0.7 saka yang syok

5K 84 0
                                    

Sudah hampir dua hari saka tak kembali kerumah karna ia harus tinggal berada dikediaman falen hal tersebut membuat Hendra cemas namun ketika anak sulungnya itu memberikan kabar bahwa ia menginap dirumah temannya membuat Hendra lega

" Ting tong ting tong," mendadak terdengar suara bel berbunyi sontak hal tersebut membuat pria berusia 40 tahun yang masih terlihat gagah berlari kecil kearah sumber suara.

" Loh nak Arfan ada apa kemari?" Tanya Hendra ketika melihat sosok pria yang bertamu dirumah nya.

" Om ijin kan saya masuk."kata Arfan dengan mata sayu.

" Ya sudah ayok masuk,om kira kamu sama saka." Hendra pun mempersilahkan Arfan masuk kedalam rumahnya.

Arfan yang nampak lelah terduduk manis melihat Hendra yang membawakan secangkir minuman untuk pria tersebut.

" Minum dulu om hanya punya teh saja," suruh Hendra sambil memberikan segelas cangkir teh.

" Makasih om," Arfan pun tampa basa-basi langsung meneguk teh buatan Hendra.

" Kalau om boleh tau kenapa nak Arfan kesini bukannya anak om saka nginap dirumah mu ya," tanya Hendra yang membuat Arfan tersadar.

Arfan terdiam sejenak mencoba mencerna isi otaknya mana mungkin dia terus terang kalau saka dan dia baru dilecehkan oleh gurunya sendiri.bahkan kehadirannya dirumah saka pun juga tak terduga.arga laki-laki itu menyuruhnya pergi kerumah saka untuk memberikan sekotak kue untuk diberikan oleh Hendra.

" Ohh ini om sebenarnya saya kesini sama saka tapi anak om ijin ke toko buku duluan katanya mau beli buku dan oh ya om ini kue tadi Arfan sama saka yang beli." Bohong Arfan jujur dia merasa tak enak hati namun apa daya Arga mengancamnya jika tidak mematuhi perintahnya keluarga nya akan dibunuh dihadapan nya sendiri.

" Om kira ada apa berarti kue ini untuk Om." Ucap Hendra yang di balas anggukan Arfan.

" Ya sudah kita makan bersama aja sekalian nunggu saka pulang,"

" Oh ya om ngomong-ngomong Ares kemana," Arfan yang tidak melihat kehadiran Ares adik laki-laki saka yang hanya terpaut satu tahun dari nya mencoba bertanya kepada Hendra.

" Ares dia lagi ada pelatihan dia ikut olimpiade panah jadi harus nginap di mess fan." Jawab Hendra yang sudah menaruh sebagian kue coklat tersebut didalam piring.

" Ohhh makanya Arfan gak lihat dia om ,terus tumben om enggak ke kantor." Tanya Arfan yang sudah mencomot satu kue yang ia bawa tadi.

" Om meliburkan diri kan om boss nya hehehe ." Hendra menjawab ucapan Arfan dengan nada candaan.

Disisi lain sosok pria yang mengamati kedua pria beda usia tersebut nampak senyum menyeringai sedangkan Arfan dan Hendra yang tidak tau bahwa kue tersebut sudah dicampuri obat perangsang berdosis tinggi nampak lahap memakan kue tersebut.

" Fan tubuh om kok panas ya." Tanya Hendra yang merasakan ke anehan didalam tubuhnya.

" Aku juga gak tau om tubuh ku juga panas tiba-tiba." Arfan nampak gelisah badannya begitu panas nafas nya mulai tak teratur.

Laki-laki yang mengintai Arfan dan Hendra masuk kedalam begitu saja dia begitu puas melihat kedua pria tersebut yang gelisah.

" Kak Arga." Ucap lirih Arfan yang kaget melihat Arga yang sudah ada dihadapannya.

" Kau butuh belaian sayank." Arga pun dengan brutal melumat bibir Arfan sedari awal laki-laki tersebut nampak tertarik dengan wajah tampan Arfan.arfan yang terbakar birahi membalas ciuman Arga.arga yang tak sabar mencoba melucuti pakaian milik Arfan ia menyudahi ciuman nya dan berganti mencumbu setiap bagian tubuh Arfan bahkan tubuh Arfan yang putih penuh dengan bercak merah.

" Ohhhhh kak ahhh ouhhhh ahhh." Desahan Arfan terus menerus keluar saat tubuhnya dijamah oleh Arga sedangkan disisi lain Hendra yang melihat adegan tersebut mengelus bagian penis nya yang telah menegang dan mulai melepas resleting celana yang ia pakai.

