10

2.4K 75 3
                                    

"Sedih banget gua, TERNYATA TEMEN GUA UDAH PUNYA SUAMI" Alifia sedikit dramatis

"Sama, ga nangka" Alayya pura pura menghapus air mata

"Nyangka ego, bukan nangka"

"Iya itu maksudnya"

"Sempet aje ngelawak"

"Sekali kali"

"Calon" Tsabina menjelaskan dan di angguki Jaesha

"Dia datang kemarin lusa dan langsung melamar?" Aisha masih tak percaya

"Iya.. aku kaget, kaget banget, aku kira itu hantu ternyata Akhtar"

"Buset suami sendiri di bilang hantu" Alayya terkejut

"Ya kan namanya juga kaget"

Mereka tertawa, sejujurnya mereka masih tak percaya bahwa Jaesha sudah menjadi kepemilikan orang lain, tapi mereka juga bahagia karna Akhtar tak main main dengan perkataan nya

drrt drrt

"Eh bentar ada telfon" Jaesha merogoh kantong bajunya dan melihat siapa yang menelfon, yang lain juga kepo

Itu Akhtar.

"Cielahh di cariin bebeb" Alifia tertawa

"Bucin bucin" Alayya menjauh dari Jaesha

"Angkat saja sana" Ashe tersenyum lalu tangannya terlihat menyuruh Jaesha menjauh dan mencari tempat sepi untuk mengangkat telfon nya

"Aku angkat dulu ya" Jaesha berdiri dan berjalan menjauh dari teman teman nya. Dengan tangan gemetar Jaesha mengangkat telfon itu, karena ini kali pertama.

"H-halo?"

"Assalamualaikum cantik ku"

Jantung Jaesha langsung berdetak tak karuan kala mendengar suara Akhtar yang terdengar berat

"Waalaikumussalaam atar.."

"Cantik ku sedang apa?"

"Aku lagi kumpul sama temen temen"

"Oh? Aku ganggu?"

"Engga kokk, mereka malah semangat banget waktu kamu telfon"

"Benarkah? Ahahaha"

Jaesha tersenyum kala ia mendengar tawa Akhtar dan membuatnya ikut tertawa

"Nanti malam aku ke rumah sama umi Abi"

"Loh ngapain?"

"Umi abi katanya mau ngebahas sesuatu sama bunda ayah, kayanya tentang pernikahan kita"

"A-apasih!" Wajah Jaesha memerah

"Kan benar?"

"Y-ya tapikan gausah bilang ke aku!"

"Hmmm iya iya maaf ya"

"Atar"

"Iya?"

"Sudah makan?" Jaesha sedari tadi memikirkan topik pembicaraan dan hanya topik basa basi itu yang hanya berputar putar di otak nya

"Tentu sudah, umi tadi membuat sop kimlo"

"Wahhh enak tuh"

"Kamu suka sop itu?"

"Bangettttt"

"Oke nanti aku bawakan untuk kamu"

"Ehh gausahh aku bisa bikin sendiri kok"

"Kamu harus merasakan sop kimlo buatan umi"

Ana Uhibbuka Fillah, Ustadz Akhtar.Where stories live. Discover now