Chapter 13 - Kesal

407 98 13
                                    

Kievara menoleh saat Guinanka Anyasa Moses, atau yang kerap di panggil Anya, menghampiri dan duduk di sebelahnya. Gadis mungil dengan rambut pendek dan kacamata kotak itu adalah teman yang bukan satu jurusan dengan Kievara, namun gadis itu sering mengajaknya mengobrol. Kievara seringkali memanggilnya Gunya, sebagai bahan ledekan akibat insiden kali pertama mereka bertemu di mata kuliah statistik sebab keduanya sama-sama memiliki mandatory mengikuti kelas tersebut.

Kievara hari itu memilih duduk di satu sudut ruangan kelas yang masih kosong salah satu bangkunya. Dengan lebih dulu mengangguk pada seorang gadis berambut pendek yang meliriknya saat Kievara duduk, akhirnya lelaki itu berhasil juga mengejar kelas yang nyaris ketinggalan karena kesiangan itu.

"Guinanka Anyasa, hadir?". Suara dosen dari depan yang tengah mengabsen membuat Kievara menoleh dan menemukan gadis di sebelahnya mengangkat tangan.

"Hadir, Bu".

Kievara yang mendengar, sontak mengajak berbicara. "Guinanka Anyasa, susah juga kamu namanya?".

Anya yang gugup saat diajak bicara oleh Kievara jadi terbata. "Gu..Gu.. Nya. Eh, maksudnya.. Gue Anya. Panggil aja Anya".

"Gunya? Lucu juga, jadi Gunya apa Anya panggilannya?". Tanya Kievara.

Anya tersenyum bingung. "Anya".

"Oke, Gunya". Balas sang lelaki sebelum tertawa.

Dari hari itu, keduanya jadi saling mengenal, walau terkadang tidak bertemu karena jadwal mereka yang berbeda. Tapi dalam beberapa kesempatan, mereka sempat saling sapa dan bahkan mengobrol, seperti saat ini contohnya.

"Gunya". Panggil Kievara saat Anya duduk di sebelahnya.

Anya spontan cemberut mendengarnya. "Anya, Kiev".

"Iya, iya, Anya. Hari ini kita kelas statistik bareng ya?".
Balas Kievara.

Sang gadis mengangguk. "Iya, Kiev kok masih disini? Gak ke kelas? Tumben?".

"Bentar lagi paling, masih mau disini". Balas Kievara, padahal lelaki itu sejak tadi sedang memantau seluruh sudut kampus guna mencari sosok Celine yang sudah ia rindukan itu. "Gunya duluan aja, nanti Kiev nyusul".

"Kiev emang lagi ngapain sih? Sendirian gitu. Lagi dengerin lagu?". Tanya Anya penasaran.

Kievara menoleh ke layar ponselnya. "Oh, enggak. Ini Kiev lagi dengerin podcast gitu, Gunya mau denger juga?".

"Podcast apa, Kiev?". Ujar Anya makin penasaran.

Kievara menunjukkan layar ponselnya pada Anya. "Ini, Kiev lagi dengerin podcast tentang perfect relationship gitu, bagus deh. Ngebahasnya tentang hubungan yang sehat, terus love language, gitu-gitu deh".

Netra Anya membulat dibalik kacamatanya. "Memangnya Kiev lagi jatuh cinta? Kok dengerinnya podcast tentang hubungan gini?".

"Ya, kan Kiev mau jadi pacar yang sempurna buat...". Kievara menghentikan ucapannya sendiri. Ia lupa, hubungannya dan Celine tidak boleh diketahui orang banyak. Setidaknya itu yang Celine ucapkan padanya.

Anya menaikkan satu alisnya. "Buat?".

"Enggak, gak buat siapa-siapa, iseng aja, hehe". Balas Kievara mentutupi. Sejujurnya, lelaki itu ingin sekali bercerita tentang Celine ke orang banyak, tapi sulit, Celine tidak mau hubungan mereka di publikasi.

YOU & US Where stories live. Discover now