~♥~Kebahagiaan Mamah

2.9K 204 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Kaki Kia masih terus melangkah disamping Eggi, dirinya tidak bisa menghindari hal ini karena Eggi terus menggenggam tangannya.

Mereka berdua berhenti di ruangan milik Eggi.

"Kita mau ngapain ke sini?" tanya Kia.

"Ayo masuk dulu." Eggi tidak menjawab pertanyaan Kia, malah membuka pintu dan mempersilahkan Kia masuk.

"Duduk sini," ajak Eggi sembari memegang tangan Kia tepat di bagian yang sakit akibat cengkraman Marvel.

"Awww," rintih Kia.

Sontak Eggi terkejut dan langsung melepas genggamannya. "Kenapa?" tanyanya panik.

"Gak kok, gapapa." Kia berusaha menahan rasanya sakitnya.

Eggi menatap Kia, lalu menaikan sedikit baju lengan Kia, terlihat lebam kemerahan di tangannya.

"Apakah ini yang kamu disebut gapapa," ucap Eggi.

Kia tidak merespon hanya memalingkan wajahnya.

Eggi menggenggam jemari tangan Kia berusaha membawanya keluar.

"Mau ke mana." Kia memberhentikan langkahnya Eggi.

"Rumah sakit."

"Hah?! gak usah, aku beneran gapapa."

"Tangan kamu lebam Kia, apanya yang gapapa."

"Cukup dikompres juga pasti sembuh," kata Kia berusaha meyakinkan Eggi.

Dirinya tidak mungkin membiarkan Eggi membawanya ke rumah sakit hanya alasan sepele seperti ini. Kia tidak ingin merepotkan Eggi.

Eggi menghela nafasnya terdengar pasrah, alhasil ia menuruti kemauan Kia, lalu mengompres tangan Kia dengan air hangat yang dibawakan oleh OB di kantornya.

"Siapa yang berani-beraninya membuat tangan cantik kamu jadi seperti ini?" tanya Eggi dengan ekspresi kesal seraya mengompres tangan Kia dengan hati-hati.

Kia sedikit tertawa melihat ekspresi wajah Eggi. "Itu aku sendiri," jawab Kia.

"Seharusnya kamu lebih hati-hati."

"Iyahh Pakk Direkturr."

Eggi masih merasa kesal dengan orang yang membuat Kia terluka, andai saja dirinya tahu sudah pasti ia melakukan hal yang sama kepada orang itu.

Sementara itu, Viona sudah selesai dengan pemotretannya, saat ini ia berada di ruang makeup-nya.

"Si Kia ke mana sih," gerutu Viona sambil terus berusaha menelepon Kia melalui ponsel miliknya.

"Dia lagi sama si Eggi," jawab Agil yang baru datang dari arah pintu.

"Cih dasar tuh anak." Viona memutar bola matanya kesal.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now