chapter 13

17.3K 630 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Saat sedang asik berbincang bertiga, tiba-tiba saja dari arah belakang terdengar suara teguran Gus Varo terhadap mereka bertiga.

" Xavia, " panggil Gus Varo.

" Iya Gus, ada apa? " tanya Xavia.

" Saya sudah menunggu kamu untuk setoran sedari tadi, tapi kamu malah asik berbincang-bincang disini, " ujar Gus Varo.

" Saya lupa Gus, kalau begitu ayo! " ajak gadis itu kepada Gus Varo.

" Ya sudah Gus, kita permisi terlebih dahulu. assalamualaikum, " pamit Nadin.

" Kita pamit terlebih dahulu, " sambung Mira.

" Na'am waalaikumussalam, " jawab Gus Varo.

Setelah kepergian dua gadis itu, sekarang tinggal lah dua manusia yang berbeda jenis sedang terdiam tanpa suara sedikitpun yang keluar dari bibir mereka.

" Kenapa diam Gus? ayo cepat!" ajak Xavia ingin berjalan mendahului Gus Varo.

" Xavia, jalan dibelakang saya, " titah Gus Varo memberhentikan langkah Xavia

" Kenapa? " tanya Xavia dengan perasaan yang terheran-heran.

" Tidak baik seorang lelaki berjalan dibelakang seorang perempuan yang bukan mahramnya, " jelas Gus Varo.

" Begitukah? ya sudah silahkan jalan terlebih dahulu calon imamnya Xavia," ucap Xavia sembari tersenyum manis.

" Astagfirullah, kamu jangan mulai! "

" Mulai apa? mulai menjadi makmumnya Gus Varo? " sahut Xavia semakin gencar menggoda Gus Varo.

" Lebih baik kamu diam! " ucap Gus Varo tegas.

Setelah beberapa meter berjalan, mereka akhirnya mendudukkan diri mereka secara berhadapan. tapi tenang saja, tidak berada di ruangan tertutup sehingga tidak akan menimbulkan asumsi yang akan memancing fitnah diantara mereka.

" Ya sudah saya mulai Gus, bismillahirrahmanirrahim "

•••

Terlihat tiga anak manusia itu sedang berbincang di sebuah tempat yang jarang di lalui oleh para santri.

" Bagaimana? ingin bekerjasama? " ujar seorang lelaki.

" Apa maksud kalian mengajak saya? "

" Tidak perlu munafik. aku tahu kau suka dengannya, " sahut satu diantara mereka.

" Tapi sayang, ada orang lain sudah lebih dulu dekat dengan dia "

" Yakin tidak ingin bekerjasama? tidak cemburu dia dekat dengan orang lain? "

" Jawab pertanyaan kita! " sentak lelaki itu.

Gadis itu hanya terdiam, bingung harus melakukan apa. disisi lain dia menyukai si dia dan hal yang terjadi beberapa minggu ini membuatnya risih sekaligus cemburu. tapi disatu sisi juga dia tidak ingin terlibat dalam hal yang menurutnya menyimpang dan buruk.

" KAU DENGAR TIDAK? " bentak salah satu dari mereka kepada gadis itu.

" Iya, " ucap gadis itu dengan gemetar ketakutan.

" Berarti kau setuju untuk bekerjasama menyingkirkan dia? "

" Iya, tapi jika ketahuan oleh orang lain jangan libatkan saya! " ucapnya memperingati.

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Where stories live. Discover now