03

159 24 5
                                    

.
.
.
.
.
visited our home
.
.
.
.

.

"WOY FELIX, BANGUN KEBO!" teriak Jisung kesetanan.

Tak usah ditanya mengapa, ketiga kurcaci teman Felix sudah tiba di sana sejak 15 menit yang lalu, tapi tak satupun suara terdengar menyahuti.

"Diem anjir, ini apartemen. Ntar ada yang ngamuk lagi, malu-maluin lu," Seungmin yang bertugas mengetok pintu itu mendelik tajam.

Ceklek!

"Ah,"

Sontak ketiganya menatap ke sumber suara.

"Kak Ino!" sapa Jeongin ceria, tangannya menenteng sebuah tote bag.

Minho tersenyum kecil, tapi tubuhnya masih menghalangi jalan masuk.

"Yang tadi teriak-teriak siapa?" pertanyaan sederhana itu berhasil membuat Jisung ketar-ketir di sana.

***

"Maaf ya, seadanya," Felix yang baru mandi itu menyuguhkan seteko cokelat hangat dan 4 gelas kosong.

"Sans, ini Ayen juga bawa kue kok," Jeongin menyodorkan tote bag yang dia bawa.

"Felix, Kakak pergi dulu ya. Nanti pulangnya mungkin agak malam, kamu jangan keluyuran, ya," pesan Minho sembari memakai sepatunya.

"Iya hati-hati, Kak!" Felix melambai sambil tersenyum lebar. Haduh manis sekali pemuda ini, Jisung sampai ingin menguyel pipinya.

"Ga bareng Kak Chris??" teriak Jisung saat Minho hampir menutup pintunya.

Tangannya terhenti, kemudian membuka pintu sedikit lebih lebar. Minho hanya memelototi sambil mengacungkan jari manisnya. Matanya seperti Dori pada jam 3 pagi, mereka sampai merinding melihatnya.

 Matanya seperti Dori pada jam 3 pagi, mereka sampai merinding melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kembali keheningan menyergap keempat kurcaci itu. Namun tiba-tiba Seungmin mendongak dan menatap Felix yang duduk di karpet bersamanya, kemudian beralih melirik Jisung yang duduk di sofa bareng Jeongin.

"Jadi, lu udah dapet info baru, Sung?" Seungmin mematikan ponselnya.

Jisung mendongak, kemudian menatap Felix yang menunggu penuh harap, "Ada sih, gua punya tiga pilihan, nih."

Keempatnya kemudian duduk di bawah dan memperhatikan laptop Jisung, layarnya menunjukan berbagai lowongan pekerjaan dan keterangannya. Kebanyakan berada di luar kota, bahkan ada yang di luar negeri.

Namun, Jisung menunjukan tiga pekerjaan yang dia maksud tadi, "Pertama, ada lowongan buat jadi pegawai Cafe Kucing. Jaraknya juga lumayan, tapi shiftnya bisa nyampe tengah malem, karena mereka ini ngelayanin pet shop 24 jam juga di lantai 3 nya," jelas Jisung terlihat seperti guru, yang lainnya menyimak begitu serius.

visited our home (ft. hyunlix)Where stories live. Discover now