18. Hope

410 97 11
                                    

Ursula bangun dari tidurnya saat mendengar suara-suara gaduh. Dia menatap Urla yang tengah menggeret seorang lelaki berpakaian serba hitam keluar.

"Berapa banyak malam ini?"

"Ada tiga orang, Ratu." Urla membalas lalu segera menghilangkan tubuh lelaki itu seperti abu.

Ursula menghela napas dan beranjak bangun. "Aku ingin sendirian, suruh para pelayan pergi."

"Baik, Ratuku."

Kaki Ursula menuju kamar mandi dan melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Wanita itu merendam tubuhnya di air hangat dan memejamkan matanya. Setelah penyerangan para pembunuh bayaran di Orius gagal, selama sebulan penuh pada setiap malam, Ursula akan kedatangan tamu-tamu tak diundang yang menginginkan nyawanya. Akhirnya, Ursula tidak bisa tidur dengan tenang dan nyenyak. Bahkan kantong matanya sudah sangat menghitam hingga wajahnya terlihat seperti panda. Tubuhnya menjadi kurus dan rambutnya mengalami banyak kerontokan. Ursula tahu bahwa semua itu adalah ulah anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri, tetapi dia tidak bisa melakukan apapun karena dia tidak memiliki bukti. Tidak hanya para pejabat, para bangsawan besar pun sudah jatuh ke tangan Sage untuk menggulingkan dirinya. Ursula mengepalkan tangannya, dia tidak akan kalah apapun yang terjadi.

Setelah beberapa menit berendam Ursula bangkit dan memakai pakaian yang telah pelayan siapkan. Selama menjadi ratu monern, dia tidak memakai riasan apapun yang menunjukkan bekas luka panjang di tengah hidung mancungnya. Ursula menyentuh bekas itu dan menatapnya intens di pantulan cermin. Garis ini, adalah sebuah garis yang mengubah seluruh hidupnya menjadi petaka. Ursula menghela napas, karena sebuah garis panjang ini, dia tidak akan menyerah pada takhtanya. Jika dia dijatuhkan dari posisinya menjadi ratu, Ursula yakin bahwa nasibnya tidak akan berbeda jauh dengan wanita-wanita penghibur malam. Dan dia, tidak akan membiarkan hidupnya mengalami hal itu setelah semua hal yang di deritanya.

Dia keluar dari kamarnya yang diikuti beberapa pelayan di belakangnya. Hari ini, gaun hitam yang terpasang di tubuh kurus Ursula tampak telegan. Dia memakai sebuah mahkota dengan permata hitam yang membuat keagungan dalam dirinya memancar. Diam-diam Ursula merasakan bahwa tatapan-tatapan para pelayan sudah tidak bersahabat lagi pada dirinya dari hari ke hari. "Antarkan aku ke ruang rapat, aku tidak berselera makan."

Pelayan di depannya mengangguk, lalu mulai berjalan di depan Ursula. Setelah sampai di pintu setinggi lima meter, seorang pengawal memberi hormat dan meneriakkan nama Ursula dengan gelar ratunya. Ursula melangkah masuk yang diberi penghormatan oleh semua orang dalam ruangan. Wanita itu kemudian duduk di kursi paling ujung dengan tenang. Dia menatap penasehat kerajaan disebelahnya, kemudian melirik semua orang dengan pandangan muak.

"Mulai rapatnya."

Setelah perintah itu turun bersamaan dengan pintu yang tertutup, seorang dewan ekonomi dan sosial berdiri dari duduknya.

"Salam untuk Yang Mulia, semoga kebahagiaan dan keberkahan terus meliputi Anda. Dengan hormat izinkan saya mengajukan beberapa usulan mengenai hal-hal yang sudah terjadi di wilayah paling barat Movdok, di Provinsi Xagor. Saya telah mendapat infromasi jika pasar bebas yang terjadi di Xagor telah membuat kerugian yang signifikan bagi para penduduk di sana. Perusahaan-perusahaan besar di Xagor telah memberi hak kerja yang tidak sesuai pada para pekerja sehingga menyebabkan kesenjangan sosial pada masyarakat. Para raksasa di kontrak kerja tanpa di beri upah yang sesuai oleh perusahaan saat melakukan kerja sama bersama para klan Kurcaci. Mereka telah di eksploitasi. Tidak hanya itu, menurut data administrasi provinsi Xagor, kematian penduduk sudah mencapai angka ribuan di sana. Para raksasa yang di eksploitasi, tercatat telah kehilangan nyawa sebanyak dua ratus orang dalam satu bulan. Karena itu, saya mengusulkan pemerintah untuk segera meningkatkan regulasi dan menciptakan monopoli agar dapat mengurangi hak pasar bebas. Demikian dari saya, terimakasih."

The Queens Monarchy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang