0𝟐. 𝒌𝒆𝒊𝒔𝒚𝒂

224 28 6
                                    

Hello freeendd👋

Absen dulu kalian dari mana..

Met bacaa ya frendd, jangan lupa tinggalin jejak oke!

Met bacaa ya frendd, jangan lupa tinggalin jejak oke!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

٭٭✰٭٭

"𝑃𝑎ℎ𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔, 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑙𝑢. "—𝑲𝒆𝒊𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒍𝒊𝒇𝒂 𝑮.

٭٭✰٭٭

"KEISYA!"

Suara lantang dari Ares—ayah Keisya—berhasil menarik Keisya agar terbangun dari tidurnya yang tidak terlalu lelap.

Byurrr!

Belum juga gadis itu sempat untuk menetralkan pandangannya yang buram, satu gayung air sudah berhasil mendarat ditubuhnya , untung saja ia tidak tertidur diatas kasur queensize nya, sehingga nantinya ia tak harus repot-repot mengeringkan kasurnya. Sungguh, pria paruh baya berkepala tiga ini tidak pernah sedikitpun memberikan hati nuraninya untuk Keisya, padahal Keisya sendiri adalah darah dagingnya, juga anak semata wayangnya.

Jujur saja, sejak Keira Gabriella meninggal dunia, Keisya tidak pernah sedikitpun merasakan kehangatan dalam keluarganya maupun dunia sekitarnya, seolah semuanya hancur hanya dalam sekejap saja. Keira meninggal 8 tahun yang lalu akibat kecelakaan saat akan merayakan ulang tahun Keisya, namun nahas wanita itu di panggil oleh sang Pencipta sebelum sempat untuk mengucapkan selamat ulang tahun yang terakhir kalinya untuk putri semata wayangnya. Oleh karena itu Keisya sangat membenci hari kelahirannya bahkan hingga detik ini.

"Kenapa sih pa? "

Ares memajukan langkahnya ke hadapan putrinya yang sedang duduk disamping meja belajar dengan sebuah buku ditangannya dan sorot mata penuh amarah.

"Kamu itu masih belum sadar atau gimana hah?! Udah tau bodoh tidur lagi! " bentaknya disertai melayangnya buku yang tadi ia genggam ke arah gadis itu.

Dengan sedikit isakan tangis dan gemetar, Keisya berusaha untuk membalas tatapan ayahnya itu.

"Tapi pa, Keisya juga butuh istirahat, Keisya capek pa, " lirihnya pelan dengan suara yang mulai parau.

"Istirahat, istirahat, kamu pikir saya nggak capek besarin kamu?! Udah beban, bodoh lagi! Nyesel saya besarin kamu, seharusnya kamu ga usah lahir aja dulu! "

Lagi lagi kata itu tak pernah luput dari amarah Ares, seolah ia tak pernah memikirkan bagaimana hancurnya hati Keisya hanya karena ucapannya.

AlegraWhere stories live. Discover now