3

12 3 0
                                    

Main Story
Bagian: 3
[Badut & Korban]
Di tempat lain. Terlihat ada beberapa puluhan orang yg keluar dari kepulan asap dari salah satu toko yang hancur, "Nah nah nah nah~ lihatlah apa yang kita temukan disini?" Ujar seorang pria gemuk bertopeng badut pemarah dengan pakaian yang berwarna hijau bergaris hijau tua ala sirkus, berambut hijau.

"Tsk! Sialan kau babi gemuk! Beraninya meledakkan bom sebelum aku keluar! Lihatlah pakaianku berantakan dan rusak karenamu!" Ujar seorang gadis kurus bertopeng badut menangis dengan pakaian yang berwarna pink bergaris ungu tua ala sirkus, berambut pink.

"Ah maafkan aku, lagipula kamu lama sekali keluarnya jadinya aku meledakkan bomnya langsung daripada kelamaan menunggu kamu." Badut gemuk itu menyangkal karena tidak ingin disalahkan.

"Sudahlah kalian berdua Footman dan Tear jangan membuat banyak kegaduhan tidak jelas, sialan sekali mengapa aku harus dibawah komando Gianduja, lagipula juga kenapa kita harus menyerang distrik toko yang tidak terlalu berharga." Gerutu seorang pria kurus bertopeng badut bahagia dengan pakaian yang berwarna ungu bergaris pink tua ala sirkus, berambut merah.

"WOI! SIAPA KALIAN?! BERANINYA KAU MENG-KHHUAKCKKSS???!!!" Malang sekali nasib salah satu warga yang masih hidup setelah beberapa ledakan yang besar diledakkan, ia harus ditusuk oleh salah satu badut-badut itu.

"Laplace, bos menyuruh kita untuk meneror orang-orang disini." Ujar seorang pria dewasa bertopeng badut besi dengan rambut biru tua kehitaman dan tangan yang terbuat dari besi juga nampak seperti pemimpin badut.

"Ah, baiklah jika bos menyuruh kita seperti itu dan juga aku sangat tidak suka dengan sifatmu itu sebagai pemimpin, Gianduja." Ucap Laplace kepada pemimpin badut itu yang bernama Gianduja.

"Apakah kau masih mengingat pesan bos?" Tanya Gianduja kepada Laplace.

"Iya-iya aku masih menging- Hm? Sekumpulan remaja disebelah sana masih selamat." Jawab Laplace terpotong ketika melihat ada sekumpulan remaja yang masih selamat setelah terkena beberapa ledakan bom.

"APA?! BAGAIMANA BISA MEREKA MASIH BISA SELAMAT SETELAH TERKENA LEDAKAN BOM BARUSAN?!" teriak Footman sambil menunjuk sekumpulan remaja.

"Kau tau apa yg akan kita lakukan kalau masih ada orang yg masih selamat?" Tanya Tear.

"Tentu saja kita akan membunuhnya dengan cepat sebelum menyebabkan masalah baru"

Sang Pemimpin badut Gianduja meninggalkan ketiga badut itu serta anak buahnya, "Kalian berdua lanjutkan tugas kalian dan Laplace tolong pimpin kelompok ini, aku mau mengurus beberapa urusan di kota sebelah." Ucap Gianduja lalu menghilang begitu saja.

Ditempat lain. Si Duo serta teman-temannya terkejut karena di sekitar mereka hancur hanya menyisakan puing-puing serta tubuh korban yg tergeletak di mana-mana "AGHHH!! APA YANG TERJADI DISINI?!" Teriak Yusta.

"Ugh! Aku mau munt- phuuacks." Ucapan Shinta hingga muntah.

"Kita harus pergi dari sini secepat mungkin!" Seru Muwardi.

"Sependapat, kita harus pergi dari sini/Setuju, kita harus meninggalkan tempat ini." Pendapat Zelka dan Zhairus bersamaan namun didepan mereka muncul Laplace yang menghadang mereka.

"Tidak secepat itu kalian pergi kukukukuk." Ujar Laplace sambil menyeringai menakutkan.

"WAHHH! Siapa kau?!" Kaget Yusta.

"Hahahaha! Kalian tidak tau siapa kami? Ya lebih baik kalian tidak perlu tau siapa kami, karena kalian adalah calon mayat!"

"Kita harus lari dari sini! Kita tidak cukup kuat menandingi kekuatan mereka!!" Seru Muwardi menyuruh semuanya untuk kabur namun apa daya kalau kelompok mereka sudah dikepung dari segala arah membuat mereka was-was dan siap-siap jika ada salah satu badut itu menyerang.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now