Kaki Tanpa Alas

308 77 10
                                    

Haruto pikir festival musim panas tak akan dirayakan di tempat kecil seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haruto pikir festival musim panas tak akan dirayakan di tempat kecil seperti ini. Nyatanya dia justru kaget kala menyaksikan kerumunan melingkar di sisi pantai luas dengan iringan music dan penari. Saat mendekat, dia tahu itu bagian dari persembahan. Mereka akan pergi ke kuil di atas bukit setelah ini. Mungkin tak ada salahnya menikmati.

Namun, yang salah adalah fakta di mana dirinya lupa kalau dia bukan orang biasa. Serta fakta di mana bukan hanya penduduk desa setempat saja yang berdiri di sana. Haruto bahkan dengan percaya dirinya melesak di sela orang orang untuk maju melihat lebih jelas pertunjukannya sambil mengangkat kamera tinggi tinggi agar tidak tergencet.

Ketika baru mendapat beberapa gambar, dia melihat dari lensa kamera bahwa beberapa orang di seberangya tengah memperhatikan lekat lekat sambil menyipitkan mata seolah hendak meyakinkan sesuatu. Kemudian membisik ke orang di sebelah dan mulai mengotak atik ponsel.

Karena tak ada masker, Haruto dengan sigap menurunkan topi lalu mengalah berjalan mundur. Sampai merasa punggungnya tak lagi bersentuhan dengan orang orang, barulah dia berbalik dan berjalan cepat pergi dari sana, masih dengan wajah menunduk.

Satu-dua kali ia menoleh ke belakang untuk memastikan adakah orang yang mengikuti atau tidak, dan sayang sekali itu membuatnya tak sadar menabrak tubuh seseorang yang juga sama tak fokusnya dengan jalanan. Haruto tersentak saat mendengar teriakan kecil yang mana membuatnya segera mundur beberapa Langkah.

Sial, dia baru meginjak kaki seseorang. Tambahan, orang itu tak memakai alas apapun.

"Maaf." Haruto membungkuk minta maaf, tentu, tapi dia masih saja menyembunyikan wajah.

Tak mendapat respon apapun—Haruto kira ia akan mendapat bentakan—membuat ia meberanikan diri mendongak untuk setidaknya melihat ekspresi sang korban. Satu hal yang langsung dilihatnya adalah kilau biru tak asing. Orang di ujung batu, Haruto baru sadar mata lelaki itu sebenarnya coklat madu tapi dia tidak tahu kenapa sempat melihat titik cahaya biru. Seperti melihat satu bintang berkilau di langit lantas hilang dalam sekejap. Haruto yakin benar dia tidak berhalusinasi.

Satu Langkah mundur lelaki itu membuat Haruto tersadar dari lamunan dan segera menatap lekat. Rambut lelaki itu terlihat mencolok dengan manik mata dan poni jatuh turun menutup dahi.

Pakaiannya hanya kemeja tipis biru muda lengan Panjang serta balutan celana pendek. Sekali lagi, orang itu tidak memakai alas kaki. Haruto hanya berkedip saat sosok dihadapannya Kembali melangkah mundur dengan manik mata bergerak ke sembarang arah. Ketika tubuh pendeknya oleng akibat tak sengaja menabrak pejalan kaki, Haruto refleks berjalan maju dengan cepat sembari menjulurkan tangan kanan.

Yang mana dengan cepat orang itu melempar Haruto menggunakan sesuatu yang sejak tadi ia genggam—benda yang sama yang membuatnya tidak focus sampai membuat kakinya terinjak Haruto. Dia sempat menyeimbangkan tubuh olengnya setelah mata membeliak kaget lalu terbalik, meninggalkan Haruto yang membantu. Sampai tubuh laki laki aneh itu menghilang, Haruto baru menarik tangannya dan menggaruk leher.

Stolen Heart || HarubbyWhere stories live. Discover now