" Ohhh sayank kau begitu manis namun kali ini waktunya kalian berdua bermain." Ucap Arga sambil mengangkat tubuh Arfan dan meletakannya disebelah Hendra.

" Ohh shittt kontol milik bokap saka gede juga ya." Batin Arga yang melihat ukuran penis milik Hendra.

Arfan yang melihat penis milik Hendra pun menggapai nya dan menjilat nya.

" Estttt ahhhh enak fan terus ahhhh." Hendra pria yang sudah menduda selama hampir dua tahun itu nampak menikmati jilatan Arfan bahkan tangannya meremas rambut Arfan dengan lembut.

Sedangkan Arga laki-laki tersebut sudah pergi entah kemana meninggalkan mereka berdua.

" Om kontol mu enak om." Ucap Arfan disela-sela ia menjilat penis Hendra.

" Terus fan ohhhh puaskan kontol om dengan mulut mu."kata Hendra yang terbawa nafsu

Arfan yang lelah berhenti sejenak menjilat kontol milik Hendra dan beralih menjilat puting milik Hendra.

" Ohhhh ahhhh fan enak fan ahhhh." Hendra menggeliat sejenak ketika puting nya dihisap oleh Arfan nafas nya mulai tak beratur

Arfan yang puas menyusu kembali mengocok kontol Hendra yang besar itu.bahkan ia sudah duduk diatas tubuh Hendra dan melumat bibir Hendra dengan ganas.

" Emphhhhhh.....emphhhh..emphhhh ahhh.

" Om Arfan mau lebih." Arfan yang dibutakan nafsu kemudian mengarahkan lubangnya ke penis Hendra yang berdiri.

" Blessss

" Arghhh om ohhhh kontol mu enak om." Arfan yang merasakan lubang penuh dengan penis hendra pun menggerakkan pinggulnya yang membuat Hendra memejamkan matanya karna sensasi nikmat bersetubuh.

" Ohhhh ahhhh fan kontol om ahhhhh terus lebih kencang." Kata Hendra dengan diselingi desahan.

" Ohhhh om hendra ahhhhh ehhhhh ahhhhh." Rintihan kenikmatan terus keluar dari mulut Arfan  mereka berdua nampak menikmati permainan yang mereka lakukan bahkan sekarang giliran Hendra yang mengambil ahli permainan ia menggenjot Arfan begitu membabi buta.

Namun tanpa mereka berdua sadari seorang pria nampak marah,kecewa melihat aksi kedua pria yang ia kenal asik memadu kasih.

" PAPA!" teriak laki-laki tersebut yang begitu emosi sontak hal tersebut membuat Hendra dan Arfan menghentikan aksinya.

" A..aa..res." hanya itu yang bisa Hendra ucapakan

Ya dialah Ares anak kedua Hendra sekaligus adik kandung saka.

" Cihhhh sialan apa yang kalian berdua lakukan hah?" Ares nampak murka.

Hendra dan Arfan nampak terdiam karna sejatinya efek obat perangsang masih ada didalam tubuh mereka.

" Kau apa kan bokap ku hah dasar homo sialan." Ares yang murka pun menarik tubuh Arfan dari pangkuan Hendra.

" Arghhhhh arghhhhh ahhhh sakittttt hentikan ahhhhh." Ares yang murka pun menginjak penis Arfan yang sudah berbaring dilantai dengan bringas ia terus menekan kuat dengan sepatunya hal tersebut membuat Arfan teriak kesakitan.

" Rasakan ini brengsek."amarah Ares nampak menggebu-gebu.

Arfan terus merintih kesakitan ia terus mencoba memohon namun diabaikan oleh ares.disisi lain Hendra yang diliputi nafsu mengocok kontol sendiri dengan cepat.

" Ohhh ahhh aku keluar ahhhh crottt...crotttt....crott." cairan kental milik Hendra pun keluar dengan hebat bahkan sudah membasahi bagian perut nya.

" Ceklek

Saka yang diantar pulang sama falen dan diiringi Arga dari belakang nampak terkejut bukan main melihat pemandangan yang ia lihat dihadapan nya.betapa syoknya melihat adiknya yang dengan bringas menyiksa Arfan dan bahkan saka dibuat terkejut melihat Hendra sang ayah terkapar disofa tanpa sehelai pakaian pun.

" Ares stop." Teriak saka sontak membuat Ares menghentikan aksinya." Kak." Suara lirih keluar dari mulut Ares

Falen is the devil Where stories live. Discover now