Part 18

413 5 0
                                    

Attention: Buat para pembaca, pelan-pelan ya bacanya, jangan buru-buru (?) Nikmatin aje setiap barisnya. Oke? Peace, hoho

Harry’s POV

Akhirnya, setelah sekian lama berusaha meyakinkan mereka, kita jalan-jalan lagi. Dan ketemu Hyo-Rin dan Tashiki bersama gandengan mereka berdua. Oh, yang digandeng Hyo-Rin itu namanya Henry, yang digendong Tashiki namanya Nino. (Gendong? -_-) Oalaaah. Dan, lagi-lagiiiiii mereka berpikiran sama dengan teman-teman lamaku.

Oh iya, Hyo-Rin sempat bicara ke kita, mungkin sariawannya sudah hilang.

“EH EH!! Aku lagi latihan drama nih buat besok tampil lagi. Kalian mau nonton ngga? Kalian nonton ya? Eh, kalian bagus banget loh tadi! Kalian laper ngga? Kalian haus? Kalian- (Hyo-Rin menyebutkan 12 kata ‘kalian’ beserta pertanyaannya yang hanya kita jawab ‘engga’) *semenit kemudian* dan kalian beneran pacaran ya?!”

Pertanyaan terakhir membuat aku dan Dianna saling bertatapan. “Ngga!” jawaban kita kompak.

“Bener? Ku kira kalian pacaran.” Kata cowok bermata sipit yang bernama Henry itu.

“Loh? Kalian ngga pacaran? Laah kupikir iya, semua yang dateng di acara ini tuh ngira kalian pacaran tau! Dan penampilan kalian bagus banget!” kata pacarnya si kuping peka, Nino.

“Segitunya?” kata Dianna, mulutnya menganga imut. “Semua yang ada disini? Wih…”

“Iya! Hahaha.” Kata Tashiki.

5 menit kemudian, Conor datang menghampiri kita.

“Ih, Conor! Kamu kemana aja? Daritadi aku cariin!” kata Tashiki sambil ngejewer kuping Conor.

“Eh maaf! Aku malahan nyari kamu.” Kata Conor sambil menggaruk kepalanya.

“Mereka kakak-adek atau gimana?” bisikku ke Dianna.

“Hah?! Kakak-adek?! HAHAHAHAHA” tawa Tashiki dengan keras, YAMPUN ini bocah nguping atau emang peka.. “Engga, kita tetanggaan, mamanya nitip dia ke aku.”

“Jadi, tuaan kamu daripada Conor?” Tanya Dianna penasaran.

“Mukaku setua apasih? Umur Conor 4 tahun lebih tua dari aku!” kata Tashiki sambil melirik Conor. Menghitung, karena Tashiki 3 tahun lebih muda dibanding aku, berarti umur Conor setahun lebih tua dibanding aku…

Aku dan Dianna hanya terdiam. Lalu, “Harry, aku boleh pinjem Dianna sebentar engga? Bentar aja, boleh kan?” kata Conor.

Krek! Bunyi hatiku yang sedikit retak… “Oh yaudah, jangan lama-lama tapi, kita mau pulang hehehe.”

“Siap!” Conor tersenyum, lalu menggandeng tangan Dianna. “Ayo!” dan mereka pergi.

Setelah Conor dan Dianna hilang dari pandanganku.. “Tashiki, Nino, Hyo-Rin, Henry, kita keliling-keliling lagi dulu ya! Daaah” kataku. Mengucapkan selamat tinggal, menarik tangan Emma dan pergi.

“Dadaaaah...” sahut mereka bersamaan

“Kakak cemburu ya sama kak Conor?” Tanya Emma mendadak.

“Dikit…” jawabku dengan ragu.

“Dikit?! 9 tahun suka, pas ceweknya dideketin cowok lain cemburunya cuma dikit?! Wah aku curiga, gak beres nih otak kakak. Diganti sama otak ikan ya?!”

“Okeee, iya iya aku cemburu banget. Kayaknya sih Dianna juga tertarik sama Conor.” Akhirnya aku jujur..

“Keliatan sih kak.. jujur loh, kak Conor lebih cakep daripada kakak. Tapi karena kakak adalah kakakku, berarti aku harus berada di pihak kak Harry..”

Diarry [completed]Where stories live. Discover now