🌾32 > Setitik Harapan 🌾

1.9K 222 21
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

🌾🌾🌾

"Nanadaime!"

Naruto menyunggingkan senyum, saat dia masuk kedalam ruang rawat Hinata dan menemukan Sarada disana. Gadis kecil itu pun segera berseru sopan.

Naruto mengalihkan pandangannya dari Sarada kepada Boruto yang duduk disamping ranjang Hinata. Tempat ia duduk sebelumnya.

Anak itu hanya melirik sekilas ke arahnya, lalu kembali acuh.

"Papa, Hima ingin turun." Himawari memanggil pelan, membuat Naruto lekas menoleh. Dia lalu menyunggingkan senyum kecil pada putrinya, sebelum menurunkan Himawari dari gendongan.

Setelah berhasil menapaki lantai Himawari segera melangkah dengan cepat ke samping ranjang Hinata. Di arah yang berlawanan dengan Boruto.

Naruto juga mendekat. Sedangkan Sarada dan Mitsuki yang mengetahui bahwa keberadaan mereka mungkin akan mengganggu, segera angkat suara.

"Ano, kami permisi." Sarada berbicara dengan ragu.

Naruto memberinya senyuman sedangkan Boruto dan Himawari nampak abai.

"Terimakasih sudah menemani Boruto disini,"  ucap Naruto tulus.

Sarada tersenyum. Mitsuki juga.

"Doitashimaste Nanadaime-sama!" Balas mereka berbarengan. Setelahnya mereka segera beranjak.

Setelah Sarada dan Mitsuki pergi, Naruto mengambil kursi kosong yang berada disamping nakas, dan membawanya ke samping Boruto, lalu ia duduk disana.

Naruto memandang sendu pada Himawari yang menangis sambil menggenggam tangan Hinata.

Dia lalu memejam erat saat rasa sakit lagi-lagi menghantam dadanya.

"Kau mengatakan semuanya pada Himawari?"

Naruto tersentak. Dia segera membuka matanya dan menoleh pada Boruto yang kini menatapnya.

"Hm. Mungkin iya."

Boruto mengerutkan kening dengan jawaban yang Naruto beri. Sepersekian detik kemudian dia mengalihkan pandangannya dari sang ayah lalu mendecih pelan.

🌾🌾🌾

"Kalian harus pulang. Biar ayah yang menjaga ibu disini."

Ketika mendapati bulan telah mengganti tahta matahari di langit Naruto segera meminta kedua anaknya untuk pulang.

"Itu benar. Boruto, Himawari, ayo kita pulang!" Hanabi yang memang tengah berada disana pun turut mengajak.

Himawari mengangkat pandangannya, lalu menggeleng pelan. "Hima ingin tetap disini."

Sedangkan Boruto yang tengah berbaring di atas lipatan tangannya sembari menatap Hinata, nampak abai dan tidak peduli.

Dari sikapnya. Hiashi, Hanabi serta Naruto mengerti bahwa Boruto pun tak ingin beranjak dari sana.

Hiashi menatap dalam diam kemudian segera berbalik dan pergi.

Hanabi menatap punggung ayahnya bingung. Sedangkan saat tepat didepan pintu Hiashi berkata, "Biarkan saja jika mereka masih ingin berada disini."

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang