【 II 】

117 15 2
                                    

Helaan nafas kasar terdengar dari Yuki yang kini berada di taman belakang sekolah bersama dengan (name) yang kini merasa tidak nyaman karena Yuki yang menjadi lebih kaku dari biasanya, "ukh... Sial! Kehidupan sekolahku bakal jadi bencana lagi nih kalo kaya gini terus! " ucap Yuki tiba tiba membuat (name) langsung menoleh

"Eh, kenapa? " tanya (name) refleks

"Lo ini... Ga sadar? "

"Sadar...? Tentang apa? " terdapat jeda dikalimat (name) sebelum dia akhirnya menjentikkan jarinya paham, "ohh... Margamu yang sama dengan kak Kenyu ya? Dia... Kakakmu? "

Yuki menghela nafasnya lagi dengan kasar lalu mengangguk, "dan itu bencana... Kakak gw yang terkenal diluar nalar itu bener bener buat gw ribet, padahal ganteng ya ngga, kok bisa banyak orang yang klepek klepek sama tu orang. Heran gw "

(name) manaikkan alisnya kasihan dengan apa yang dialami oleh Yuki walau dirinya tidak pernah tau bagaimana rasanya, dia hanya merasa kasihan karena tampaknya Yuki sungguhan tampak lelah dan tidak nyaman

"Kamu hebat yuki, bisa bertahan dari kejadian yang sejenis itu "

"Yaa... Thanks (name), gw berharap gw bisa jalanin kisah SMA kali ini dengan normal. Tanpa ada drama drama banyak cewe yang mintain nomor Kenyu ke gw, mana gw apal nomor Abang gw aja ngga " (name) terkekeh mendengar penjelasan Yuki membuat Yuki menoleh heran

"Kok ketawa?? "

"Maaf... Maaf... Soalnya nada bicaranya lucu " ucap (name) tersenyum, Yuki cukup lama terbengong menatap wajah (name) yang kian mendatar dan diganti raut wajah heran

"(Name), ternyata Lo cantik ya. Pantes aja kak bachira berkali kali nyebut nama lo " ucap Yuki tiba tiba membuat (name) cukup terkejut, ini pertama kali dia dipuji perempuan

"Eh... Iya kah? Menurutmu begitu? "

"Hmm... Gw iri deh, bisa sering panggil-in kak bachira "

"..., Kamu lapar? Aku bawa beberapa sandwich " pengalihan topik (name) begitu terang terangan membuat Yuki mengalah untuk ikut mengganti topik, "boleh deh, kayanya enak juga "



Kini diruang OSIS terdengar cukup gaduh akibat Karasu, Eita dan juga Kaiser. "Waduh, yang bener?! " ucap Eita menanggapi jawaban Bachira yang sempat menceritakan seorang gadis yang berhasil menarik perhatiannya

"Bener lah, yakali aja gw boong kan? " sahut Bachira tampak serius kepada Eita

"Sialan, jadi penasaran kan gw. Dibagian gw ada sih yang cantik juga, tapi ya gitu deh hahaha keliatannya bosenin " sahut Karasu

"Eh denger denger adeknya Kenyu masuk sini juga, kenalin dong mas Kenyu...! " ledek Kaiser dengan sedikit menyenggol tubuh Kenyu disampingnya yang mendapat pukulan kecil pada pundak Kaiser

"Jangan macem macem ah " jawab Kenyu

"Eh adek lo namanya Yuki bukan? Marganya sama tuh sama Lo "

"Woh Lo kenal, chi?! " sahut Karasu bersemangat

"Mantap mantap!! Bachira jadi punya banyak rekomendasi! " Sambung Eita

"Hahaha, soalnya adeknya Kenyu ada dikelompok gw "

"Buset! " Ketiga buaya tersebut langsung merapat pada Bachira dan melanjutkan perbincangan mereka meninggalkan Kenyu yang saat ini tengah berkacak pinggang melihat keempat temannya

