0.0 | Chocolate

5 1 0
                                    

"Alyn, selamat pagi!!"

Suara sapaan bahagia itu terdengar di sepanjang lorong kelas, mengundang perhatian dari pada siswa dan siswi yang melewati lorong itu.

Mendengar namanya disebut mau tak mau Karalyn berhenti melangkah, menoleh dan memasang ekspresi kesal saat melihat Nathan berlari kecil ke arahnya dengan senyuman gila seperti yang selalu ia tunjukkan setiap pagi saat bertemu dengan Karalyn.

"Sarapan apa pagi ini, cantik?"

"Sarapan omong kosong lo..."

"Aduh~"

Karalyn dengan nada dingin itu hanya memutar matanya lalu kembali berjalan, mengabaikan kehadiran Nathan dibelakangnya. Dia pikir dia punya kesempatan untuk menghindari Nathan namun nyatanya itu mustahil, kini pria itu berjalan disamping Karalyn sambil tersenyum lebar.

Nathan hanya terkekeh kecil mendengar kalimat yang keluar dari mulut Karalyn seolah tidak terpengaruh dengan sikap dinginnya, dia tidak marah atau kesal, justru sikap Karalyn menurutnya sangat menarik, Nathan suka.

Pria itu kemudian tersadar akan sesuatu dan langsung mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya, menyodorkan sebungkus coklat dihadapan Karalyn sambil mencoba untuk menyamakan langkahnya dengan gadis yang ia sukai itu.

"Awali pagi dengan yang manis, kalau Karalyn butuhnya coklat, Nathan sih cuma butuh liat Karalyn aja, udah kemanisan."

Pria itu tersenyum lembut, menunggu Karalyn untuk mengambil coklat itu dari tangannya, namun gadis itu melirik saja tidak.

"Gak suka coklat."

"Oh iya? Sama sih, soalnya kalau Nathan sukanya Karalyn, ehehehe~"

Nathan menertawakan leluconnya sendiri, tapi itu juga tidak bisa disebut lelucon karena faktanya Nathan memang menyukai Karalyn dengan brutal.

Disepanjang perlajanan menuju kelas masing masing, Nathan masih menyodorkan bungkusan coklat itu dihadapan Karalyn, tidak akan berhenti sebelum gadis itu menerima pemberiannya.

"Terima ih coklatnya, pegel nih tangan Nathan..."

Pria itu mencibirkan bibirnya, memasang wajah imut agar Karalyn dapat melihatnya. Tiba tiba saja gadis itu berhenti yang membuat langkah Nathan juga ikut terhenti.

"Gue udah bilang gue gak suka coklat!"

"Bohong~" Nathan berbicara dengan nada yang sedikit jahil, kemudian pria itu meraih pergelangan tangan Karalyn dan meletakkan bungkusan coklat itu di telapak tangannya.

"Leon bilang Karalyn suka coklat, suka banget sampai kulkas dirumah penuh coklat!"

"TAU DARIMANA?!!"

"Coklat satu box yang dikasih Leon udah dihabisin belum? Nanti Nathan beliin lagi kalau Karalyn mau..."

"JADI ITU DARI ELO!!"

Nathan hanya mengangguk sambil tersenyum lebar seolah bangga mengakui, "Iya, iya, iya! Nathan beliin buat Karalyn!"

"Jadi coklat yang selama ini dikasih Leon itu dari elo?! Lo kerja sama bareng Leon? Leon sialaaaaaan!!"

—————— ♡ (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠ ♡ ——————

"Liatin aja tuh bocah ingusan, habis ntar lo dirumah!"

Tangannya mengepal erat sambil memegang bungkusan coklat yang sudah habis, rahangnya mengeras dan amarahnya begitu menggebu-gebu.

Gadis yang duduk disampingnya hanya memutar matanya dengan bosan sambil menguap, mendengar celoteh Karalyn membuatnya bosan sekaligus mengantuk. Konyol, begitu pikirnya saat melihat Karalyn terus mengomel.

"Gue di pihak Leon kalau kasus ini."

Mata Karalyn melebar dan menatap tajam ke arah gadis yang merupakan teman dekatnya itu, bibirnya sedikit terbuka hendak protes.

"Mila, please, bisa gak lo sekali aja?!"

"Gak."

Karalyn berdecak mendengar penolakan gadis yang seringnya dipanggil Mila itu. Dengan kesal gadis itu melemparkan sampah bungkusan coklat ke tempat sampah.

"Gue tanya, apa yang salah dari seorang adik yang pengen kakaknya di treat like a princess sama orang lain?"

Karalyn terdiam, alisnya berkerut sambil memikirkan jawaban yang tepat, "Salah, karena gue gak suka!"

"Lo itu bukan gak suka. Tapi lo ragu untuk Nerima affection dari Nathan."

Mila hanya menghela nafas kasar sambil menyesap minumannya, kemudian menatap Karalyn dengan ekspresi datar yang tidak berubah.

"Belajar untuk keluar dari masa lalu lo itu. Nathan gak seburuk Kelvin, dan Kelvin gak bisa ngasih effort besar kayak Nathan."

"Lo gak tau Nat—"

"I'm his childhood friend, gue tau Nathan lebih dari yang lo kira."

Ucapan Mila membuatnya terdiam. Gadis itu benar, ia lebih tau Nathan daripada yang Karalyn tau.

—————— ♡⁠˖⁠꒰⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠⑅⁠꒱ ——————

Nathan Notebook  (⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)

Alyn Favorite :

1. Nathan
2. Chocolate

—————— ♡⁠˖⁠꒰⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠⑅⁠꒱ —————

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nathan In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang