14

881 72 0
                                    

cepet update biar cepet khatam.

•••

Dalam perjalanan menuju apartemen yang akan ditempati Beomgyu, baik Beomgyu dan pak Ling hanya berdiam diri.

"Ekhem."

Beomgyu berdeham tidak nyaman, karena dirinya tidak suka kesunyian. Belum lagi dirinya masih terkejut bila kenyataannya dirinya lah yang akan jadi penerus ayahnya.

"Ada apa pak Beomgyu?"

Beomgyu mendesis, "Lebih baik panggil Beomgyu saja. Bagaimanapun pak Ling lebih tua dariku, masa iya aku yang dipanggil bapak."

Ling Xiaoyue terkekeh gemas terhadap perilaku Beomgyu, dia juga sebenarnya menyetujui usulan Beomgyu. Namun bagaimanapun posisinya hanyalah sekretaris, sementara Beomgyu akan menjadi CEO.

"Maaf tidak bisa, bagaimanapun bapak lah yang akan menjadi CEO kelak." Jawab Ling seadanya, matanya masih fokus kepada jalanan menuju apartemen yang sebentar lagi akan sampai.

"Huh baiklah, bagaimana dengan barang-barangku? Kan tadi gak terbawa semua, dan ada beberapa yang dikosan lamaku? Aku juga belum memutuskan untuk meninggalkan kosan itu dan bilang kepada pemiliknya." Tanya Beomgyu berentet mengeluarkan segala pertanyaannya supaya rasa penasarannya terjawab.

"Bapak tenang saja, sudah ada yang menghubungi pemilik tersebut dan mengosongkan kamar anda, barang-barang milik anda sudah dalam perjalanin menuju kesini. Apakah ada lagi yang ingin ditanyakan?" Jawab Ling membalas pertanyaan Beomgyu.

Beomgyu hanya manggut-manggut paham, "Tidak ada. Terima kasih banyak pak Ling sudah menjawab."

Ling hanya menganggukkan kepalanya, dan memarkirkan mobilbya begitu tiba diparkiran apartemen. "Lantai yang akan bapak tinggali di lantai 7 nomor 202, ini kartu akses apartemennya."

Beomgyu menerima kartu tersebut, dan berjalan lebih dahulu. "Silahkan istirahat lebih dulu pak, jika sudah membaik saya akan mengajak bapak ke kantor dan mengenalkan bapak pada semua pegawai yang ada."



Beomgyu hanya menganggukkan kepalanya saja, dia ini jurusan keperawatan kenapa nyasar ke perkantoran gini sih.








•••


"Sorry lama, tadi abis ketemu sama Jaehyun dulu. Ada yang mau lo omongin sama gue?"

Taehyun yang sedang memainkan ponselnya mengadahkan pandangannya, menatap gadis yang masih menetralkan nafasnya yang tak lain adalah Kyara.

"Gue bakalan bilang sama lo sekarang, dan gue harap lo udah siap nerima semua kenyataan yang ada." Ujar Taehyun sembari menaruh beberapa map dan menyodorkannya ke Kyara.

Kyara memasang wajah herannya, "Emangnya kenapa? Kok kayanya serius banget sih."

"Karena emang hal yang serius, dan gue gamau bikin lo jadi drop atau yang gimana. Kita harus sama-sama sepakat dengan rencana yang udah gue buat." Balas Taehyun.

Kyara membuka map tersebut dengan cepat, membelalakan matanya. Terkejut? Iya, tapi dia sudah tidak heran lagi. Karena ayahnya memanglah buta akan harta.

"Gue gak kaget kalau emang soal saham, tapi tentang yang bokap gue lakuin ke bunda lo? Ini beneran? Bukan rekayasa?" Tanya Kyara sembari memastikan.

"Gak ada yang disunting atau diedit, semuanya asli." Jawab Taehyun kemudian membisikkan rencananya pada Kyara.

"Gue juga setuju, kita gabisa biarin ini terus berlanjut. Mau gak mau kita harus berontak, tapi gue gak tau lagi harus kaya gimana." Ujar Kyara sembari memijit keningnya.

Taehyun pun sama pusingnya, hingga sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.

Felix
Hyun sorry ganggu, tapi gue sama anak-anak yang lain gak sengaja nemu data dari rumah sakit, DNA bokap lo sama DNA bokap Kyara itu sama. Alias mereka adalah saudara kandung, Tapi gue gak tau apa yang terjadi, yang jelas bokapnya Kyara sempat terlibat  disuatu musibah yang membuat dia harus berganti identitasnya. Sementara bokap lo pernah kecelakaan beruntut yang bikin bokap lo amnesia, jadinya pas ketemu sama bokap Kyara dia mikirnya kalau mereka itu teman dan bukan saudara kandung. Bokap Kyara juga selalu diremehin selama dia kecil, jadinya dia dendam dan iri sama bokap lo yang ngebuat dia diam-diam melakukan pemindahan saham secara ilegal dari bokap lo, dalam artian saham yang dia punya sebenarnya ilegal.

Taehyun memberikan ponselnya kepada Kyara, dan meminta gadis itu membaca pesan yang diberikan oleh Felix.

"Maksudnya? Jadi sebenernya kita ini saudara juga?" Tanya Kyara yang masih terkejut dengan beberapa fakta yang baru ia ketahui.

Taehyun menganggukkan kepalanya, "Kita bisa gunain bukti ini sebagai penyerangan ke bokap lo. Tapi, lo gapapa?"

Kyara terdiam sesaat, dia menyayangi ayahnya. Namun saat tau ayahnya telah melakukan dosa besar, belum lagi  membohongi dirinya membuat Kyara membenci lelaki itu, sangat.

"Gapapa, sakit dibalas maaf bukanlah sebuah keadilan."

Taehyun tersenyum mendengarnya, pelan-pelan bukti mulai terkumpul. Tinggal menunggu waktu yang pas aaja untuk membalas perbuatan ayah Kyara, Andrew Park.




"Tunggu pembalasan gue, om."












to be continued.

will be end in 4 chapter again.

HORNHYUN ✔️Where stories live. Discover now