Bab 10

858 8 0
                                    

"Angin yang berhembus menyapa rambutku dengan membisikan rahasia dalam bahasa nya "

"Aku berpikir sesekali , mungkin kah aku nanti akan membesarkan keluarga indah dengan tangan ku ataukah tidak , tidak sama sekali?"

Seakan ragu dengan bagaimana kehidupan nanti di masa depan , merasa ada kegelapan yang menyelimutinya hingga berpikir semua akan gagal untuk kedepannya

"Haha " dia mendongakkan kepala nya melihat langit yang dipenuhi bintang "ayah disana kan , lihat aku aku disini ?" Gumam nya dengan setia melihat langit

"Hai "

Lea mengerenyit bingung siapa lelaki ini yang tiba tiba ada di depan nya "Siapaaa sihh hah " dia kembali menegakan kepalanya lalu menatap lelaki itu kesal

"Haii kenalin namaku heinry " ucapnya lalu duduk di sebelah Lea dengan tanpa malu Lea yang melihat itu memutar bola matanya malas

"Ya yaudahh " ucap lea dengan ketus

"Iyaa hehe " jawab heinry

Mereka terdiam membisu tidak ada yang memulai percakapan lagi setelah beberapa menit Lea yang sibuk membalas chat kakak nya dan heinry yang melihat orang berlalu lalang

"Langit berbintang adalah simbol harapan , kau bisa meminta pengharapan silahkan, semoga beruntung " ucap heinry dia berlalu dari tatapan lea

"Tunggu apa maksudmu ?" Tanya Lea menahan heinry

"Tidak ada , aku hanya asal berbicara " ucapnya dia meninggalkan Lea yang masih duduk dengan tatapan yang sulit di artikan

"Apa iyaa ?" Lea menatap langit langit lalu berkata lagi "aku harap bisa bahagia dan mendapatkan seseorang yang bisa ku jadikan tempat singgah lalu saling bersandar" gumam nya

"Ahh , aku berharap apa " ucapnya dia segera pergi meninggalkan taman itu lalu dengan buru buru dia menuju tempat  dimana mobil nya di parkir

"Aku salah padahal aku bisa sendiri untuk membahagiakan diriku" ucap nya dia menyalakan mesin mobil dan berlalu dari taman

"Hahh suntuk sekali hoamm " dia mengerjap kan matanya berkali kali mungkin karena lelah hari ini

Tringggg Handphone yang berada di tas di samping nya berdering menandakan panggilan telepon masuk ia mengambilnya lalu ditekan membuat panggilan terhubung

"Hallo "

"Lea kamu dimana?" Tanya bunda

"Lagi di jalan bund mau pulang "

"Yaudah hati hati sayang , bunda matiin ya " ucap bunda di sebrang sana

"Okee "

Dia melajukan mobilnya lagi dengan kecepatan sedang lalu tatapan nya menuju jalan di depan sana banyak sekali orang "ada apa sih rame banget , ngalangin jalan aja " ucap Lea dia mengklakson setiap orang yang ada di depan nya

Mereka melihat mobil Lea dengan tatapan tak percaya dengan seenaknya saja melewati acara balapan malam ini

"Heh apaan nih ngalangin jalan aja " ucapnya dia terus mengklakson mobil di depan nyaa terus menerus hingga salah satu mobil maju dan memarkirkan di bahu jalan

Azaleana Where stories live. Discover now