PART 22: stuck with you

2.3K 426 173
                                    




notes: haii.. gimana puasanya? Ga kerasa bentar lagi selesai yah? Anyway, thank you for being here until now, seneng deh chapter yang kemarin komennya banyak.. chapter ini kira2 bisa ga yah banyak gitu lagii?








22.


Ada satu pemberitahuan konten yang delay di laman Spacey Java dan di chanel Javasea di YouTube. Alasannya karena Audi tengah ujian akhir dan ga sempet mengedit.

"Kenapa?" Audi mendongak saat Java muncul dirumahnya.

"Tadi ketemu Sean katanya lo butuh stik es krim." Java mengulurkan stik es krim lusinan.

"Oh... iya, kok jadi lo yang beliin, mana Sean?"

Java angkat bahu.

"Ya udah, makasih, Java. balik sana lo."

"Ga mau dibantuin?" tanya Java.

"Ehm," Audi berpikir sejenak, "engga, mending lo ngapelin kak Litya aja gih, kali aja butuh temen." ujarnya dengan nada suara yang biasa saja, toh memang Audi ga ada hard-feeling apapun terhadap chat Litya kemarin, Audi malah merasa bersalah kalau Java ketauan menghabiskan waktu dengannya lagi disaat Litya mungkin betul-betul butuh teman.

Java duduk disana sejenak, melihat berantakannya lantai dua rumah Audi yang dipenuhi material maket, "bikin apa, Od?"

"Maket struktur."

"Gimana tuh?"

"Gue kan lagi belajar soal tipe material dan struktur bangunan secara umum, ini lagi bikin contoh rangka bangunan sama nanti gue jelasin strukturnya tuh pake apa..."

Java memperhatikan Audi memotong-motong kertas coklat tebal, hatinya sedikit tergelitik, selama pandemi ini, Audi yang dulu hanya ia kenal dan dekat sebatas tetangga dan teman ternyata punya banyak sisi yang tidak Java ketahui. Dulu ia sibuk bekerja, jarang ada di satu kota yang sama. Audi mungkin pernah tau bagaimana Java saat kerja, tapi Java ga pernah tau Audi bisa seserius ini dalam belajar.

Gadis itu tengah merancang bangunan simpel, dan itu bukan hal mudah. Jurusan yang Audi ambil bukan jurusan yang mudah. Lagi-lagi Java terpukau tanpa Audi melakukan hal luar biasa, just Audi being Audi.

Audi menoleh, "lo ga ada kerjaan?"

"Sejak kapan gue ada kerjaan selama pandemi?" Java malah balik bertanya.

"Yaudah, Live IG kek, apaan kek, urusin followers lo biar ga kemana-mana tuh, bikin Q&A lagi misalnya."

"Ga pinter gue yang gitu-gitu, butuh lo."

"Ya gue sibuk Javaa... aw!" Audi meniup-niup jarinya yang kena lem tembak panas.

"Sini gue aja yang ngerjain maket lo... lo ngedit video aja gih, video yang kemarin belum sempet di edit kan?" Java memperhatikan jari Audi yang ia tempelkan dilantai yang dingin.

Audi berpikir sejenak, "lo beneran ga ada kerjaan?"

Java menggeleng, "sini gue bantuin."

"Lo ga ke kos ka Litya?"

"Kenapa sih lo nyuruh gue kesana mulu?"

"Ya gapapa... wajar kali nyuruh lo ke kos pacar lo." gumam Audi.

Java ga menjawab, ia mengambil alih beberapa potongan kertas dan mengikuti petunjuk Audi, "Od..." panggilnya.

"Apa."

"Jarinya masih sakit ga yang kena lem?"


~~


"Awalnya tuh Audi kaya ngambek gitu gue lupa janjian kita ke bank, terus ga tau kenapa dia akhir-akhir ini kaya nyuruh gue nemuin Litya mulu." ujar Java pada Nata yang lagi-lagi ada dirumahnya.

LAGUNA (Jeno x Karina | Jenrina | bluesy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang