I Have Medicine (B3)

Bab 416

Setelah Gu Qi dan putranya menghilang, keluarga Zhao juga mengetahui bahwa ada tulisan tangan di dalamnya, untungnya Zhao Hewei selalu "jujur", jadi tidak ada yang menyadarinya. Hanya karena kejadian inilah toleransi keluarga Zhao terhadap Zhaoji telah mencapai batasnya, mereka tahu bahwa Zhaoji pada dasarnya memberontak, jadi mereka ingin segera memaksanya untuk menikah dan memiliki anak. Tapi karena kelemahan Zhaoji hilang, dia tidak perlu lagi membuat klaim palsu kepada keluarga Zhao, dia langsung menolaknya.

Keluarga Zhao juga berpikir untuk menggunakan obat-obatan dan cara lain untuk mengendalikan Zhaoji, tetapi apakah itu obat-obatan, stimulan atau halusinogen, mereka bahkan menggunakan hipnosis. Tapi kemauan Zhaoji sangat kuat, dan dia selalu memukul dirinya sendiri dengan keras ketika dia tidak tahan lagi, dan dia juga sangat berhati-hati. Kecuali obat-obatan semacam itu dipaksakan padanya, dia akan segera menyadari bahwa dia lebih baik mati kelaparan. Tidak akan tertipu.

Setelah beberapa siksaan, keluarga Zhao masih tidak bisa membiarkan Zhaoji berkompromi, dan kemudian langsung mengunci Zhaoji di ruang sesak, bersiap untuk melemahkan tekad Zhaoji terlebih dahulu, dan kemudian mengendalikan Zhaoji.

Tapi pass ini, beberapa tahun telah berlalu, Zhaoji kehilangan akal sehatnya beberapa kali, tapi dia masih ingat Gu Qi dan Gu Zuo, selain itu, dia tidak membiarkan siapa pun mendekat.

Ketika membicarakan hal ini, Zhao Hewei tidak dapat menahan diri untuk menunjukkan ekspresi kekaguman: "Kakak laki-laki tertua saya dan saya berada di perahu yang sama. Kakak laki-laki tertua saya untuk Anda, dan saya akan membalaskan dendam ibu saya. Jadi ada kesepakatan di awal, dan ada juga sedikit persaudaraan. Setelah kakak tertua saya dipenjara, saya lebih berhati-hati di sini. Selain kadang-kadang mengganggu pandangan keluarga Zhao, saya tidak dapat mengambil inisiatif untuk menghubungi Anda, sehingga tidak untuk ditemukan oleh keluarga Zhao. Hanya saja saya telah menyembunyikan Anda selama tujuh tahun, dan kakak tertua saya telah dipenjara selama tujuh tahun. Sekarang Kakak seharusnya masih sadar, tetapi jika ini terus berlanjut, kakak bisa menjadi gila, tidak mudah bagi kakak laki-laki untuk melakukan ini, jadi ketika saya melihat Brother Qi muncul di pertemuan prajurit kuno, saya tahu bahwa saatnya akan tiba."

Semua orang tidak terlalu memperhatikan kata-kata ini, dan Gu Qi tiba-tiba berkata : "Dia sudah pergi, dia sekarang..."

Tepat saat dia mengatakannya, dia berhenti tiba-tiba.

Dia penuh kekhawatiran, tetapi dia tidak tahu harus bertanya apa, karena Zhao Hewei sudah menjelaskannya dengan sangat jelas. Jadi, dia tiba-tiba menoleh dan menatap putranya.

Gu Zuo mengerutkan kening dan mengepalkan tinjunya. Dia menahannya, dan berkata kepada Gu Qi: "Ayah, jangan khawatir, ayah tidak akan tinggal lama di rumah Zhao."

Melihat ekspresi muram Gu Zuo sejenak, Zhao Hewei tidak bisa tidak mengingat bahwa dia benar-benar ditembak mati oleh Gongyi Tianheng. Orang di depannya tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil.

Gongyi Tianheng memandang Zhao Hewei: "Apa yang Anda katakan sangat terorganisir, dan kedengarannya sangat benar, tetapi bagaimanapun juga ini adalah rahasia keluarga Zhao, hanya Anda yang dapat memberi tahu kami untuk mendengarkan, tetapi apa yang Anda katakan itu benar atau salah, berapa banyak yang benar palsu, kami tidak yakin, bagaimana kami bisa mempercayai Anda?"

Dia berkata tanpa bisa dijelaskan, "Bagaimanapun, Anda juga dari keluarga Zhao."

"Saya hanya memiliki kebencian terhadap keluarga Zhao."

Untuk menang kepercayaan dari beberapa orang, Zhao Hewei menempatkan dirinya. Dia juga berbagi pengalamannya, "Ibuku, Liu Qianxin, dulunya adalah siswi sekolah dari universitas utama. Dia sangat baik dalam segala aspek. Keluarga itu juga bisa disebut keluarga ilmiah. Dia memiliki kepribadian yang lembut dan lembut. Dia seharusnya memiliki masa depan yang sangat baik. Tetapi setelah dia lulus dari universitas, dia bertemu dengan seorang pria tampan yang secara aktif mengejarnya dan memberinya sumpah cinta abadi. "