7.1

2 1 0
                                    

Side Story
Bab: 7.1
[Pertemuan Kecil]
Negara Medinat, suatu daerah di Gurun Ashereha.

Ada seorang pria dengan penampilan yang cukup mencurigakan, memakai topeng gagak yang berwarna hitam, memakai pakaian dan jubah yang berwarna hitam juga, bersurai hitam pekat, membawa buku yg berjudul 'De Vermis Mysteriis' yang berarti Misteri Cacing.

Pria itu berjalan ditengah padang gurun yang luas dan tandus serta sangat panas, bahkan sejauh mata memandang pun tidak ada sebuah oasis yang bisa di singgah, pria itu hanya berjalan tanpa arah, hingga akhirnya ia melihat sebuah karavan yang ikut berjalan-jalan juga di Dessert Of Ashereha atau dikenal sebagai Gurun Ashereha.

Pria itu menghampiri karavan itu dan berharap ada sebuah air yang bisa diminum, sesampainya di sana ia membeli sebuah air namun, "Hm? Seekor beastman? Bukan, Ras Hobbit?" Gumam pria itu.

"Hey kau, apa yang ingin kau beli dari kami? Ingin menumpang? Ingin membeli air? Maaf saja, tapi kebetulan air kami sedang tipis dan berencana mencari sebuah oasis untuk mengisi perbekalan kami."

"Kenapa ada 'Ras Hobbit' disini? Bukankah tempat tinggal mereka di hutan hujan di Negara Arxenliae atau paling tidak di wilayah kawasan hutan seperti hutan Kent dan hutan Belgrad?"

"Hm? Oh itu, kami melihatnya di pingsan ditengah-tengah padang gurun, kebetulan kami melihatnya dan membantunya, saat ini dia masih pingsan."

"Hm, terimakasih, oh iya ngomong-ngomong, apa kau tau dimana letak lokasi kota Bethlehem? Aku ingin membeli roti di sana."

"Kau harusnya ke arah timur, bukan ke arah barat."

"Begitu ya? Sepertinya aku salah ambil arah."

"Mau kuberikan 1 ekor untaku?" Pria itu merasa sungkan menerima untanya, "Tidak usah sungkan, bukankah dalam ajaran agama Aslamys kita harus saling membantu, kan?" Lanjutnya, pria itu pun menerima pemberian orang itu dan mulai berjalan ke arah timur, ke kota Betlehem.

Diwaktu bersamaan. Wilayah Bir Tawil, The Dessert Temple Of Anweasha atau Kuil Pasir Anweasha.

Didalam kuil, terdapat seorang pemuda yang sedang bergumam dihadapan patung sang dewa kematian, penampilan pemuda itu mengenakan jubah berbentuk hewan jackal yang berwarna hitam dan ungu serta ada sedikit ornamen emas, bermata coklat tua dan rambut putih seperti debu yang panjang hingga lehernya, berparas coklat muda.

Pemuda itu berucap dihadapan patung dewa kematian tersebut, "Aku bersumpah atas namaku Sarubis sebagai penerus suku nubiyah dan aku yang menjabat sebagai seorang Shurta akan membasmi orang-orang yang melanggar hukum yang ditetapkan oleh Sang Demigod Hammurabi." Gumam pemuda yang bernama Sarubis.

"Aku akan melempar mereka yang jahat dan busuk kedalam mulut Dewi Ahemait untuk dimakan jantung dan hati seseorang yang tidak layak." Pemuda itu berdiri dan menatap ke sebuah pohon besar yang sudah mulai layu.

"Aku yakin dengan prinsipku yakni Sandanism dan agamaku Ammanism untuk menyebarkan nilai-nilai dan arti hukum yang sebenarnya kepada semua orang." Lalu pemuda itu pun pergi dan meninggalkan kuil itu, namun tanpa disadari olehnya, ada seseorang yang melihatnya dari jauh.

Diwaktu bersamaan. Wilayah Halayeb. Disisi pantai pelabuhan Halayeb.

Terdapat seorang wanita yang mengenakan jilbab besar yang berwarna ungu keputihan, mata yang berwarna biru muda bagaikan es kristal, mengenakan cadar atau penutup muka.

Wanita ini sedang berkeliling disekitar pelabuhan Halayeb, namun, "Fatimah! Kenapa kau sangat jauh sekali berkeliling?!!" Teriak temannya dari jauh yg membuat wanita yang bernama Fatimah menengok kebelakang dan segera menghampiri temannya itu.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now