6.1 - 6.2

4 1 0
                                    

Main Story
Bagian: 6.1
[Hari-Hari Di Javakerta]
Kelompok Si Duo bertemu dengan sekumpulan remaja yang nampaknya teman-temannya Enzo, "Walah~ anak jenius yang bergelar Syech berada disini toh bersama teman-temannya ya?" Ucap seorang pemuda berjubah hitam yang dihiasi ornamen-ornamen berbentuk ular yang berwarna kuning emas, dengan pupil mata yang berwarna merah tajam seperti seekor ular.

"Kalian sedang apa? Biasanya kalian berada di kafe" Ucap seorang pemuda bersurai abu-abu yang mengkilat, mata yang berwarna kuning matahari, berpakaian selayaknya seorang bangsawan tapi tak berdasi.

"Eh? Shanaky dan Shaney? Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Luvry dengan heran.

"Tidak apa-apa~ hanya jalan-jalan diluar daja, rasanya sangat pengap didalam laboratorium terus." Jawab Shanaky sambil mengipas wajahnya dengan tangannya sendiri.

"Enzo....Siapa 2 anak disamping mu itu?" Tanya Shaney.

"Ah, perkenalkan namanya Esther dan Yusta." Bukan Enzo yang menjawabnya, namun Solaria yang menjawab pertanyaan Shaney.

"Nah, Esther dan Yusta perkenalkan, nama pemuda yang bertanya tadi namanya ialah Shaney Areki, lalu disampingnya bernama Shanaky Shanaz, berteman baiklah kalian berempat." Celetuk Luvry.

"Oh........dimana teman-temanmu yang lain Shanaz?" Tanya Basil sambil melihat sekeliling.

"Mereka akan menyusul katanya dan juga ngomong-ngomong, aku lagi bosan jadinya mau melakukan sedikit olahraga tubuh." Jawab Shanaky sambil melakukan gerakan olahraga.

"Olahraga tubuh? Maksudmu sparing, kan?" Celetuk Cloggy dan dijawab anggukan dari Shanaky.

"Baiklah karena kita kedatangan 2 tamu tak diundang, bagaimana kalau kita saling melempar serangan antar satu sama lain?" Tantang Shanaky kepada Esther lalu kemudian Esther menerima tantangannya, "Bagus, hey kau anak terbang, kau juri dan wasitnya." Tatapannya menuju Yusta.

Mereka semua pun mencari lapangan luas untuk dijadikan sebagai tempat sparing dan didapat lah tempat yang cukup luas yang dikelilingi hutan yang sedikit rimbun, cocok untuk dijadikan sebagai tempat sparing.

Esther dan Shanaky berdiri di lapangan dan para penonton yang terdiri dari Enzo, Cloggy, Solaria, Basil, Shaney, Luvry dan Zuhri serta Yusta yang menjadi wasit dan juri berada di pinggir lapangan.

Sebenarnya Esther merasa ada penonton lain disekitarnya namun ia hiraukan karena ia fokus untuk menyerang Shanaky, "Peraturannya mudah, mumpung aku lagi bosan, bagaimana kalau kau menyerang duluan?" Pinta Shanaky sambil menyeringai dan Esther setuju permintaan Shanaky.

Yusta memulai hitungan dan menyuruh keduanya agar bersiap-siap, para penonton pun memperhatikan kedua pemuda itu sambil menebak siapa pemenangnya "1....2....3!!"

Esther dengan sigap mengeluarkan pedangnya dan menyerang Shanaky dengan Sihir Pedang nya "Gladius Descendant Ascende!" Esther menebaskan pedangnya ke arah Shanaky dan Shanaky pun terbelah menjadi 2 bagian.

Namun, itu hanya tipu daya karena tubuh yang ia belah rupanya adalah ratusan ular kecil, Shanaky muncul dari belakang dan menyerang Esther dengan cairan berwarna ungu kehitaman dari mulutnya 'Venenum Mysticum (Racun Ular)' Esther dengan sigap mundur kebelakang, belajar dari pengalaman 'Jika Ada Musuh Dibelakangmu Maka Pilihannya Ada 3, Mundur, Serang, Tahan' itulah yang ia baca dari beberapa buku seni beladiri.

Esther memilih mundur, namun entah karena Esther yang kurang mundur atau racun yang Shanaky luntahkan terlalu jauh, Esther terkena beberapa beberapa cipratan cairan berwarna ungu kehitaman di lengannya, yang menyebabkan ia merasa terkena cairan lahar dari gunung api di dunia lamanya.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now