5

6 2 0
                                    

Main Story
Bagian: 5
[Informasi & Yava Barat]
S

i Duo dan Enzo sedang berada di kereta kuda atau biasa disebut Delman bersamaan dengan delman-delman yang lainnya menuju ke ibukota javakerta juga.


Disini Si Duo dan Enzo sedang berbicang-bincang tentang negara yang akan dituju oleh si Duo, "Lalu.... Negara yang kalian akan tuju itu ialah Negara Amerigo ya? Kuharap kalian berhati-hatilah....karena Negara itu sangat misterius, sangat sedikit informasi yang diketahui oleh banyak orang, misalnya....Negara Amerigo dipimpin oleh Sang Gracia bernama Arliez, Ia memiliki organisasi bernama The Dark Order yang anggotanya masih belum diketahui siapa saja dan berapa orang, memiliki wilayah yang sangat besar sekali bahkan mengalahkan luas Negara Medinat, Hindustan, Zhongguo, Jamhuri, Zamorozhennaya." Ujar Enzo sambil membaca buku yang bertuliskan Tokoh Terkenal Kakawin.

"Terimakasih atas informasinya namun walau begitu kami akan tetap pergi ke Negara Amerigo." Ujar Esther dengan nada tak goyah sedikitpun dan Enzo hanya bisa mengangguk dan pasrah.

"Ngomong-ngomong Negara Nusantara itu wilayah kepulauan yang dahulunya saling bersatu dan membentuk sebuah daratan yang bernama Soendaland, apakah itu benar? Ujar Yusta dengan nada bingung.

"Memang Negara Nusantara dahulunya adalah sebuah daratan yang bernama Soendaland, namun tak sepenuhnya benar....dahulu hanya Pulau Sumarna, Yava dan Kalamanthana saja yang bersatu dan membentuk daratan....untuk pulau Sulabes, Maloko Kie Raha dan Soenda Minor saja yang tidak masuk dalam daratan Soendaland, namun disebut wilayah kepulauan Wallacy....untuk pulau Papuana Nuginia dan 1 Benua yang hancur bernama 'Afstralis'"

"Tunggu sebentar....benua Afstralis? Benua apa itu? Aku baru mendengarnya."

"Ngomong-ngomong tentang Soendaland.... Kenapa namanya Soendaland? Padahal pulau Soenda Minor tak menyatu dengan daratan itu. apakah dahulu daratan itu dihuni oleh orang-orang beretnis sunda?"

"Entahlah, namun yang pasti dahulu daratan itu dihuni oleh para orang-orang sunda....jika kita berbicara tentang topik ini terus menerus maka tak akan selesai."

"Kalau begitu....bisakah kau memberitahu tentang negara-negara diluar sana?"

"Oh iya! Aku juga cukup antusias tentang negara-negara diluar sana, seperti Negeri Medinat yang katanya negeri berisi orang-orang yang bijaksana! Dan Negara Hindustan yang katanya juga sama dengan Negara Medinat, namun Negara Hindustan lebih ke mengedepankan moralitas."

"Memang benar kalau Negara Medinat memang berisi orang-orang yang bijaksana, namun itu tak sepenuhnya benar.... Negara itu masihlah dihuni oleh orang-orang yang bodoh dan Negara Hindustan tak sepenuhnya moralis."

"Bisa kau jelaskan lebih lanjut tentang kedua negara itu?"

"Benar! Aku juga cukup penasaran dan heran tentang kalimatmu barusan."

"Negara Medinat disana sangat menjunjung tinggi kebijaksanaan yang dimiliki oleh seseorang....aku jadi teringat sebuah kalimat yang mengatakan 'Siapapun Yang Bijak Akan Dihormati' dan 'Siapapun Yang Bodoh Akan Dibuang' itulah sebuah kalimat yang cocok untuk menggambarkan situasi sosial di sana."

"Lalu, mengapa Sang Gracia dari Negara Medinat tidak menentang jika ada sebuah kebodohan di sana?"

"Eh? Iya juga, mengapa Gracia seperti tidak peduli."

"Entahlah.... Namun ada yang mengatakan kalau sikap Sang Gracia tidak tegas untuk menumpas para orang-orang bodoh....walau begitu yang masih menjadi pertanyaan adalah 'Dimanakah Sang Gracia berada?' itulah yang sering dipertanyakan karena ia bersikap tidak peduli jika ada orang yang bodoh di negaranya, dikatakan negaranya sebagai 'Pusat Awal Peradaban Dunia' bersamaan dengan 'Negara Valkaniki' yang sudah hancur akibat.....aku tidak tau." Esther mendengar sebuah negara yang asing, namun ia memilih tidak memperdulikannya.

The Tales Of Journey EsthersWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu