BAB 4 | Aku Percaya Padamu

71 17 9
                                    

Halo ... mohon maaf baru bisa lanjut lagi. Untuk yang sudah baca ceritaku, sudah ikut voting dan juga meramaikan kolom komentar, terima kasih banyak ya semuanya. LOVE :)

Adi Hyang adalah sebuah dataran yang diapit oleh jajaran perbukitan di sisi utara dan selatannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adi Hyang adalah sebuah dataran yang diapit oleh jajaran perbukitan di sisi utara dan selatannya. Sebuah tempat yang cukup terpencil di Jawa Tengah, tetapi, entah kenapa suasana hangat dari masyarakat di sana, dengan hamparan alam hijau yang begitu alami, serta udara sejuknya mampu memberikan rasa familier bagi Shima, dia merasa seperti sedang berada di rumah kedua orang tuanya di Melayu Sribuja.

Adi Hyang adalah tempat yang dipilihkan oleh Pangeran Kartikeyasingha saat sang istri memintanya untuk tinggal di lingkungan alam terbuka hijau dan membaur dengan rakyat. Shima rasanya rindu suasana hutan di tanah masa kecilnya, rindu pada setiap tanah dengan hamparan rerumputan yang menari setiap kali angin berembus dengan cermat hingga menggelitik punggungnya saat rambut panjang miliknya ikut berayun mengikuti irama angin. Shima meminta kepada suaminya untuk tinggal di daerah seperti desanya. Bukannya tidak suka ibukota dengan hiruk pikuknya yang khas, bukan. Namun, dia hanya ingin menikmati masa bhaktinya kepada rakyat desa yang jauh dari keramaian megah istana Kalingga.

Tentu saja, Shima tetap akan tinggal di ibukota bersama dengan Kartikeyasingha jika tidak mendapatkan izin suami dan juga sang mertua, tetapi beruntungnya dia saat baginda raja memberikan restunya. "Tentu saja ayahanda mengabulkan permintaanmu, putriku, kau adalah anakku sekarang. Permintaan anakku adalah keutamaan untukku, sama seperti rakyatku. Hiduplah dengan bahagia di sana, Nak." Kiranya, kalimat panjang itu adalah restu dari baginda raja sebelum melepaskan putra kesayangan dan juga menantunya.

"Terima kasih, ayahanda," ungkap Kartikeyasingha dan Shima bersamaan.

Seulas senyum bertengger di wajah penuh wibawa kebanggaan rakyat Kalingga. "Kembalilah kapan pun, istana ini dan seluruh Kalingga adalah rumahmu."

"Tentu saja, ayahanda," sahut Kartikeyasingha, sementara Shima mengangguk sebagai jawabannya.

Setelah mendapatkan izin dari raja, akhirnya mereka memutuskan untuk menikmati kehidupan pernikahan mereka di Adi Hyang, tempat dengan keindahan alam yang dipilih Kartikeyasingha untuk sang istri. Di sana pulalah, Kartikeyasingha meminta para pekerja untuk membentuk candi sesuai dengan kebutuhan Shima dalam melakukan pemujaan kepada Dewa Siwa.

Hari ini, Shima kembali melakukan perjalanan ke desa untuk melihat kegiatan warga desa yang sibuk di pagi hari, bertani. Kawasan Adi Hyang adalah salah satu daerah yang merupakan penghasil sayuran dataran tinggi di Jawa Tengah. Shima sedang asyik berbincang dengan warga sambil ikut memindahkan wortel-wortel yang sudah panen ke dalam sebuah keranjang yang terbuat dari anyaman. Shima terkejut saat tiba-tiba para pengawalnya datang sambil tergesa-gesa.

"Ada apa?" tanya Shima melihat dua orang pengawalnya menghentikan laju mereka, sambil mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Pangapunten1, Tuanku Putri, kula2diperintah Gusti Pangeran untuk menghadap," ucap Jaka, salah satu pengawal yang sudah lebih dulu berhasil menetralkan napasnya.

Another Shima (TAMAT)Where stories live. Discover now