Tepukan pelan dipundak Kenyu membuat dirinya langsung menoleh dan mendapati Isagi disampingnya memberikan sebuah map padanya, "biar Lo ga stress gara gara mereka nih, tugas baru dari Rin. Semangat Kenyu " ucap Isagi tersenyum membuat Kenyu jadi semakin menekuk wajahnya

"Ihh, masa tugas lagi sih! "



Kini kelompok 2 sudah kembali berkumpul didalam ruangan dan tengah mendengarkan penjelasan dari Bachira mengenai materi terakhir

"Kesimpulannya, siswa siswi SMA Sanugawa diwajibkan buat ikut minimal satu ekskul dari 8 ekskul yang tertera. Sampai sini ada pertanyaan? "

Mendapatkan sesi tanya jawab membuat Yuki langsung mengangkat tangannya guna mendapatkan giliran tersebut, "oke Yuki, apa ada pertanyaan? "

"Izin bertanya kak, sekiranya ada anak yang ga masuk ke seluruh ekskul tersebut apa ada sanksi? "

"Wahh pertanyaan bagus, yuki. Izin menjawab yaa, peraturan yang tertera disekolah ini diwajibkan untuk ikut ekskul. Jadi awal ekskul buat kalian dimulai, ada waktu satu Minggu buat kalian bisa icip icip kedelapan ekskul nya, kata lainnya itu uji coba lah ya. Tujuannya biar kalian bisa nemuin ekskul yang cocok buat kalian, apa itu membantu? "

"Membantu, terimakasih kak bachira "

"Sama sama Yuki " bachira sesaat melirik jam pada tangannya sebelum akhirnya menutup kegiatan pada hari pertama MOS tersebut, "karena dilihat lihat waktunya udah habis, jadi selamat siang dan sampai jumpa dipertemuan selanjutnya adik adik! Tetap semangat ya! "

"Siap kak!!! "

Tanpa waktu lama ruang kelas tersebut langsung sepi dan hanya meninggalkan beberapa siswa siswi yang masih membereskan barang barang ataupun sekedar mengobrol diruangan tersebut, kini (name) jadi sedikit terbuka lantaran beberapa sesi dihari ini membuat seluruh siswa siswinya jadi lebih mengenal satu sama lain lewat sebuah permainan kecil yang Bachira lakukan

Hal tersebut sangat membantu (name) yang cukup sulit bersosialisasi dengan sekitarnya, Yuki yang memang tidak terlalu sulit bersosialisasi kini jadi semakin memiliki banyak teman karena dirinya yang tak terlalu kaku dan juga ada beberapa yang mendekatinya untuk meminta nomor Kenyu seperti dugaannya

"Nah kan, apa dugaan gw tadi? Pasti waktu waktu kedepan bakal lebih banyak lagi yang minta nomor si Kenyu ke gw "

"Gapapa Yuki, itung itung nambah temen kan? "

"Lumayan sih emang, tapi kelihatan modusnya (name). Lo jangan sampe kaya gitu ya, nanti temenan sama gw cuma karena Kenyu lagi " ucap Yuki dengan nada kesal

"Mana ada... Ngga kok, lagian aku seneng kamu mau temenan sama aku dan ajak aku ngobrol duluan hari ini. Kalau ngga, kayanya aku juga gaakan dapet temen "

"Lo ini tipe yang susah berteman ya? "

"Hmm, sedikit sih. Susah buatku mencari teman, biasanya mereka berusaha menjauh lebih duduk dariku "

"Masa sih? Anak secantik Lo? Waduh picik mata mereka semua, ga mau temenan sama cewe cantik "

"Umm... Bukan gitu sebenernya... "

"Terus? "

"Hmm, eh! Kakak kamu kayanya nunggu kamu deh! " ucap (name) kembali Tiba tiba mengalihkan topik dan kali ini pun Yuki menyadarinya, Yuki menghela nafas lalu berpamitan dengan (name)

"Yaudah gw duluan ya, hati hati naik bus umum nya " pamit Yuki lalu berlari menuju sang kakak yang tampak tengah bermain ponsel

Senior - Bachira MeguruWhere stories live. Discover now