07. Dia yang selalu ada

322 41 8
                                    

Hujan turun menguyur jalanan dengan deras membasahi segala benda yang dilaluinya. Hari ini Tokyo mengalami hujan lebat dikabarkan hujan akan terus menguyur Tokyo hingga esok pagi
Suara siaran cuaca tv dari luar toko

Kau berjalan linlung tak tentu arah menuju rumah dengan kondisi basah kuyup orang-orang menatapmu prihatin mereka mungkin berpikir kau gadis malang yang gila menghadapi urusan dunia

Biarlah dengan hujan ini akan menutupi kesedihanmu, mungkin langit juga sedang bersedih. Kau bodoh tidak mendengarkan peringatan Bachira saat ini entah siapa yang akan menjadi sandaran mu berdiri dari keterpurukanmu

Kau terus berjalan dibawah guyuran hujan melewati pemberhentian bus lalu berjongkok menangis sambil menutup wajah membiarkan hujan menguyur dirimu

"Tuhan apa ini hukuman darimu? Bachira maafkan aku karena tidak mendengarkan perkataanmu mengabaikan rasa pedulimu",
Kau terus menangis mengabaikan badan mu yang mulai menggigil

Ckiitt...

Suara bus yang berhenti dan orang-orang keluar turun tergesa-gesa mengindari tetesan hujan

Kau masih terus menangis tidak mempedulikan keadaan sekitar
hingga kau merasa saat air hujan tidak membasahimu lagi

Membuat mu mengintip dari celah tanganmu yang tertekuk memeluk lutut

Sepasang sepatu berdiri dihadapan mu kau mendongkak keatas mendapati pemandangan yang membuat nafas mu tercekat

"Ba...chi..ra...?"

Ia memayungimu menghalangimu dari derasnya gempuran hujan

"Tsk kukira gelandang yang tidak punya rumah ternyata seorang gadis bodoh yang sedang menangis di tengah hujan"

Sembari menjulurkan tangannya; memintamu untuk meraihnya

"Pergi saja, Kau pernah bilang jangan datang padamu saat aku menangis"

Bachira menarik paksa tanganmu gemas dengan tangisanmu yang terlihat seperti anak kecil kehilangan arah

Lalu menarikmu mendekat; mendekap dirimu erat, membuat mu terkejut--- "Bachira kau bisa basah!" dengan payung yang terhempas dari tangannya

"Menangislah aku disini" ucapnya membuat dirimu semakin kencang menangis

Hiks...

"Bodoh mana mungkin aku membiarkan gadis yang kusuka menangis sendirian ditengah hujan"

Membuat kalian berpelukan ditengah hujan yang masih menguyur tubuh kalian

.

Kau mendekap dirimu merapatkan jaket Bachira walaupun basah setidaknya masih bisa digunakan karena Bachira yang bersikukuh agar kau tetap menggunakan nya dengan alasan ia tak mau kau jatuh sakit
sementara dirinya hanya menggenakan seragam putih tipis sekolah miliknya

"Ini" Bachira menyodorkan baju dan celana pendek selutut. "Pakai bajuku dulu kau kedinginan" yang kau terima dengan senang hati dan bergegas menumpang mandi

daripada pulang kerumah membuat orangtuamu khawatir lebih baik menunpang dirumah Bachira, toh Ibu mu sudah kenal baik seperti apa Bachira

kau membiarkan rambutmu menetes mendudukan dirimu disofa hangat Bachira. Sang empu belum keluar kamar mandi sementara dirimu menikmati segelas coklat panas yang disajikan

Selepas mandi Bachira dengan handuk yang masih melingkar di lehernya ia mengambil langkah dibelakang mu membuat mu merasa canggung

"Bachira?"

𝐌𝐘 𝐀𝐍𝐍𝐎𝐘𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐅 [B.MEGURU X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang