6.

98 8 0
                                    

Kematian Naruto adalah kematian yang begitu menyakitkan bagi Teman dan Keluarga dekat.

Sungguh menyakitkan setia melihat sahabat atau teman yang selalu berada di sisi kita meninggal dengan tragis.

Terlebih dengan Anak-anak Naruto yang masih bisa di bilang lumayan Kecil dan masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu.

Sarada yang waktu itu menjelang Delapan Tahun dan Menjadi yang Menjelang dua Belas tahun.

"Bagus, akhirnya.. Sasuke-kun menjadi milikku"

Banyak yang Menangisi Kematian Naruto dan banyak juga yang Menertawakan Kematian Naruto.

Memang sedari Pernikahan Sasuke dan Naruto banyak yang tidak suka dengan Naruto, yang sudah menikahi Sasuke.

Banyak yang ingin mencelakai Naruto tapi mereka masih memikirkan dua kali, karena Naruto di lindungi oleh keluarga Uchiha. Keluarga yang memiliki seribu rahasia, Penjaga dan Lain sebagainya(?)

'Naruto.. Gomen! Gomen! Aku hanya berjalan dengan Sakura, tidak lebih!! Maafkan aku!'

'Mama.. Maafkan menma yang tidak bisa menjadi Anak yang baik'

'Mama?'

'Naruto, maaf karena aku pernah berpikir untuk mengambil Sasuke darimu.. Gomen'

Di saat pemakaman Naruto, banyak Yang bergumam. Banyak yang Menyesal karena jarang menghabiskan waktunya dengan Naruto.

Terutama dengan Sasuke, Sasuke selalu berada di kantor. Selalu memilih di kantor dan jarang pulang.

Sasuke seperti melupakan kalau dia punya Keluarga Kecil, "Gomen.. Menma.. Sarada.. Tak bisa menjaga Ibu kalian"

Hari-hari sudah Berlalu, dan belum ada kemajuan dari asal usul kematian Naruto.

Naruto selalu berusaha mengingat-ingat kenapa ia bisa mati , tapi hasilnya nihil.

"Huft.. Ini tak seperti yang ku kira" Desah Naruto, Naruto melirik pergelangan tangannya. 312 hari lagi tersisa untuk ia mencari Kenapa Ia bisa mati.

"Aku mati karena Truck dan aku sudah tau tapi kenapa belum selesai juga? "

Di kantor polisi.

"Nara-san, ini laporan Untuk  kematian Uchiha Naruto"

Lelaki yang bernama Shikamaru Nara menerima sebuah amplop coklat yang berisi Data tentang Sahabatnya dulu.

"Terimakasih, kau boleh pergi" perintah Shikamaru.

Hening..

"Naru.. Aku akan membalas semua yang Mereka perbuat padamu.. Shion.. Lihatlah pembalasan ku"

Brak brak

Ctrak

Barang-barang di pecahkan di sebuah ruangan, seorang Gadis berambut Coklat pucat itu terlihat frustasi.

Gadis itu memecahkan sebuah Bingkai Foto, "Dasar jalang!! Gara-gara si Jalang itu, Sasuke-kun tidak mau bersamaku" Geram gadis itu.

Gadis itu sudah lama menyukai Sasuke, Tapi Sasuke malah memilih Si Cupu Naruto.

Sudah berkali-kali saat sekolah, Gadis ini mencelakai Naruto tapi selalu di selamatkan oleh Sasuke atau Shikamaru.

"Dasar.."

Flashback.

Di sebuah ruangan gelap di sana hanya mempunyai satu lampu yang menyala dan menyorot sebuah meja bundar dan beberapa orang berjubah hitam.

Itu adalah Klompok Serigala.

"Jadi? Rencananya gimana? " Tanya seorang wanita berambut Coklat(?) dan cepat dua. Aka, Tenten.

Mereka menyeringai, "Kita Tabrak dengan Truck dan kita manipulasi Sakura untuk jalan dengan Sasuke. " ujar wanita berambut Perang pucat Aka, Shion.

"Hm.. Kapan? "

"Tahun depan! Ya sekaranglah, Dasar Kiba Bodoh!" ujar Wanita berambut Biru Tua, Aka Hinata Hyuga.

Sedangkan yang di bilang Kiba hanya tersenyum kikuk.

Shion menyeringai, "Misinya kita mulai sekarang, teman-teman"

Mereka pun bubar dari Meja itu, tapi hanya satu orang laki-laki yang masih berdiri di sana.

"Akan ku laporkan pada Yamanaka-san"

Dan di sinilah organisasi tadi, di sebuah gang sempit.

"Jadi? Kalian sudah dapat Truck nya dan memanipulasi sakura? " Tanya Shion.

"Tentu saja, kami sudah ada Truck nya dan kami sudah memanipulasi sakura, Kiba bawa sakura ke sini"

Kiba berjalan menuju mereka dengan sakura yang berjalan di samping Kiba dengan linglung, mata sakura sekarang menjadi Hitam.

"Apakah itu sakura? " tanya Shion.

"Tentu saja, lihatlah Matanya. Matanya sebelumnya Emerald dan sekarang malah Hitam bukan?? " ujar Hinata

Shion mengangguk singkat, "bagus ayo kita jalan kan misi. "

Flashback End.

Wanita berambut Biru Tua di belakang mansion Hyuga menyeringai, "Sarada.. Ibumu sungguh malang, andai saja ibumu menerimaku bisa saja dia masih hidup sampai sekarang, " Ujar wanita itu, sambil mengelus-elus rambut hitam Sarada.

Sarada yang mendengar apa yang tante? Nya katakan pun bingung.

Apa maksudnya??

Dia tidak mengerti sama sekali.

Begitu pula dengan Naruto, yang sedang berada di belakang pohon besar, yang sedang di tepati oleh Wanita itu dan Sarada.

"Hinata.. Hah? ? Aku.. Tau namanya?, sebenarnya ada apa ini.. " Inner Naruto.

Dan tulisan di pergelangan tangannya sekarang berubah menjadi 311.

365 Days. Where stories live. Discover now