part 2

4.9K 463 29
                                    

Hari ini Gulf sedikit lelah karna toko bunga milik jenie sedikit ramai membuatnya sedikit kualahan beruntung arm datang pada waktu yang tepat.

"Arm, untung kau sudah kembali dari kampung, kalo tidak aku bisa tumbang,"

"Maaf aku terlalu lama, karna mae baru enakan,"

"Tidak apa2 yang penting
Mae sudah sehat,"

"Gulf, arm!"

"Iya phi?"

"Ayo cepat kita selesaikan hiasan ini, karna hari ini juga kita akan mengantarnya,"

"Kalo mawar yang merah ini bagaimana phi?"

"Yang itu kau buat Buket saja, dia memang minta seperti itu,"

"Oke!"

"Buat sebagus mungkin Gulf, karna itu untuk hari sakral dia mau terlihat mewah dan cantik bunganya,"

"Akan aku usahakan phi,"

"Kau yang terbaik,"

Setelah hampir dua jam akhirnya bunga yang Gulf hias sudah jadi, dan kini arm dan Gulf sibuk mengantar bungan2 itu.

Hinga sore menjelang pun meraka  masih sibuk karna entah mengapa hari ini banyak sekali pernikahan yang di gelar.

"Arm, setelah ini kita mengantar kemana lagi?"

"Ada dua pernikahan yang memesan lagi Gulf, satu tempatnya lumayan jauh,"

"Dimana arm?"

"Nanti kita tanya phi jenie lagi, apa kau lelah?"

"Sedikit?"

"Baiklah kita istirahat dulu, kau mau minum apa? Biar nanti aku belikan,"

"Apa saja, air putih juga tidak apa2 tapi yang dingin arm,"

"Akan aku belikan, kau tungu disini dulu,"

Tidak sampai lima menit arm kembali dan membawa minuman untuknya dan juga Gulf.

"Terimakasih arm, nanti sampai toko uang nya aku ganti,"

"Tidak perlu hanya air minum Gulf, kecuali kau minta di belikan baju yang bermerek baru deh aku minta ganti rugi,"

"Kau bisa saja, untuk apa aku beli baju yang mahal2 tidak akan cocok jika aku pakai di tubuhku,"

"Kau tau Gulf, jika kau berdandan kau akan terlihat sangat keren,"

"Kau mengada saja arm, lagian uang dari mana aku berdandan dengan style yang keren, begini saja sudah dari cukup untuk ku bisa makan dan punya tempat tingal layak,"

"Nasib orang tidak ada yang tau Gulf, dan Tuhan itu adil siapa tau ada yang menikahi dirimu seorang pengusaha kaya raya dan membuat hidupmu menjadi lebih baik lagi,"

"Aku tidak ingin punya urusan dengan orang kaya arm, itu akan membuat ku sulit untuk berpikir dan bernapas, lebih baik hidup seperti ini lebih enak dan lebih bebas,"

Arm hanya bisa tersenyum saat mendengar sahabatnya ini bicara seperti itu, karna arm sangat tau bagaimana sifat sahabatnya.

"Baiklah, lebih baik kita kembali ke toko dan mengantar pesanan bunga yang terakhir, karna sebelum jam tujuh sudah harus sampai lokasi,"

Akhirnya setelah istirahat dan berbincang sebentar arm dan gulf kembali lagi ke toko bunga jenie untuk mengantar bunga pesanan yang terakhirnya.

"Gulf!"

"Iya phi,"

"Nanti kamu antar bunga mawar ini ya,"

"Alamatnya dimana phi? Bawa bunganya pakai apa phi?"

Pengantin Penganti (END) Where stories live. Discover now