Chapter 19

698 92 14
                                    

°~°
°~°
°~°
Happy reading
°~°
°~°
°~°
|


Hari-hari terus berjalan sebagaimana mestinya. Kedekatan di antara Byan dan Kay pun semakin terlihat ke publik kemesraannya. Kemesraan itu mencuak setelah 1 bulan Byan menjenguk Kay kerumah nya waktu itu. Dimana Kay mau di jemput oleh Byan di mansion Pramatama yang menjadi bahan ledekan Kaflain, Adyana maupun Aafa yang terus saja menggoda Kay.

Dan di kantor pun menjadi perbincangan nomor satu di gedung RD Group, yang mana CEO dari RD Group datang bersama karyawan magang. Ah iya Kay juga sudah kembali mengubah penampilannya saat di jemput oleh Byan pertama kali. Kata Byan seperti ini "Bersamaku, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan, membeli apapun yang kamu suka dan memakai apapun yang membuat mu nyaman" dari ucapan yang sangat berkesan itu akhirnya Kay memutuskan untuk mengubah penampilannya kembali menjadi dirinya sendiri yaitu berpenampilan seperti Kayana pada umumnya yang manis, imut, dan cantik.

Sekarang sudah sekitar 3 bulan Kay magang di perusahaan itu, yang artinya beberapa hari lagi adalah keberangkatan Kay ke Phuket untuk melihat project yang ada di sana bersama dengan Tama Property. FYI Kay sudah menyetujui untuk ikut ke Phuket karna memang dia magang di sana untuk membantu project itu berjalan, jadi memang seharusnya dia ikut ke sana tanpa ada paksaan dari Byan.

Pagi hari di kediaman Daneswara

"Morning dad, mom" Byan mendudukkan dirinya di bangku yang selalu dia duduki. Saat ini mereka sedang berada di ruang makan seperti pagi-pagi sebelumnya.

"Pagi al" ucap Jonathan.

"Morning son, wanna eat something?" Tanya Yaya kepada anaknya.

"Roti gandum saja mom" Jawab Byan.

"Dad... al ingin pinjam pesawat daddy ya" ucap Byan di tengah sarapan.

"Hmm.. untuk apa?" Tanya Jonathan yang agak bingung, karna sebelum-sebelumnya Byan tidak pernah meminjam pesawat daddy itu kalau tidak di paksa oleh Jonathan nya sendiri.

"Melihat progres project di Phuket Dad" jelas Byan.

"Tumben sekali biasanya kamu yang memilih untuk menggunakan pesawat komersil"

"Ah itu hanya ingin saja, boleh kan?" Tanya Byan. "Apa aku harus beralasan membawa kekasihku agar di perbolehkan? " Gumamnya.
(Idih jadian aja belom udeh bilang² kekasih aje lu Byan hahah)

"Baiklah" ucap Jonathan tersenyum meledek lalu melirik istrinya, sepertinya mereka terkonek satu sama lain.

*****

"Kay... suami mu sudah menjemputmu" ucap Adyana sedikit teriak.

"SEBENTAR!!" teriakan Kay menggelegar ke seisi mansion itu.

"Aih anak itu selalu saja berteriak" kekeh Adyana. "Nak Byan silahkan duduk dulu, Kay nya masih dandan sepertinya hahaha, ingin minum dulu? " ucapnya kepada Byan yang baru datang di kediaman Pramatama.

"Ah iya tante, tidak perlu repot-repot tante Byan sudah sarapan" Byan akhirnya duduk tanpa rasa canggung lagi karna sudah selama sebulan ini dia selalu menjemput Kay dan mengantarkannya pulang.

"Oke baiklah tante tinggal dulu" ucap Adyana yang pamit pergi.

"Anak dan ibu nya sama saja suka berteriak" cicit Byan pelan.

Dari arah tangga datang lah Kay yang sudah berpakaian rapih.

Dari arah tangga datang lah Kay yang sudah berpakaian rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
29.000 Feet [25++] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang