sembilan - not alone

22 3 0
                                    

Yuda bangun dari tidurnya, ia melihat ke arah luar lewat jendelanya kemudian menyunggingkan senyum kecilnya.

Kali ini, ia tidak mau melihat arunika karena ia selalu mengingat kakaknya jika melihat arunika.

“Yuda Nayanika!”

Yuda mengerutkan keningnya saat mendengar suara bunda memanggil nama lengkapnya, jarang sekali.

“Halo Nayanika nya bunda!”

Yuda tersenyum tipis saat melihat keadaan bundanya hari ini seperti sedang bahagia.

“Bunda masak?” Tanya Yuda saat melihat bunda menyimpan beberapa makanan di atas meja makan.

“Iya!”

Ah rasanya rindu sekali dengan masakan bunda. Yuda yakin jika kakaknya masih ada di rumah, keduanya pasti berteriak senang karena bunda memasak.

Aduh kenapa Yuda harus kepikiran kakaknya terus sih?

Yuda menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan fikiran itu.

“Ayo dicoba Nayanika nya bunda!”

Nayanika nya bunda,

Panggilan kesayangan dari ayah dan bunda dari kecil, dan Yuda baru mendengarnya lagi sekarang.

“Ayo makan!”

Yuda mengangguk senang kemudian mulai mencicipi rasa masakan bunda.

Ah Yuda benar-benar rindu.

“Yuda sayang.”

Yuda menoleh saat bundanya memanggil dengan suara sangat lembut.

“Yuda pasti rindu makan bersama kakak dan ayah?”

Yuda diam, ia tidak mau membuat bunda kepikiran jika ia menjawab jujur, tapi Yuda tidak mau bohong tentang ini.

“Bunda juga rindu.” Ucapan bunda selanjutnya membuat Yuda terdiam menoleh bingung pada bundanya.

Apakah penyakit bunda tidak akan kambuh jika membahas tentang ini?

“Tapi sekarang kita gak bisa seperti dulu lagi Yuda,”

Yuda menoleh melihat bundanya yang tersenyum manis ke arah Yuda.

Yuda merasa sakit melihat senyuman bunda.

“Tapi walaupun kita gak bisa kaya dulu lagi, Yuda masih punya bunda kok, Yuda gak sendiri.” Ucap bunda sambil tersenyum dan mengangguk-angguk meyakinkan sang anak.

Yuda justru menunduk melihat reaksi bunda yang seperti itu.

“Hey Nayanika, kenapa kamu nunduk?”

Bunda menghampiri Yuda kemudian memeluk sang putra dengan sayang.

“Yuda gak sendirian sayang, Yuda masih punya bunda.”

Kali ini buliran air mata tidak sanggup Yuda tahan sehingga membuatnya menerobos keluar dari mata dan membasahi pipi.

Benar, Yuda gak sendirian.


























Yuda masuk ke kelasnya dengan perasaan yang lebih baik daripada sebelum-sebelumnya.

Are you happy now?”

Yuda menoleh kemudian tersenyum kecil saat mendapati Luna yang menatapnya aneh.

“Selamat pagi Luna.”

Luna terkejut ketika Yuda menyapanya, “Oh iya selamat pagi Yuda, mood nya lagi bagus ya?”

Yuda mengangguk ragu, “Doain aja moodnya hari ini bagus terus.”

Luna mengangguk.

“Yuda maaf, I heard you lost your sister?” Celetuk Luna.

Hening sedetik kemudian Luna tersadar.

“Aduh ini sih namanya aku ngerusak mood kamu ya! Gak jadi deh!” Ucap Luna kemudian gadis itu akan pergi namun suara Yuda membuat pergerakan Luna berhenti.

“Iya, aku kehilangan kakak.”

Luna menoleh kemudian tersenyum tipis dan kembali menepuk pundak Yuda seperti kemarin.

I'm sad to hear that, tapi Yuda kamu jangan merasa sendiri ya, kamu masih punya temen-temen yang lain, jadi kamu itu gak sendirian Yuda, you can talk to me or others, we will definitely listen.”

Luna memperlihatkan senyumannya.

Thanks.”

Yuda memikirkan omongan Luna, ia tahu teman-temannya pasti welcome pada Yuda, tapi trauma Yuda terlanjur membuat Yuda takut memiliki teman.
































Yuda pulang ke rumah dengan mood yang bagus, tidak ada yang membuat moodnya jelek hari ini.

Bahkan bundanya hari ini terlihat baik baik saja, penyakitnya tidak kambuh sama sekali.

Mungkin Yuda bersyukur karena Tuhan masih memberikan Yuda hari yang damai setelah kemarin Yuda benar-benar terpuruk.

Dan karena mood Yuda bagus, Yuda berfikir untuk melihat arunika besok.

Melihat arunika itu rasanya seperti Yuda bersama dengan sang kakak.

Eh tapi Yuda tadi pagi tidak melihat arunika, dan kehidupannya baik-baik saja walau tidak melihat arunika, tapi kenapa ketika Yuda melihat arunika, kehidupan Yuda jadi susah?

Ah atau Yuda tidak seharusnya melihat arunika lagi agar kehidupan dan moodnya selalu bagus?

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Nov 27, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

ARUNIKAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt