10.

128 19 2
                                    

Hello my friend 😍😍

How are you today?

Happy reading 😍
Jangan lupa tinggalin jejak ya🙂

Trailer story alegra

٭٭✰٭٭

"𝑇𝑒𝑟𝑘𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖, 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎. 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎. "
—𝒁𝒂𝒚𝒚𝒂𝒏 𝑨𝒊𝒍𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

٭٭✰٭٭

Benturan sendok dan piring terdengar nyaring dari dapur. Itu adalah Gilang dan Renjani. Jujur saja, Samuel sangat enggan untuk turun, apalagi harus bertemu dengan Gilang-ayahnya- dan juga Renjani, ibu tirinya.

Rasa malas memenuhi otak Samuel saat ini, tidak adakah jalan lain untuk keluar dari rumah? Memang hari ini adalah hari libur, tapi tetap saja ia tidak akan betah dirumah yang memiliki aura Jahannam ini. Bila-bila akal sehatnya akan segera hilang jika terus menghadapi Gilang. Akhirnya dengan langkah gontai, Samuel melangkahkan kaki jenjangnya menuruni tangga.

"Eh, morning el" sapa Renjani sumringah dengan lambaian tangannya dari meja makan. Samuel diam, tak berniat menjawab. Cowok itu merotasikan kedua bola matanya. Ia cukup merasa jijik dengan tingkah absurd wanita gila itu.

"El, mau kemana? Sini sarapan bareng dulu" ucap Gilang. Samuel menghela nafas pelan.

"Mau keluar pa" jawabnya akhirnya.
" sarapan dulu dong, ngga baik loh ngga makan pagi, ya kan pa? " ucap Renjani sembari menuangkan air putih kedalam gelasnya.

"Gue udah kenyang" ketus Samuel, wanita itu sungguh membuat isi perutnya berputar saat ini.

"Samuel" teguran dari Gilang itu berhasil membuat langkah Samuel langsung berhenti dan berjalan menuju meja makan, ya walaupun dengan segala rutukan kesal dalam batinnya.

Dengan sedikit malas, Samuel menata duduknya di kursi. Menatap semua hidangan yang disediakan diatas meja dengan senyum smirk tersungging dibibirnya.

"Ayo dong dicoba" Renjani sibuk menaruh beberapa sendok nasi untuk Samuel. "Kamu ngga pernah kan nyobain masakan mama? "

Mama? Haha. Ingin rasanya Samuel tertawa sekeras mungkin saat mendengar kata itu.

Gilang melirik putranya sekilas,
" bener tuh kata mama kamu" ucapnya sambil terus melahap makanannya.

Samuel memasukkan sesendok nasi dan lauk kedalam mulutnya. Detik berikutnya ekspresinya langsung berubah. Bibir tipisnya tersungging kesamping, membentuk smirk yang sangat indah untuk Renjani yang sibuk menatap Samuel.

"Gimana? Enak kan? " Renjani antusias, Gilang hanya tersenyum, berharap Samuel akan menerima Renjani sebagai ibunya.

Samuel menghentikan aktivitas makannya dan meraih tisu untuk membersihkan bibirnya. "Lo yang masak? " tanyanya sembari meneguk air putih agar rasa masakan wanita itu tidak bersisa di mulutnya.

AlegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang