Pemilik Sekolah

1.3K 161 15
                                    


Keesokan harinya

"Jes, lu duduk sama muthe aja yah soalnya gw mau duduk samping Flora" bujuk Freya ke Jesssi.

"Yeuu kalo sama pujaan hati mah di lupain gue nya" balas Jessi sambil
berpura-pura sedih.

"Aaa, Jessii boleh yaa" rengek Freya ke Jessi sambil memeluk lengan Jessi.

"Disgusting" ujar Jessi menepis tangan Freya.

"Noh tuh pujaan hatinya dateng" timpal Muthe yang berada di belakang Jessi.

Di ambang pintu terlihat seorang gadis mungil dengan rambut panjang yang tertata dan tidak lupa memakai kaca mata hitam supaya menambah kesan dingin baginya, namun berbeda dengan Freya yang malah menganggap nya terlihat semakin lucu.

"Hai Flo!" sapa Freya ceria

Sedangkan yang di sapa itu hanya melihat ke arah Freya sejenak dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

'Yaampun gue lupa dia lagi pundung' batin Freya sambil menepuk jidat nya.

Freya langsung berjalan menuju meja yang ia tempati sekaligus Flora.

"Flo, minta maaf" ujar Freya memohon

"Gw mau duduk samping Raisha" ujar Flora yang hendak akan pergi.

"Sejak kapan kamu kenal Raisha?" tanya Freya

"Dia sepupu gw" jawab Flora dan lalu pergi kearah bangku Raisha.

"Yah kok pergi, Flo!" pekik Freya ke arah Flora yang sudah duduk disamping Raisha.

"Yahahaha di kacangin pujaan hatinya tuch" cibir Muthe dan Jessi secara bersamaan.

"Ampun dah temenan sama mereka, gabisa diajak kompromi" gumam Freya

"Eh btw Fre, Flora kok bisa kenal Raisha?" tanya Jessi sambil merangkul pundak Freya.

"Dia sepupunya Raisha" jawab Freya lesu.

"APA!" pekik Muthe dan Jessi.

"Bisa santai gak? Mana kompak banget lagi" ujar Freya kesal.

"Fre! Kalo paman Raisha itu pemilik sekolah berarti Flora anak dari pemilik sekolah dong" jelas Muthe.

"Hah, iya juga yah" ujar Freya sadar.

"Otak lu encer dikit napa si Fre" cibir Jessi

"Eh berarti dia masih keturunan Alexandria dong" lanjut Jessi.

"Berarti Flora kemungkinan bisa masuk geng Alexandria juga" lanjut Jessi.

Nama Alexandria memang diambil Raisha dari nenek moyang nya yang dulu juga memimpin sebuah geng motor.

"Susah banget dah perjuangin Flora" gumam Freya lemas.

"Setiap perjuangan butuh usaha Fre" jawab Jessi.

"Tumben memotivasi" cibir Muthe




















~~

*Dirumah Flora*

'Shel aku kangen' ujar seseorang disebrang sana.

"aku juga kangen kamu del, nanti kalo papa udah libur aku janji bakal balik deh" ujar Ashel dan sedangkan orang yang ada telpon itu adalah Adel, kekasih Ashel.

'Beneran nih!' ujar Adel semangat.

"Iyaa, aku juga gatahan kita terus terusan LDR" ujar Ashel.

'Yaudah kalo gitu aku mau latihan basket dulu ya sayang, salam buat Flora' ujar Adel dan langsung memutuskan panggilan sepihak.

My Ice [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang