[ Prolog ]

25 5 0
                                    

« .Welcome. Enjoy Reading. »
( Test aja tapi kalau rame > lanjut )

 »( Test aja tapi kalau rame > lanjut )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•——————•°•✧•°•——————•

PADA hari itu terjadi hal yang tidak terduga. Kedua orang tuanya dikabarkan telah tiada dari dunia, akibat kecelakaan mobil yang mereka tumpangi tetabrak truk secara brutal yang akhirnya merengut nyawa kedua orang tuanya.

Kini ia sedang berdiri menghadap dua batu nisan yang mendapat nama ayah dan Ibunya. Anteros Alastair Zylvanxa dan Verena Celestria Zylvanxa, keduanya adalah orang yang kuat dan memiliki pengaruh besar diberbagai negara. Nama dan perusahaan mereka menyebar luas dan hampir seluruh dunia mengenalnya.

Mereka hanya memiliki seorang anak perempuan tunggal. Aerin Estelle Zylvanxa, umurnya masih 12 tahun. Yang saat ini telah berada ditengah-tengah kuburan untuk acara pemakaman ketiadaan orang tuanya.

Dirinya yang masih kecil telah mendapat kabar yang sangat mengguncangkan dunia. Ia tidak seperti anak-anak pada umumnya yang seharusnya sudah menangis histeris didepan batu nisan orang tuanya. Melainkan, ia berdiri dengan tegak lalu membungkuk badannya dengan lama seolah ia menunjukkan bahwa ia sangat menghormati kedua orang tuanya.

Banyak orang yang menghadiri acara pemakaman itu setelah mendapat berita yang tidak terduga itu. Apalagi reaksi mereka yang kaget melihat aksi sosok anak perempuan dari kedua orang itu. Reaksi orang-orang itu menunjukkan bahwa mereka tidak menyangka dengan apa yang barusan mereka lihat.

Kebanyakan dari orang-orang itu bersimpati juga melihatnya dengan sedih dan merasa kasihan terhadapnya, dan sebagian ada yang berpura-pura tentunya.

"Kasihan sekali anak itu..."

"Aku tidak tega melihatnya..."

"Sayang sekali, orang tuanya meninggal sebelum ia menginjak umur 13 tahun besok...."

"...Anak gadis yang malang"

"Bagaimana dengan harta dan warisan orang tuanya..?"

"...Dia masih terlalu kecil untuk menanganinya"

"Ah... sepertinya kita terpaksa harus memberikannya kepada pamannya untuk sementara.."

"....Anak itu juga bisa mengambilnya kembali ketika ia sudah menginjak dewasa untuk memahami semua hal ini, bukan?"

Tempat pemakaman itu mulai ricuh dengan bisikan-bisikan tentang harta dan warisan orang tuanya, dan sebagian orang-orang itu mulai menunjukkan sifat asli mereka bahwa mereka aslinya tidak peduli apabila anak itu dapat mendengar pembicaraan mereka dan kematian orang tuanya.

Seiring waktu berjalan langit mulai menurunkan hujan yang semakin lama menjadi deras, membuat banyak orang harus pamit dan meninggalkan area pemakaman itu. Yang sekarang hanya meninggalkan anak perempuan dari kedua orang tua itu.

Dirinya yang tidak peduli ketika badannya yang mulai basah kuyup akibat air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya, sampai akhirnya ada sebuah bayangan dan payung datang dari belakang yang membantunya menghalangi air hujan untuk mengenai badannya.

Aerin yang sudah menyadari dengan sosok yang dibelakangnya hanya bisa menghela napas dan memilih untuk diam.

"Nona Rin..."

Sosok itu memutuskan untuk menurut diam ketika gadis perempuan yang ada didepannya menggesturkannya untuk tidak bicara.

".....Ini

Aneh..."
•——————•°•✧•°•——————•

[ Info ]
Prolog (2019)

Aerin Estelle Zylvanxa (12)
(15/08/2007)
Female -Straight-
Alive
‹ Aerin/Rin/Estelle ›

Anteros Alastair Zylvanxa (31)
(24/03/1988)
Male -Straight-
Dead
‹ Aeros/Alastair/Zylvanxa ›

Verena Celestria Zylvanxa (30)
(21/04/1989)
Female -Straight-
Dead
‹ Verena/Rena/Celestria ›

Navier Edevane Levithen (29)
(27/10/1989)
Male -Straight-
Alive
‹ Navier/Navi/Levithen ›
—♪♪♪—
« .See. You. »
-HV
[493 Kata]

Only Heir || Indo Where stories live. Discover now