5.1

6 2 0
                                    

Main Story
Bagian: 5.1
[Informasi & Yava Barat]
Kini perjalanan masih berlanjut, sekali-kali keempat pemuda itu berbincang-bincang mengenai tujuan mereka di ibukota javakerta, "Hohoho aku memiliki sebuah beberapa urusan di ibukota....tentu bukan hal yang jahat kok~ hanya sebatas pekerjaan saja." Ujar pemuda bernama Klyn Sterlings.

"Apakah pekerjaanmu itu berhubungan dengan....melakukan pengisian ulang dan penagihan kantong darah di beberapa rumah sakit di Ibukota?" Ujar Enzo dengan santainya, padahal Yusta yang mendengar tebakan Enzo membuat ia merasa takut dengan pemuda itu.

"K- K- kantong dar- darah? A- apakah kau tidak menghisap dar- darah orang la- lain???" Tanya Yusta dengan gemetar ketakutan karena ia takut jika dirinya menjadi kantong darah berjalan bagi pemuda vampir itu.

"Apakah itu salah satu cara agar para Ras Vampir bisa bertahan hidup tanpa menghisap darah korban yang tak bersalah?" Tanya Esther dengan tebakannya.

"Oh? Tebakan Enzo dan pemuda depanku ini yang bernama Esther benar-benar akurat, ya~"

"Memang benar jika para vampir bertahan hidup dengan cara seperti ini, 'Semakin banyak makhluk hidup, semakin banyak pula persediaan darah mereka' walaupun begitu masih ada banyak vampir yang masih menghisap darah korbannya secara langsung."

"Ughh, benar-benar menakutkan....aku bersumpah dan yakin jika darahku itu rasanya tidak enak dan lezat."

"Aku masih bingung dengan keadaan ini....mengapa ada 'Ras Iblis' dan 'Ras Human' dapat hidup bersama walaupun ada masalah diantara mereka."

"Hmmm~ itu dikarenakan ada sebuah 'Perjanjian Tolleranza' antara 'Sisi Baik Dan Sisi Buruk' yang asasnya ialah membuat para vampir tak boleh membunuh dan mengambil darah manusia, para manusia juga tak boleh membunuh vampir, sebagai gantinya manusia akan mengubah darah mereka menjadi kantong darah atau bisa disebut sebagai blood bag dan sebagai jaminan, para vampir harus merekam 'Evolusi Zaman' untuk menjadi sebuah sejarah bagi mereka semua."

"Dikarenakan vampir dan elf memiliki umur yang panjang atau bisa dibilang hampir mendekati keabadian....jadi terkadang diantara mereka ada yang menjadi ahli sejarawan profesional."

"Wow~ aku benar-benar iri."

"Yusta....bukankah kau 'Ras Spirit'? Jadi kau memiliki kesempatan untuk berumur panjang."

"Hm? Spirit? Apa maksudmu anak kecil ini Ras Spirit? Kau bercanda, aku tak merasakan aura-aura spirit dari tubuh bocah ini."

"Hm? Kau tidak merasakannya? Mungkin saja Yusta cacat hingga ia tak memiliki aura spirit."

"He! Beraninya kau menyebutku spirit! Aku itu Ro- maksudku aku memang spirit, namun aku tak cacat!"

"Ro? Apa maksudmu Ro? Kau menyembunyikan rasmu?" Mata Esther menatap tajam Yusta seperti seolah-olah dia sedang menggali identitas anak ini.

"Sudahlah Esther~ mungkin saja dia memang cacat."

"Karena itulah aku ingin melakukan sihir pendeteksi dharma."

"Hey! Aku sudah mengatakannya aku itu tak cacat!"

"Jika memang benar maka....kenapa aku tak merasakannya juga?"

"Loh? Memangnya kamu itu 'Ras Angel'? Oh atau jangan-jangan kau adalah Ras demi-human antara angel dan human?"

"Baiklah kalian bertiga diam lah dan mari kita pindah topik."

"Benar! Lagipula juga setiap Orang itu memiliki rahasianya tersendiri! Esther juga begitu."

"Benar," Namun berbanding terbalik dengan batinnya, "Jujur saja aku cukup penasaran tentang Ras Yusta....apakah Spirit? Ghost? Ataukah jangan-jangan sebuah Robot? sepertinya aku terlalu berlebihan memikirkannya, namun yang pasti....kuharap bukan mata-mata dari Tdo dan Gelosi," Lalu ia melontarkan sebuah pertanyaan kepada kedua orang saling kenal dari lama, "Apakah kalian tau Organisasi Szr?"

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now