꒰ Stream ✉️ ˖✧

217 37 10
                                    

Hari ini entah kenapa taman kota begitu ramai. Dari suara tertawa anak kecil yang menggelegar sampai ibu-ibu yang bergosip, semuanya ada disana membuat salah satu dari pasangan yang baru jadian ini berpikir untuk pindah tempat saja.

"(Name), kita pindah aja." Ajak Sei padamu.

"Loh, kemana? Bukannya tadi lo sendiri yang ngajakin ke taman kota ya?"

"Terlalu berisik, gue gak bisa ngobrol tenang sama lo."

"Emangnya kita mau kemana lagi sih?"

Tanpa menjawab pertanyaan mu, Sei menarik pergelangan tanganmu dengan perlahan dan hati-hati menuju mobilnya.

Tanpa menjawab pertanyaan mu, Sei menarik pergelangan tanganmu dengan perlahan dan hati-hati menuju mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Farnova Othello)

(Please jangan tanya gue parkirnya dimana)

Sebenarnya hari ini kau cukup banyak terkejut ketika mengetahui fakta tentang pacar baru mu, Seishiro.

Awalnya kau hanya mengira bahwa Sei seperti kebanyakan orang yang memiliki wajah tampan dan suka bermain game, tapi setelah kakak mu Meguru memberitahu tentang identitas Sei seketika kau ingin memutuskannya saat itu juga.

Kenapa? Berurusan dengan orang yang disukai dan dikenal oleh banyak orang sedikit merepotkan untuk mu.

Bagaimana bisa kau tak mengetahui seberapa terkenalnya Sei? Pertama, kau tidak tertarik sama sekali pada olahraga. Kedua, kau memang suka memainkan game tapi sangat jarang melihat orang lain yang sedang bermain game, karena menurutmu itu cukup membosankan dan membuatmu cepat mengantuk.

Dan pagi ini kau di kejutkan oleh Sei yang membawa mobilnya untuk mengajakmu jalan-jalan di taman kota. Ibumu memang tak masalah dengan itu, tapi Meguru begitu protektif padamu dan selalu saja mencurigai pacarmu.

Akhirnya setelah hampir 30 menit membujuk Meguru, kau diizinkan pergi bersama Sei dengan syarat harus pulang sebelum jam 11 malam.

Kembali pada saat ini, kau sedang menikmati udara segar yang berasal dari AC di depanmu, mengabaikan seseorang yang tengah fokus menyetir. Udara yang dihasilkan oleh AC membuatmu rileks hingga memejamkan mata.

Belum lama memejamkan mata, kau merasakan tangan seseorang yang menggenggam tangan mu erat. Mengetahui bahwa tangan itu milik sang kekasih, kau balas genggamannya hingga sebuah senyum tipis terukir dibibir pemilik Surai putih itu.

Meski terkadang genggaman itu harus terlepas untuk mengatur kecepatan mobil, genggaman itu akan kembali terpaut hingga akhirnya kalian sampai di suatu tempat.

Rumah.

Atau mungkin lebih cocok disebut istana?

Begitu turun dari mobil, matamu terbelalak bahkan mulut mu terbuka lebar hingga Sei harus menutupnya dengan telapak tangannya.

What if... (Nagi Seishiro) Where stories live. Discover now