XVII. Someone New

454 63 7
                                    

Tidak pernah Junkyu duga jika kekalutan hatinya tadi, justru membuatnya menghubungi Liz dan mengajaknya bertemu malam itu juga. Bahkan tanpa memikirkan apapun yang akan ia lakukan nantinya, atau akan ia bawa kemana anak gadis itu. Junkyu hanya merasa jika Liz adalah orang yang harus ia temui.

Suasana canggung yang hanya diisi dengan suara musik yang menjadi latar belakang keduanya di dalam mobil yang tengah melaju sekarang. Entah, Liz tidak tahu kemana roda mobil itu akan membawa keduanya. Liz hanya bisa duduk manis dan sesekali melihati kakak tingkatnya yang masih dengan tenang mengendarai mobilnya, namun jelas senyum kosong yang beberapa saat Liz terima tadi seperti memberinya sinyal bahwa Junkyu sedang tidak baik-baik saja.

Saat ia mendapat pesan dari Junkyu, jelas Liz kegirangan bukan main. Meloncat-loncat ia di atas ranjangnya, ia baca lagi berulang-ulang pesan yang Junkyu kirim di roomchat keduanya, 'Liz, malam ini mau ga kak jun ajak jalan-jalan? Kalo mau, sekarang juga kaka jemput ya'. Tentu saja ia tidak memikirkan hal lain, selain menerima ajakan yang mungkin tidak akan pernah Liz dapatkan di lain kesempatan. Ia balas pesan Junkyu saat itu juga, walaupun sekarang justru keadaan penuh dengan diam malah memeluk keduanya.

Entah apa yang terpikir olehnya, malah kini Junkyu bawa mobilnya parkir di area sungai Han. Junkyu lihati gadis di sampingnya, keduanya beradu pandang dan kemudian saling mengirim senyum termanis mereka.

"maaf Liz, gua ga tau harus kemana, malah jadinya kesini"

Liz tersenyum, kemanapun Junkyu bawa dirinya tentu bukan masalah bagi gadis itu jika selama itu bersama Junkyu. "ga papa kak, gua ga masalah kemana aja kok. Disini juga kayanya enak. Gimana kalo kita turun aja" coba gadis itu cairkan suasana yang sedikit canggung sekarang, tersenyum ia saat Junkyu mengangguk setuju. Manis sekali senyum yang Junkyu terima, di tambah lesung di pipi cubby milik Liz menambah kesan teduh di wajah cantiknya.

Taman itu tidak terlalu ramai malam ini, hanya ada beberapa pasang muda-mudi yang tengah asik bercengkrama. Di sebelah timur terlihat berjajar beberapa stand makanan dan minuman, itulah mengapa taman ini sering menjadi tempat orang-orang untuk sekedar menghilangkan penat atau mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota.

Keduanya duduk bersisihan dengan pemandangan yang langsung menuju sungai dan lampu kota yang terlihat berkilauan jika dilihat dari sini. Hening menyelimuti lagi kedua sejoli yang sibuk dengan pemikirannya masing-masing tersebut. Junkyu yang masih memikirkan kejadian sore tadi saat bersama Haruto. Sementara Liz mulai berpikir, mengapa tiba-tiba saja kakak tingkatnya itu mengajaknya keluar malam ini dan malah kini justru pemuda itu lebih banyak diam.

"Liz..." Junkyu panggil nama gadis yang berada tepat di sebelahnya. Kemudian hening lagi-lagi menyambut Liz yang kini perhatiannya telah ia berikan sepenuhnya pada Junkyu. "ya?" jawabnya sambil ia lihati lamat-lamat wajah Junkyu dari samping. Masih belum teralihkan pandangan pria itu dari sungai di hadapannya.

Sedetik kemudian Liz sedikit terperanjat saat tiba-tiba Junkyu melihat kearahnya, ia buang pandangannya karena kaget dan sedikit salah tingkah. Seperti terpergoki tengah mengagumi ciptaan Tuhan paling indah di dunia.

"kamu mau jadi pacar aku?"

Mata Liz membola penuh, jantungnya terasa seperti di pompa cepat. Tubuhnya mendadak membeku, otaknya linglung seperti kehilangan semua suku kata yang pernah ia tahu. Tapi satu yang ia yakini sekarang, ada sesuatu yang terjadi pada Junkyu sebelum ini, yang mendorong pemuda itu untuk mengatakan apa yang baru saja Liz dengar dengan jelas.

"k-kak..." tergagap ia seperti tak mampu mengeluarkan suara dari tenggorokannya.

"something happen?" lanjutnya dengan perasaan campur aduk ia rasakan.

Friends with Benefitsㅡ harukyuWhere stories live. Discover now