Aku pergi ga....

13 2 0
                                    

Setelah pukul 8, Sarga pun pamit dengan Nadhira untuk pulang. Saat itu mereka masih bercanda dan tertawa hingga sebuah mobil yang berhenti di depan rumah nadhira. Seorang laki-laki paruh baya turun dari mobilnya.

Dengan tatapan tajam menatap Nadhira. Melihat Sarga dari atas sampai bawah dengan tatapan meremehkan.

"Masuk kamu!"

Dengan nada yang keras dan tidak peduli pada sekitar. Dengan mata yang bergetar dan keringat dingin yang membasahi keningnya.

"Nadh?" Ucap Sarga bingung, menatap Nadhira yang begitu ketakutan.

"Gapapa, K-kamu pulang aj..."

"NADHIRA MASUK!"

Belum sempat Nadhira mengucapkan kalimat nya sudah dipotong oleh laki-laki tersebut.

Kini Nadhira duduk di sofa dengan wajah tertunduk dan berkeringat. Tangannya bergetar dan jantung nya berdebar dengan kencang.

.........

Hari ini adalah hari kamis, Sarga menunggu di depan kelas Nadhira, tentu saja siapa yang tidak khawatir tentang kejadian semalam, Siapa yang tidak tau bahwa laki-laki itu adalah Ayah Nadhira?

Nadhira yang semula berjalan, ia terhenti karena melihat Sarga yang berada di depan kelas nya. Nadhira tersenyum dengan manis.

Sarga berlari ke arah Nadhira, berhenti tepat di depan Nadhira.

"Kenapa?" Ucap Nadhira yang masih dengan senyum nya.

Sarga yang masih dengan nafas tersengal. Langsung memeluk Nadhira dengan erat, Nadhira pun memeluk nya dengan erat juga.

"Semua baik-baik aja kok" ucap Nadhira, dengan nada yang tenang.

..........

Sarga sedang bermain basket, tentu saja ada Nadhira, kali ini hanya mereka berdua.

Nadhira mencoba untuk merebut bola dari Sarga, saat Sarga lengah Nadhira mengambil bola tersebut lalu berlari sembari men-dribble bola tersebut dan masuk ke Ring.

"Gak bisa!! Curang," ucap Sarga menghampiri Nadhira yang tersenyum puas.

Hari itu mereka bersenang-senang bersama. Tersenyum, tertawa lepas, bermain basket bersama. Simple, tapi tak semua orang bisa. Benar bukan?

Nadhira pulang sekolah dengan menggunakan sepeda, ya maklum, anak baik-baik.

Nadhira menggunakan sepeda, lalu di samping nya Sarga menggunakan sepeda motor. Sungguh lucu pasangan ini.

Nadhira memarkirkan sepeda di depan rumah nya, lalu mendatangi Sarga yang berada di depan pagar nya.

"Udah, udah sampai rumah kan, kamu balik aja" ucap Nadhira

"Jadi di usir ini ceritanya" balas Sarga

"Iya, kamu di usir, udah sana cepetan pulang" ucap Nadhira

Ketika Sarga sudah tak terlihat lagi, Nadhira tersenyum,

"Sarga..." Satu kata itu membuat air matanya mengalir,

Nadhira terduduk lemas di teras yang tak berubin, tangis nya semakin pecah.

Langit biru yang semakin menjadi oren. Senja datang menyapa, menjadi saksi bisu tangis Nadhira, langit seakan bertanya.

"Ada apa wahai perempuan yang melukis indah nya malam?"

Nadhira masuk ke dalam rumahnya, yang sudah di penuhi oleh kotak kardus berisi barang-barang nya, serta koper yang berisi baju-baju nya.

Tepat pukul 1 dini hari, Nadhira di jemput oleh asisten pribadi papa nya untuk pergi ke bandara.

Bandara!? Ya Nadhira akan pergi malam itu juga, karena Nadhira ketahuan pacaran dan satu mata pelajaran yang nilainya menurun.

Ya, Papa Nadhira sungguh gila akan angka! Nadhira hanya sebagai aset untuk keluarga nya. Papa Nadhira menyesalkan karena Nadhira terlahir sebagai perempuan.

Susah nya Nadhira hidup sebagai anak yang hanya di anggap sebagai aset keluarga. Tak hanya itu bahkan ibu Nadhira tidak membantunya, ibu Nadhira sibuk untuk membelanjakan uang.

Nadhira baru mempunyai pelangi dalam hidupnya baru kali itu. Pelangi itu adalah Sarga. Sarga... Yang mengisi hari-hari nya.

Nadhira terduduk di kursi tunggu di Bandara. Sembari menunggu jam terbang nya. Mata nya sembab karena terlalu banyak menangis, setidaknya ia bertemu dengan Sarga untuk yang terakhir kalinya. Ia sekarang sedang menulis di sebuah kertas.

Entah apa yang ia tulis, namun setelah itu ia menitip kan surat itu pada petugas di sana. Nadhira kemudian berjalan dengan membawa koper nya, di belakang nya terdapat dua asisten untuk menjaga. Lebih tepatnya menjaga agar tidak kabur.

16 jam! 16 jam Nadhira sampai di tempat! Nadhira turun dari pesawat lalu menghembuskan nafas dengan pelan.

"Ini lah kehidupan baru ku, Nadhira jangan mengulangi kesalahan yang sama. Jangan jatuh cinta dengan seseorang lagi!" Ucap nya pada dirinya sendiri.

3 Tahun.... 3 Tahun Nadhira lalui tanpa harus merasakan yang namanya cinta.

"Excuse me, Can you give me your number?"

"I'm sorry, no"

"I love you, do you want to be my girlfriend?"

"I'm sorry, i'm not"

..........


SARGA EZAR ALASTAR!!Where stories live. Discover now