Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「 ❝... kalau kamu dapat sesuatu yang kamu ingin sekali, nanti aku bantu tawar❞ 」
"haahhh.." helahan nafas ku keluarkan kesekian kalinya.
maksudku, bisa-bisanya anak ini mengajakku ke pasar malam malam di tengah musim dingin seperti ini.
ga terhitung jumlahnya, berapa kali ia mengajakku ke pasar hanya untuk mencari diskon.
tapi disaat yang bersamaan aku tak bisa menolaknya, aku terlalu lemah terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kata mengajak.
"aku tidak tertarik." ucapku singkat sambil memalingkan wajahku.
"a~, ayolah (name). mau ya? harus mau" dan sekali lagi iya membujukku dengan nada kekanak-kanakan nya itu.
apa ia tahu kalau itu kelemahan ku?
"cepetan (name), nanti diskonnya habiss" ucapnya lagi setelah melihat jam menara yang ada ditengah kota
aku masih menimang nimang pilihanku, lantaran sekarang jam 10 malam, dan sebentar lagi jam 11. dan dapat kurasakan angin berhembus kencang.
tapi aku belum ngantuk sama sekali. terima aja kali ya?
"tunggu sebentar, aku mau ambil mantelku" ucapku masuk ke dalam rumahku kembali, meninggalkan thoma yang tersenyum lebar didepan pintu rumahku
setelah memilih milih mantel yang cocok, akhirnya aku keluar dengan sepatu boots sembari mengenakannya.
angin malam di musim dingin kali ini benar-benar kencang, juga sepertinya akan ada beberapa gundukan salju yang akan ditemui di jalan nanti. buktinya thoma sendiri pake boots sekarang.
"kita pergi sekarang?" tanya thoma melihatku selesai menggunakan boots milikku.
"ya, tolong jangan lama-lama" ucapku memulai jalan duluan, aku tak ingin berlama-lama serius.
dan bukan thoma namanya jika tidak tergiur dengan diskon. ini bahkan sudah jam 11 lewat, dan kurasa saat ini sudah mencapai batasku.
ingin rasanya mandi air panas sepulang nanti.
"kau ingin belanja sesuatu, (name)?" tanya thoma yang ikut duduk disebelahku yang di penuhi belanja thoma disekelilingku.
"sedari tadi kau tak membeli sesuatu, haruskah kita keliling pasar sekali lagi?" tanya lagi thoma yang kedengarannya masih memiliki tenaga yang banyak.
"siapa tahu kau mendapatkan sesuatu yang bagus nantinya. bagaimana (name)?" pertanyaan beruntun dikeluar oleh mulut anak itu.
aku meliriknya melalui mata ekorku, dia benar-benar mirip dengannya.
sebenarnya aku tak ingin, dan ingin cepat-cepat pulang ke rumah. tapi aku menemukan sesuatu yang bagus tadi, haruskah aku katakan kita kembali mencari itu?
"yaa, sebenarnya aku menemukan sesuatu yang menarik.." gumamku tanpa sadar
"hm~, kenapa kau tidak memberitahu ku tadi?" tanya thoma yang tersenyum sambil menatapku dan langsung ku alihkan pandangan ku kedepan.
"kau sangat sibuk dengan diskon yang ada, aku tak ingin menganggu mu" ucapku yang sepertinya terdengar seperti gumaman.
diam sesaat, hanya suara-suara orang yang berada di pasar yang terletak lumayan jauh dari tempat duduk mereka sekarang.
"pft- hahahaha" tawa thoma lepas begitu saja, membuatku terkejut seketika.
barusan dia menertawakan ku?
"maafkan aku, (name). tapi lucu sekali ketika kau punya sifat perhatian seperti itu" ucap thoma sambil menyekat air matanya.
saat aku yang menyadari nya, betapa anehnya itu, itu pasti bukan diriku. dengan cepat ku palingkan wajahku ke arah lain, kenapa tiba-tiba jadi sepanas ini sih, bukankah sekarang musik dingin?
"(name), terimakasih untuk perhatianmu" ucap thoma lembut, membuatku lagi-lagi terkejut.
dengan cepat ku berbalik lagi ke arahnya, dapat kulihat matanya yang tulus menatapku. dan ntah kenapa, aku berpikir bahwa didepanku ini lebih baik dari childe.
sesaat, walau hanya sesaat.
dan ajaibnya, aku tak lagi melihat bayangan childe saat menatap wajah thoma. dia berbeda dengannya.
"sebagai gantinya, mau berbelanja lagi?" lanjut thoma dengan senyuman yang begitu lebarnya, hingga matanya ikut menyipit saat itu
jantungku kau masih aman, kan?
︶︶︶︶︶︶︶︶༉‧₊˚.
faktanya aku suka nulis cerita smbil dengar lagu, itu ide lancar benerr
