Na Jaemin || Nct X Other [ HIATUS ]

02. Older brother

안녕하세요

Happy reading~

Kami bertiga mulai memasuki bus dengan tertib. Di dalam bus, kami tidak banyak mengobrol. Kami hanya melihat pemandangan kota yang terlihat di balik kaca bus.

15 menit berlalu

Tidak terasa ternyata kita telah sampai.

"won, kita duluan ya?" ucap Ningning

"iya iya, take care gurl" balasku.

"good bye, awas pikun lagi lo" ledek Karina

"perihal pikun doang kaga beres beres lo." Ningning menyenggol pelan lengan milik Karina

"Tau tuh!"

"Gak bakalan beres sih Ning, ini tuh hal yang wah banget bagi Gue. Seorang Choi Haewon pikun! Jadi, Gue ada bahan baru buat nyinyirin dia, ya kan Won?"

"Terserah Lo deh Karina, yang penting Lo nyengir aja" ucapku pasrah.

"Iya wah nya itu buat Lo, tapi Gue muak Karina, Gue muak Lo bahas pikun pikun terus dari tadi, cari bahan nyinyiran lain kek"

"Lo aja hampir gangguan mental Ning, apalagi Gue?" aku tertawa mendengar perkataan Ningning tersebut.

Bagaimana tidak?

Seorang Ningning saja muak dengan Karina yang terus saja membahas 'pikun pikun dan pikun' apalagi aku? Bahkan aku yang Karina bilang pikun terus terusan dari tadi.

Aku tahu aku memang pelupa,dan aku tahu Karina hanya bercanda. Tapi, jujur saja aku pun sama seperti Ningning, muak.

"kita udah say good bye dari tadi tapi kenapa kaga balik balik ini kitaaa?!"

"Salahin si Karina, Won!" kesal Ningning.

"Lah, kok Gue? Mending kita pulang sekarang, bye Haewon"

"Take care" Aku pergi meninggalkan tempat itu, lalu bergegas memasuki rumah ku.

Saat aku masuk kedalam rumah, aku melihat Kak Jihoon yang sedang menonton televisi di ruang tengah. Ah, aku lupa menceritakan Kak Jihoon.

Kak Jihoon adalah Kakak ku, sebenarnya aku mempunyai Kakak dan mempunyai adik.

Jadi, aku bisa menjadi Kakak, dan bisa menjadi adik, kenapa? Karena aku anak tengah.

"Udah pulang?" tanya Kak Jihoon padaku.

"Belum"

"lah?terus lu siapa?"

"Aku roh Choi Haewon"

"Jadi atut Gua, ngeri" Kak Jihoon menunjukkan ekspresi seolah olah ia merinding. Sedangkan aku yang melihat keprik-an dirinya pun menunjukkan ekspresi datar lalu bergegas naik ke kamarku.