0 - 1 (Nusantara)

120 6 0
                                    

Main Story
Bagian: 0
[Perpisahan Buruk Bagi Sang Kakak]


Maafkan Ayah Nak Esthers, Kami Sangat Meminta Maaf Karena harus Meninggalkan Kalian Berdua.

Maafkan Ibu Nak Esthers, Maaf Dikarenakan Harus Melimpahkan Seluruh Beban Untukmu Dan Jagalah Adikmu Lumies Dengan Baik.

Tidak! Kumohon! Jangan Tinggalkan Kami Disini!

Maafkan Kami Nak, Jagalah Kesehatan Kalian Berdua Dan Saling Menjaga lah Antar Satu Sama Lain.

Kami Sangat Menyesal Sekali Karena Harus Melakukan Tindakan Ini.

Kalian Jangan Seperti Itu Kepada Kami!

Kami Berharap, Disana Kamu Akan Terus Mengenang Kami Didalam Ingatanmu.

Teruslah Melangkah Dan Jangan Melihat Kebelakang, Kau Akan Tau Bahwa Keberadaan Kalian Berdua Tidak Boleh Diketahui Oleh Eksistensi Sang Pemimpi-

Gelap. Itulah yg dilihat oleh seorang pemuda yang bernama Esther Viagrather. seorang pemuda yang berparas putih dan bersurai putih ke silveran, pupil mata yg berwarna putih seperti warna bulan dan bintang, dengan pakaian berwarna ungu putih, lalu dilehernya ada sebuah kalung berbentuk gerhana.

Kini pandangan Esther mulai terbuka. Esther melihat sekeliling namun yang dilihatnya hanyalah pohon di mana-mana. ia yakin ini bukanlah 'Dunianya' ingatannya mulai kacau. yg ia ingat hanyalah 'Adiknya Lumies' namun tak mengingat mengapa ia berada disini dan siapa nama orang tuanya.

"Ughh.... aku..... berada....... dimana ini?" Itulah kalimat Esther untuk pertama kalinya. Esther merasakan pusing dan sakit secara bersamaan di kepalanya, ia mencoba untuk duduk di atas tanah dan berusaha menahan rasa sakit dikepalanya.

"Tampaknya kau telah sadar, ya." Muncul suara dibelakang Esther, sontak Esther menengok kebelakang dan mendapati seorang anak kecil yang terbang di atas tanah, dengan surai pendek berwarna pink terang dan bermata ungu terang juga dan berparas putih, membuat Esther berwaspada dan berusaha berdiri walau ia masih merasakan sakit di kepalanya.

"Siapa kau? Dan dimana aku? Apa yang kau inginkan dariku?" Tanyanya sambil mewaspadai anak kecil terbang itu dengan pedang yang ia bawa dan genggam, tampilan pedangnya yang berwarna putih keunguan dengan simbol gerhana di bagian gagangnya.

"Wow-wow tenanglah, aku hanya menjagamu dari para monster yang akan melahap mu jika kau idur di sana, oh iya. Perkenalkan namaku Yusta Yusrizal, seorang anak yang akan mengembara ke seluruh penjuru 'Dunia Flarunica' dan siapa namamu?" Jawab dan tanya sang anak kecil yg bernama Yusta sambil menyuruh pemuda itu untuk tenang dan menurunkan pedangnya. Esther menuruti permintaan anak kecil itu.

"Namaku Esther dan......apa yang kau maksud dengan Dunia Flarunica?" Ucapnya sambil bingung yg membuat Yusta tertawa kecil.

"Pffft, apa maksudmu Dunia Flarunica? Apa kau tidak tau nama dunia ini atau orang tuamu tidak mengajari dan menyekolahkan mu? Lucu sekali kamu, hahahaha." Mendengar jawaban dari Yusta barusan. membuat Esther jengkel dan kesal, hingga mengeluarkan pedangnya yg membuat Yusta panik ketakutan.

"Eh eh eh ma- maaf aku t- telah membuat- mu ter- singgung d- da- dan tolong bisakah kau turunkan ped- ang itu ok? Aku ha- nya ber- canda dan tidak tahu kondisi kehi- dupanmu." Ucapnya terbata-bata sambil meminta maaf dan Esther menerima permintaan maaf dari Yusta serta menurunkan pedangnya.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now