Prolog

1K 32 30
                                    













Our Little Star



.


.







.




Seorang sedang menatap langit dengan tatapan sendu, menatap ke taman yang ditanami bermacam bunga dari berbagai jenis dan seluruh penjuru dunia yang pasangannya cari hanya untuk memberi tahu jika dia masih menjadi yang terutama untuknya. Mengabaikan beberapa orang yang menatapnya sendu dari kejauhan.



“ Phi..ini sudah hampir seratus tahun dan istrimu masih belum bisa merelakan?”





Mile, sosok tampan penuh kharisma itu hanya bisa tersenyum sendu menatap ke arah istrinya dari kejauhan. 



“ ini takdir yang aku pilih, Po. Dan aku egois untuk tetap memilikinya hingga mengorbankan apa yang seharusnya juga aku miliki bersamanya”



Apo, sosok yang lebih muda itu menghela nafas.




“ apapun itu jangan lupa jika aku dan yang lain  ada di sisimu”





.




.




.



Taman indah hamparan bunga dominasi berwarna biru dan Baby blue itu begitu menyejukkan seorang yang kini membuka mata, terusik dari tidurnya. Sebuah pemandangan yang tidak pernah ia dapati semasa hidup diatas keabadian yang ia miliki sebagai salah satu makhluk malam. Begitu indah dan tenang.




“ puas dengan pemandangan yang kau lihat?”





Sosok tak dikenal tiba-tiba sudah ada di belakangnya, memberi senyuman manis seolah puas dengan apa yang telah ia buat.


“ Moon goddess??”


Sosok itu tersenyum kecil menggeleng.



“ kami berteman,  aku orang lain”





keduanya terdiam untuk beberapa saat sebelum, sang sosok dengan pedar kehijauan itu menyentuh pundaknya.






“ wizard terakhir klan mu telah lahir, anakmu yang suamimu titipkan pada manusia dia akan datang padamu”



“ si—siapa—siapa dirimu…bagaimana—”



Sosok itu hanya tertawa pelan.



“ aku tahu semuanya, kekacauan, darah, penghianatan dan neraka akan membawanya kembali padamu”




“ tu—tunggu!??? anakku—jadi dia masih ada?”


“ akan lahir di tengah kekacauan yang bahkan diciptakan oleh bangsanya sendiri, termasuk kakeknya sebagai dalang kekacauan. Dimana kau tidak memiliki waktu untuk melihatnya”






“ ku mohon….jangan bermain-main….aku —- aku tidak meminta apapun bahkan kekuatan sialan yang ada dalam diriku, jika aku bisa aku akan menukarnya untuk demi bersama anakku”



Sosok itu kembali tersenyum.




“ bagaimana jika aku meminta mate mu??”



Our Little Star Where stories live. Discover now