Chapter 2

31 15 1
                                    

"Noona cantik sekali, mau pergi ke mana?"

Dua minggu Jungkook tinggal di kediaman keluarga Choi, semakin akrab juga dengan putri majikannya.

"Hei, Kookie!"

Berlian melambaikan tangannya dari tangga kemudian berlari turun untuk menghampiri Jungkoook. Dia mengelus-elus lagi kepala anak itu. Rambutnya lembut, Berlian suka memegangnya.

"Hari ini hari Minggu, aku akan pergi berjalan-jalan. Kau ganti baju, sana!"

Jungkook memiringkan kepalanya, untuk apa ia ganti baju?

"Untuk apa, Noona? Aku kan, hanya di rumah saja."

"Siapa bilang? Ibu dan Ayah ku mengajakmu juga untuk pergi bersamaku. Kita akan pergi untuk memakan es krim. Masa kah tidak mau, sih?"

Jungkook jadi berpikir, dia juga pengen makan es krim bersama Berlian. Dia juga ingin mencoba berjalan-jalan dan menikmati libur di luar rumah bersama gadis itu. Ia juga bosan tau untuk bermain di rumah saja.

"Benarkah?! Baiklah, aku akan ganti baju dulu. Tunggu sebentar ya, Noona! Tidak akan lama, kok,"

Jungkook senang sekali, ia langsung pergi ke kamarnya dan mengganti bajunya sendiri. Baru saja keluar kamar dan menggunakan pakaian yang rapi, ia bertemu dengan Ibu nya dan menatapnya dengan aneh.

"Kau kenapa berganti pakaian, anakku?"

"Bu! Noona mengajakku pergi—"

"Jungkook, sudah berapa kali Ibu katakan? Jangan merepotkan Nona Berlian."

"Tapi, Noona yang mengajakku, Bu! Bukan aku sendiri yang mau, aku serius."

"Iya, Ibu tau, Sayang. Tapi—"

"Bi, hei,"

Itu suara Nyonya Choi yang masuk ke area kamar maid rumah.

"Tidak apa-apa, aku akan membawa Jungkook bersama kami. Kasihan sekali dia, di rumah terus."

Nyonya Choi tersenyum dengan lembut kemudian menggandeng Jungkook seperti anaknya sendiri.

Ibu Jeon jadi terharu sendiri melihat betapa baiknya Nyonya Choi kepada dirinya dan juga Jungkook.

"Dia sudah tampan, lho, Bi. Aku akan mengajaknya pergi untuk refreshing. Tolong Bibi dan yang lainnya jaga rumah, ya. Jika kalian ingin menonton televisi, pakai saja. Ada banyak mie dan camilan juga yang bisa kalian makan. Aku izin membawa si kecil ini, ya,"

Bibi hanya tersenyum, dia melambaikan tangan kepada Jungkook. Sebelum pergi, tentunya Jungkook akan mencium wajah Ibu nya kemudian pergi ikut bersama dengan keluarga Choi.

Pantas saja kehidupan mereka bahagia, mereka sendiri sering membahagiakan orang lain. Begitu pikir Ibu Jeon ketika mereka pergi.

Ibu Jeon berjanji kepada dirinya sendiri jika dia akan melakukan pekerjannya dengan baik di sini. Tidak akan mengecewakan Nyonya, Tuan, dan Nona Berlian sendiri.

Bahkan, dirinya sendiri sudah dianggap keluarga oleh keluarga Choi, anaknya pun sudah dianggap sebagai anak bungsu di keluarga Choi.

Bibi Jeon sangat bersyukur bisa bekerja di sini. Walau tidak seberapa, tapi ia merasa bahagia karena bekerja di keluarga Choi.

Di mobil, ada supir dan juga empat orang tersebut. Mobil tentu mereka gunakan yang besar.

"Kookie, apa kau senang?"

Oh, jangan ditanya. Jungkookie sangat bahagia bisa ikut untuk melepas penat—walau sebenarnya ia tidak melakukan apa pun di rumah dan hanya bermain dengan Berlian saja—dia juga sangat senang karena Berlian yang mengajak serta bermain bersamanya.

A ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang