04 : Heat

532 50 4
                                    

[Aamon]

Aku terbangun saat hari sudah gelap.

"Mmh? Jam berapa ini?" aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 8 malam waktu setempat.

Bau harum makanan tercium dari dapur membuatku sadar perutku keroncongan.

"Suamiku, kau sudah bangun" sapa Gusion yang sedang membereskan piring saat aku mendekatinya ke dapur.

"Kau memasak?" tanyaku takjub melihat meja makan yang sudah penuh makanan.

"Iya. Kebetulan sekali masakannya baru saja matang. Ayo makan kau pasti lapar"

Gusion menarik kursi untukku. Aku duduk dan dia dengan cekatan mengambilkan makanan untukku.

"Aku memasak masakan kesukaanmu. Semoga kau suka"

Aku mengangguk dan mengambil garpu lalu mencoba steak yang dia buat. Dagingnya tampak empuk dengan kematangan yang pas.

"Bagaimana?" tanya Gusion tampak cemas.

"Umh. Enak" Aku makan dengan lahap. "Ternyata kau pintar masak. Yah setidaknya kau ada gunanya juga"

Gusion tampak tersenyum senang.

"Aku terbiasa memasak di kedai milik kakek di kampung" ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan menemaniku makan.

Selesai makan Gusion membereskan meja dan mencuci piring sementara aku sekali lagi mencoba mencari sinyal.

Aku berkeliling rumah dan bahkan sampai berjalan ke tepi danau. Namun nihil tak ada satupun sinyal handphone di tempat ini.

"Orangtua bodoh itu" aku bergumam kesal mengingat ulah kakek mengurungku di tempat seperti ini.

Saat aku kembali ke rumah dan masuk kamar tidur utama terdengar suara air dari kamar mandi. Aku membukanya dan terlihat Gusion sedang mandi di bawah shower membelakangiku.

Aku menatap bagian belakang tubuhnya sebelum tersadar dan memalingkan pandanganku.

"Alpha?" Gusion terlonjak kaget menyadari kehadiranku. Ia menyambar handuk menutupi tubuhnya.

"Aku... Eh mau gosok gigi" gumamku buru-buru sambil menjawil sikat gigi di wastafel dan membelakanginya.

"Oh... Iya. Kamu mau mandi juga? Aku udah selesai" ujarnya. Aku merasakan Gusion berjalan melewatiku di belakang. Tiba-tiba tercium aroma wangi yang terasa manis dan segar menyapa indra penciumanku.

Aku melirik Gusion yang berjalan ke pintu kamar mandi lalu menutupnya.

Aku menggelengkan kepala mengusir perasaan aneh yang tiba-tiba hinggap. Menggosok gigi, kemudian mandi.

***

Keesokan paginya.

"Suamiku, bangun"

Aku tersadar dan terbangun dari tidurku. Rupanya tadi malam aku tertidur di sofa setelah menonton TV sampai larut.

"Sarapan dulu"

"Ya" aku tersenyum berterima kasih saat ia membawakan roti bakar dan sereal ke meja.

"Tidurmu nyenyak?" tanyaku sekedar basa-basi.

Gusion duduk di sofa dan mengawasiku makan. "Aku tidak bisa tidur. Gerah sekali"

"Masa sih bukannya dingin" gumamku.

"Hm" omega mengangkat bahunya. Lalu kami terdiam canggung. Hanya terdengar suaraku menghabiskan sarapanku.

"Aku mau jogging keliling danau" ucapku saat Gusion mencuci piring bekas makanku.

"Aku ikut ya" ucapnya dengan mata berbinar.

➡️ Unwanted MarriageWhere stories live. Discover now