? Pengen ngerasain ga sih klean? Aku? Aku jangan dong! Cukup klean aja yang ngerasain, aku ga usah, okey, xixixi.
Becanda doang kok freendd😁😁
Yuk, ikutan baca cerita aku kali ini, jangan lupa follow IG aku juga ya