Bagian-3 || perang di mulai.

287 25 4
                                    

Haikal dan Ning-Ning turun dari mobil. Saat ini Mereka sudah sampai di markas dream.

Ning-Ning merasa hawa nya sangat mencengkram tidak tau kenapa ia merasa ingin pulang dan tidak ingin masuk ke dalam markas.

"Tunggu" langkah kaki Haikal terhenti saat tangannya di tarik oleh Ning-Ning. Haikal menoleh kan kepalanya ke arah Ning-Ning.

"Apa lagi Hmm?" Tanya Haikal

"Aku mau pulang aja boleh gak?" Jujur ia sudah tidak enak hati. Ning-Ning merasa akan ada sesuatu yang terjadi kepadanya.

"Emangnya kenapa? Ada apa?" Tanya lagi Haikal yang masih sabar menghadapi Ning-Ning dengan rayuan suara lembutnya. Ning-Ning tidak menjawab melainkan hanya menggelengkan kepala.

"Hey.. liat aku" kata Haikal seraya memegang pipi tirus Ning-Ning dengan tangannya. Juga Haikal memperlihatkan sorot mata yang sayu.

Ning-Ning membalas tatap Haikal. Tidak tau kenapa saat ia bertatapan dengan Haikal ia merasa kedamaian datang kembali.

"Kalo kamu pulang gak enak dong sama temen-temen aku kasian mereka udah nungguin kamu" ucap Haikal. Akhirnya Ning-Ning pun mau untuk menemui teman-teman Haikal.

________

Saat mereka sampai di ruangan Mahendra, anggota dream inti sudah berkumpul disana. dan semua mata sudah tertuju ke arah Ning-Ning.

"Sayang kenalin mereka teman-teman aku" ucap Haikal. Ning-Ning melihat satu persatu teman sang kekasihnya.

Ning-Ning merasa ia seperti musuh bagi mereka. karena tatapan mereka yang sangat tajam. Apa mungkin mereka tidak ingin ia berada di sana. Namun tidak apa-apa ia akan berusaha baik-baik saja di depan mereka semua.

"Hai semua aku Ning-Ning pacar Haikal, semoga kita bisa berteman yah" sapaan Ning-Ning yang begitu ceria dengan senyuman yang terus mengambang di bibir ranumnya. 

Namun Sapaan Ning-Ning kepada mereka tidak di balas dengan baik oleh mereka. Mereka hanya mendehemdengan terus menatap Ning-Ning dengan tatapan mata yang tajam.

Ning-Ning tidak mengerti sebenarnya ada apa dengan semua ini. Semua ini terlihat aneh. Ada apa?? Mengapa seperti ini??  Pikirannya Ia terus bertanya-tanya.

"Duduk" titah mahen kepada sepasang kekasih yang masih berdiri.

Perasaan Ning-Ning makin tidak karuan. Ia semakin tidak enak hati. Pikirannya mulai kemana-mana. Ia berusaha untuk menepis pikiran buruk nya. namun itu rasanya tetap menghantui dirinya.

Ning-Ning dan Haikal pun duduk dengan masih tangan yang saling ber-genggaman. Tapi tiba-tiba Haikal melepaskan genggaman itu dan menodongkan pistol kearah Ning-Ning.

"Haikal kamu ngapain?" Ning-Ning sontak terkejut dengan Haikal yang tiba-tiba menodongkan pistol tepat di arah kepalanya.

Haikal berdiri dari duduknya dengan pistol yang masih ia todong kan ke arah Ning-Ning. "Gak usah basa-basi gue bawa Lo kesini buat culik Lo"

"Ay kamu jangan bercanda deh gak lucu" Ning-Ning menepis pistol itu hingga terjatuh ke lantai.

"Gak gue gak lagi bercanda! Oh iya jangan panggil gue dengan sebutan ayang lagi. Lo bukan cewek gue lagi tapi Lo udah gue anggap musuh"

Mata Ning-Ning mulai berkaca-kaca ia menahan semua air matanya Agar tidak jatuh detik itu juga. Ia Berusaha untuk tenang di saat seperti ini. Ia menarik nafas dalam-dalam. "Tapi kenapa kamu lakuin semua ini ke aku!!  Aku punya salah apa sama kamu?!"

"Mending kita tuduh poin aja gimana" sahut mahen dari arah sana. Ning-Ning menoleh ke arah suara.

"Gue sama Haikal gini-in Lo karena ulah kakak Lo sendiri" jelas mahen.

dream Motorcycle gangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang