𝟏𝟏. 𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉

127 21 2
                                    

Hello my friend 😍😍

How are you today?

Happy reading 😍
Jangan lupa tinggalin jejak ya🙂

Trailer story alegra

٭٭✰٭٭

"𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖𝑔𝑢𝑠 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑏𝑖𝑔𝑢𝑎𝑛𝑘𝑢. "
-𝑯𝒂𝒊𝒛𝒆𝒍 𝑷𝒓𝒂𝒎𝒖𝒅𝒚𝒂

٭٭✰٭٭

Samuel melampirkan jaketnya pada sandaran bangku. Cowok itu merasa dirinya benar-benar lelah saat ini, ada rasa ingin mati yang menguasai tubuhnya. Namun syukurnya, akal sehatnya masih bisa bekerja dengan normal. Cowok itu kini memejamkan kedua matanya, berharap rasa lelah itu pergi dengan segera dari dirinya. Samuel sengaja berangkat sekolah lebih awal agar tidak berpapasan dengan Gilang juga Renjani.

Cowok itu menyentuh pipinya yang masih terasa nyeri akibat tamparan dari Gilang kemarin. Sial, kenapa begitu perih?

Biarlah. Memar itu tak sebanding dengan luka yang dia tanggung selama tujuh belas tahun hidupnya. Andaikan saja Gilang tidak menikahi wanita jalang itu, dipastikan hidupnya bahagia saat ini.

"MORNING EVERYBODY, ARE YOU ALL OKEY?!!! " suara lantang sekaligus menyebalkan milik theo menyapa indra pendengaran Samuel yang baru saja ingin memejamkan kedua matanya.

"Berisik, njir! " ketus Samuel. Theo, angkara, Aslan dan zayyan berjalan menghampiri samuel yang masih membenamkan wajahnya kedalam lipatan tangannya.

"El, are you oke? " tanya angkara yang punya firasat kurang baik pada Samuel. Samuel hanya mengacungkan jempolnya pada keempat sahabatnya itu.

"Tumben lo dateng cepat cuman buat tidur, biasanya udah perang sama buku" ucap angkara.

"Ngantuk" Jawab Samuel singkat.
"Emang lo tadi malam ngapain? "

Samuel mendengus pelan dan mengangkat wajahnya menatap datar para sahabatnya. Hingga terpampanglah bonyok yang ada diwajahnya.

"Muka lo kenapa nyet? " Aslan langsung duduk disamping Samuel untuk memastikan keadaan cowok itu.

Samuel memilih tak menjawab, dia hanya merotasi kan kedua manik matanya, lalu menggeleng pelan.

"Jangan bilang lo dihajar sama revan" ucap zayyan.

"APA? ALEGRA DIHAJAR SAMA REVAN?! " dengan tiba-tiba suara keisya menggebu-gebu. Cewek itu berlari menuju para inti Alstand itu dengan penuh antusias .

"Suara lo ngalahin sangkakala tau ngga" protes zayyan. Gadis itu hanya nyengir dan memamerkan deretan giginya yang putih bersih.

AlegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang