empat

61 1 10
                                    

"Kamu gak usah selalu menyuruh aku menikahi Zeyna..." Jawab Sean sangat keras.

Lalu Sean dengan sabar mulai melangkah menuju kamar Zeyna... Tentu akan menjelaskan kelakuan putra tunggalnya itu..

Sean dengan santai menaiki tangga berkelok sisinya tampak memantulkan langkah kakinya... Berlapis cermin sepanjang tepi tangga..foundatinya belapis emas dan perak.

Tampa permisi Sean membuka pintu kamar Zeyna.

"Zeyna... Sedang apa kamu... ?"

Zeyna terkejut... Papa mertuanya masuk tanpa mengetuk pintu ... Semua di rumah Sean hanya Sean yang sesuka hati berlaku apa saja.

"Sedang menangis.. " jawab Zeyna sambil menghapus air matanya.

"Papa ingin menjelaskan... Beno itu sedang mabuk... Makanya seperti itu.. Maklum namanya juga laki laki.. Jadi kamu harus sabar ya... " Ucap Sean.

"Mabuk apaan Pah... Dia itu melakukannya sangat sadar.. Dia juga menyebutkan namaku... Dia ternyata terpaksa menikah denganku aku mendengar semua pembicaraan mereka.. Beno itu tidak menyukai aku..untuk apa kami menikah.."ucap Zeyna sangat marah.

"Iya tapi Beno suami sah mu... Kamu gak usah khawatir dengan Priska... Dia tidak bisa mengambil suamimu...."Jawab Sean dengan sabar.

"Maaf Pah aku mau pulang malam ini juga... Aku mau cerai..." Jawab Zeyna.

Zeyna tampak tergesa gesa memungut kembali pakaiannya dari lemari... Memasukkannya ke dalam koper asal asalan...

Baru kemaren sore dirinya membongkar tas memasukkan ke dalam lemari... sekarang mengeluarkan pakaian ya dari lemari ke dalam koper.

"Zeyna... Kamu gak boleh pulang atau bercerai...tapi kalo pun kamu mau... Aku akan membatalkan pinjaman ku kepada papamu malam ini juga... " Sean lalu menekan tombol handphone nya..

Tangan  Zeyna stop di udara di atas gagang kamar nya... Berhenti melangkah dan tidak jadi membuka pintu kamar... Lalu perlahan lahan meletakkan tas kopernya kembali ke lantai kamar.

"Pah berhenti Jangan menelp papahku... "Pinta Zeyna.

"Kenapa... Aku hanya ingin membatalkan pinjaman ku...untuk apa aku membantu papahmu...kalau anaknya membantah mertuanya.."ucap Sean dengan tatapan mata tajam ke arah tembok.. Tanpa menatap Zeyna.

"Aku gak jadi pergi... Tidak masalah... Beno mungkin memang mabuk... Aku salah paham... " Zeyna berusaha menahan sakit hatinya untuk orang tuanya yang banyak utang.

"Akhirnya kamu mengerti... Mulai malam ini kamu belajar tabah... Beno suami yang baik nanti papah akan menegurnya.. " Sean lalu memberikan tisu kepada Zeyna..

Zeyna bukannya mengerti tapi pura pura mengerti... Air matanya sulit di hentikan..tidak terkendali.

Lalu Zeyna menatap tangan papa mertuanya yang memberikan tisu untuk mengelap air matanya...zeyna tidak sudi mengambil tisu itu...kemudian Zeyna berlari pergi ke dalam kamar mandi...

Ingin menangis sepuasnya disana...

Sean tau sangat sulit untuk Zeyna... Tapi Sean tidak ingin gagal dengan semua rencananya... Sean ingin bahagia... Dengan cara membahagiakan orang yang dicintainya...

Sean lalu dengan langkah pelan kembali ke luar kamar Zeyna...

Semua sudah di atasi Sean dengan baik.

Zeyna tidak akan keluar dari rumahnya sampai hari yang akan ditentukan Sean. Sean selalu berhasil dan selalu bahagia dengan segala cara.

*******

DARK LOVE SECRETWhere stories live. Discover now