𝟎𝟗. 𝑩𝒆𝒓𝒈𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈

148 20 3
                                    

Hello my friend 😍😍

How are you today?

Happy reading 😍
Jangan lupa tinggalin jejak ya🙂

Trailer story alegra

٭٭✰٭٭

"𝐵𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑢𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑔𝑖𝑙𝑎. "
—𝑺𝒂𝒎𝒖𝒆𝒍 𝑨𝒍𝒆𝒈𝒓𝒂

٭٭✰٭٭

"SEMUANYA KE LAPANGAN! " titah Aslan sembari mengayunkan tangan kirinya ke udara. Alstand memiliki sebuah lapangan luas dihalaman belakang markas khusus untuk tempat mereka berkumpul dan berlatih. Aslan berada diposisi paling depan. Tentu saja, diakan ketua. Sementara dibelakangnya adalah para anggota inti.

Samuel menyejajarkan laju motornya setara dengan keisya. Ia membuka kaca helmnya dan menyunggingkan senyum saat gadis itu menoleh padanya. Senyum itu, senyum yang sudah lama hilang.

Samuel mengacungkan jempolnya pada keisya. "Sya, lo keren! " pujinya.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum manis dibalik helmnya. Entah mengapa ketika hal itu disampaikan oleh Samuel, perasaannya jadi tak karuan. Padahal jika orang lain yang mengatakannya keisya merasa biasa saja.

"ECA! LO KEREN CA! HAHA!! " zayyan berteriak mengikuti gaya haizel yang memanggil keisya dengan sebutan 'eca'.

Keisya berdecak pelan saat melihat zayyan tergelak puas meledeki gadis itu.

"Ck, nama gue keisya, kambing! " protes keisya.
"APA? GUE GA DENGER! "
"BUDEG LO?! "
"GA KEDENGERAN ANJRITTT! "

sepertinya cowok itu memang sangat berniat meledek keisya. Tuh, buktinya dia tertawa puas hingga motor yang dikendarai nya sedikit oleng.

Sesampainya di lapangan, mereka langsung memarkirkan motor mereka disisi kiri markas dan duduk beraturan membentuk lingkaran yang ditengahnya diisi oleh kelima inti Alstand dan kini ditambah dengan adanya keisya.

Aslan berdiri di tengah-tengah lingkaran itu mendongakkan kepalanya menatap rembulan yang menyinari mereka dengan indahnya beberapa saat. Ia memejamkan kedua matanya lalu menghela nafas panjang, kemudian menatap setiap anggotanya dengan mata yang berlapis kaca.

"Ada yang luka parah? " tanya Aslan dengan suara yang sedikit bergetar. Anggotanya menggeleng. Mereka tau hal itu adalah hal yang paling dikhawatirkan oleh Aslan.

Aslan tersenyum penuh rasa bangga. "Gue bangga sama kalian! Kalian bisa ngelakuin yang terbaik walaupun mereka main curang. Gue bangga" ucapnya lirih dengan nada penuh penghayatan. Ditambah lagi beberapa tetes cairan bening yang mulai menetes di pipinya.

"Gue ngucapin beribu terimakasih buat kalian yang udah mau bertahan dan mempertahankan alstand dengan seluruh raga kalian. Kalian tetap ter best dimata dan hati gue. Terkadang gue malu ngeliat kalian mati-matian berjuang demi geng kita, sementara gue sebagai ketua, gue sama sekali ngga punya kemampuan apapun. "

AlegraOnde histórias criam vida. Descubra agora