10. Rencana

18K 1.9K 143
                                    

"Gimana sama Saka?"

"Lesu banget anaknya macem gak ada semangat hidup,"

Elang menghela nafas mendengar perkataan Rendra dalam telepon, "Mau makan kan tapi?"

"Aman, udah dibujuk Neo buat makan,"

Elang mendengar suara grusak grusuk disebrang, lalu suara Shion terdengar, "Lo mending bikin ini jadi semengejutkan mungkin kak, anaknya udah overthinking banget ngira lo balik suka ke Ivanno,"

Elang tersenyum, "Gue bisa jamin,"

Suara Rendra kembali terdengar, "Lo beneran gak butuh bantuan apa apa selain bawa Saka ke lokasi?"

"Iya udah hampir kelar, Bara juga bantuin gue disini. Lo jagain mereka aja,"

"Yaudah, masih ada 2 jam lagi, kayak rencana awal lo kan?"

"Iya, bikin sedramatis mungkin. Kan keahlian lo,"

Elang dapat mendengar suara decakan di sebrang, "Bangsat lo. Tapi serahin aja ke gue,"

"Oke, thanks bro," ucapnya setelah tertawa geli mendengar respon Rendra.

Telepon dimatikan setelah Elang mendengar jawaban Rendra. Elang menghela nafas sambil menyandarkan badan di kursi kebesarannya.

Cklek

"Elang, siap siap dulu. Yang lain udah pada siap di lokasi," Florin datang untuk mengingatkan calon menantunya ini.

"Iya bun,"

Elang langsung bersiap menggunakan pakaian semi formal, dengan rambut yang sudah di styling rapi menunjukkan dahinya.

Elang langsung bersiap menggunakan pakaian semi formal, dengan rambut yang sudah di styling rapi menunjukkan dahinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mungkin kalian bingung ada apa dengan ini, mari kita flashback ke beberapa jam sebelumnya.

Flashback On

Malam itu Elang sedang bekerja di ruang kerjanya yang terhubung dengan kamarnya setelah memastikan Saka sudah tertidur.

Elang tersenyum kecil mengingat perilaku manis Saka selama berada di rumahnya, dengan adanya Saka membuat kediaman Walanca menjadi lebih hidup.

Bahkan, papanya tidak henti hentinya menjahili calon menantunya itu.

Saka juga banyak membuat hidangan bersama mamanya Reeiz, membuat Elang dan Alex menjadi korban penjejalan makanan yang sudah mereka buat.

Karena keaktifannya selama sore ke malam itu, Saka langsung tertidur setelah menyentuh kasur Elang.

Oleh karena itu, saat ini Elang bisa lembur kerja tanpa diomeli oleh kekasih kecilnya.

Menghela nafas, Elang memikirkan tentang alur novel. Dia tidak bisa terus menganggap dunia ini sebagai novel yang jalan ceritanya sudah diketahui.

RAVELANG [BL]Where stories live. Discover now